Badai pandemi belum selesai menghantam sektor UKM di Indonesia. Di tengah situasi krisis ini, Unzyp Software sebuah pengembang SaaS mencoba menawarkan solusi untuk bantu para pebisnis. Bekerja sama dengan Tech Data, pengembang software asal Malaysia, Unzyp meluncurkan aplikasi Kasvlo, buat bantu manajemen keuangan UKM.
CEO Unzyp Software Untag Pranata mengatakan, banyaknya keluhan akan data para pelaku bisnis yang tidak tersimpan di cloud sehingga menyebabkan hilangnya data saat restorasi smartphone, menjadi salah satu yang mendorong timnya untuk merampungkan layanan ini.
Solusi bisnis untuk UKM
Kasvlo menawarkan tiga solusi bisnis, yaitu fitur pencatatan pengeluaran dan pemasukan keuangan, fitur hutang piutang, dan pembuatan laporan secara otomatis. Dengan biaya berlangganan per bulan/tahun, semua data pelanggan akan tersimpan di cloud dan bisa diakses kapan saja melalui aplikasi.
Ketika disinggung mengenai ketersediaan layanan mereka di area dengan koneksi terbatas, Untag menyebutkan bahwa pihaknya juga mengembangkan fitur “db sync”, memungkinkan data tetap tersimpan secara offline di perangkat dan online di server. Nantinya, apabila pengguna tidak memiliki akses internet, data akan tetap tersimpan, lalu ketika koneksi sudah tersambung akan secara otomatis tersinkronisasi.
Saat ini, aplikasi Kasvlo sudah tersedia di platform Android dan iOS.
Strategi dan model bisnis
Kasvlo sendiri saat ini masih mengandalkan self-funding dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini juga terkait bisnis mereka yang tidak hanya bergerak di bidang SaaS, namun juga sebagai software house yang menyediakan perangkat lunak untuk korporasi
“Dari situlah kami menemukan sebuah pola dari banyaknya permintaan yang sebetulnya sama, maka itu kami berani berinvestasi untuk membangun Unzyp Cloud yang kiranya dapat membantu UMKM,” jelas Untag.
Selain itu, Unzyp Cloud tidak hanya memiliki Kasvlo saja tetapi juga memiliki banyak solusi lainnya seperti Aksesa yaitu software password management, dan juga Billing On untuk sistem penagihan otomatis. Rencananya, akan ada sekitar 9 produk baru untuk selanjutnya diluncurkan.
“Kami harapkan dengan adanya solusi dari kami, dapat membantu UMKM di Indonesia menjadi lebih produktif dan efektif,” tambahnya.
Faktanya, UMKM menjadi penyumbang 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini diduga menjadi pemicu banyaknya layanan teknologi bermunculan untuk ikut menunjang bisnis UKM. Baik dari sisi penjualan, distribusi, manajemen keuangan, juga pencarian talenta.
Sementara, sebenarnya layanan SaaS serupa untuk UKM di Indonesia pilihannya sudah sangat banyak. DailySocial pernah memetakannya dalam “Daftar Layanan-Layanan Pendukung Pengembangan Bisnis UKM“.