Dark
Light

Akankah Usaha Crowdfunding Navicula Berhasil?

1 min read
July 4, 2012

Navicula, band asal Bali, sedang mengumpulkan dana melalui Kickstarter. Lewat proyek bernama “Golden Green Grunge for Rare Red Apes: Navicula Borneo Tour”, band ini berharap mendapatkan dana sebesar 3.000 dollar Amerika. Jika terkumpul, uang tersebut akan dipakai untuk mendanai proyek tur mereka ke Kalimantan.

Navicula merupakan sebuah band beraliran yang mereka sebut psychedelic grunge. Mereka banyak membuat lagu yang bertemakan lingkungan seperti tentang pencemaran sungai (Kali Mati), polusi di Jakarta (Metropolutan), serta lagu tentang Orang Utan (Orang Utan). Dengan mengadakan tur ke Kalimantan, Navicula berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah lingkungan terutama Orang Utan, langsung ke lingkungan tempat tinggal Orang Utan itu sendiri.

Sampai hari ini, 25 hari sebelum batas waktu pengumpulan dana untuk proyek ini selesai, Navicula baru mendapatkan dukungan dari 17 orang dengan total dana yang terkumpul 675 dollar Amerika. Untuk para pendukungnya tersebut, Navicula menawarkan reward berupa mulai dari lagu-lagu mereka, CD album Navicula, kaos Orang Utan sampai sebuah konser pribadi.

Selain melalui Kickstarter, Navicula juga melakukan penggalangan dana melalui situs crowdfunding lokal, Patungan. Di Patungan, Navicula hanya berusaha mengumpulkan dana sebanyak 5 juta Rupiah. Sampai hari ini, 12 hari sebelum batas waktu pengumpulan dana, proyek Navicula di Patungan mendapatkan dukungan sebesar Rp 3.935.000.

Proyek ini cocok untuk menguji opini saya sebelumnya tentang formula proyek crowdfunding yang bisa berhasil di Indonesia. Bagi saya, proyek ini bisa memenuhi dua kriteria yang menurut saya akan membuat sebuah proyek crowdfunding berhasil di Indonesia. Proyek ini, dengan tema lingkungan yang diusung oleh Navicula, menyinggung unsur sosial. Selain itu, bagi penikmat musik, mendukung proyek ini dapat membuat mereka tampak keren karena telah mendukung sebuah band indie yang mengusung tema lingkungan. Ini mirip dengan proyek film Mira Lesmana yang membuat film untuk mengangkat kebudayaan Timor.

Di Patungan, meskipun belum benar-benar sukses, proyek ini telah mendapatkan 78.70% dari dana yang mereka butuhkan. Presentase ini terbilang baik, jika melihat banyak proyek di Patungan yang mendapatkan kurang dari 10% dari jumlah yang mereka butuhkan.

Prediksi saya, usaha crowdfunding Navicula di Patungan akan berhasil. Selain karena memenuhi dua kriteria menurut teori saya, jumlah dana yang dibutuhkan yang terbilang kecil memperbesar peluang terwujudnya proyek tersebut.

Sedangkan di Kickstarter, karena formula yang saya kemukakan hanya berlaku di Indonesia, saya tidak berani memprediksikan hasil usaha mereka. Namun, menurut saya, Navicula butuh usaha promosi yang cukup besar agar proyek crowdfunding mereka di Kickstater dapat berhasil.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

PriceArea Cari Situs E-Commerce Indonesia Terbaik

Next Story

Doa Harian, Aplikasi Lokal yang Jadi Trending Apps di Google Play

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

The Beatles pakai AI untuk rilis lagu baru

Berkat AI, The Beatles Siap Rilis Lagu Baru dengan Vokal John Lennon

Haruskah penggunaan AI dilarang di industri musik? Jawabannya sudah pasti
AI banyak dipakai dalam pembuatan game Firmament

AI Banyak Dipakai dalam Pembuatan Game Ini, Sejumlah Pemainnya Kecewa

Penggunaan generative AI di industri video game terus menuai kontroversi.