Masih berpikir untuk mengantri seharian demi gadget idaman? Di era Internet seperti sekarang sejujurnya memang sudah tidak jamannya lagi mengantri secara langsung. Satu-satu alasan kenapa suatu perusahaan masih mau membuat antrian secara offline adalah untuk “pamer” bahwa produknya memang diminati — jika terlihat ada barisan pengantri yang panjang. Tentunya lebih praktis jika antriannya dibawa ke ranah online. Tapi bagaimana jika suatu produk dijual secara online sementara peminatnya membludak saat mengakses bersamaan? bagaimana menentukan siapa yang lebih dulu mendapat giliran untuk bertransaksi dan melakukan pembayaran?
Multiply sebagai salah satu penyedia layanan Marketplace berusaha menjembatani permasalahan ini dengan menawarkan fitur “Virtual Queue” atau Antrian Virtual. Proses ini sudah dilakukan saat ajang Samsung Antri Online dan SHOPFEST bulan Mei lalu. Fitur ini asli produk buatan pengembang Indonesia. Sebenarnya bagaimana sih cara kerja Antrian Virtual ini?
Saya mencoba mencari penjelasan lebih lanjut ke pihak Multiply. Nirmala Hapsari dari Multiply berusaha menjelaskan tentang bagaimana proses Antri Virtual ini. Menurut dia, setiap kegiatan antri virtual akan memiliki laman tersendiri untuk membedakannya dengan produk jualan biasa. Untuk mengakses laman ini, pengunjung cukup berbekal akun Facebook untuk memverifikasi data plus tentunya akun Multiply.
Berikutnya langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Masuk ke halaman antri online, akan diminta login via Facebook
- Diminta memilih antrian yang ingin diikuti
- Pengantri akan bebas mengikuti beberapa aktivitas yang menambah poin (misalnya: menjawab pertanyaan Trivia, membersihkan ‘sampah’, bahkan ketemu calo yang bisa membawa pengantri beberapa langkah lebih maju)
- Pada akhir periode kegiatan, hanya sejumlah pengantri yang akan berhak membeli produk dengan harga lebih murah (tergantung jumlah produk yang ditawarkan)
- Pembelian dilakukan melalui sistem Multiply (Buy Now button included)
- Setelah dibayar, barang dikirim ke alamat pilihan pengantri
Hasilnya adalah antrian tanpa capek, tanpa keringatan, serta lebih menyenangkan dan interaktif. Hanya dengan poin sebanyak-banyaknya (dan secepat-cepatnya), pengunjung bisa memperoleh nomor antrian yang semakin awal. Tentu saja sistem seperti ini tidak selalu memuaskan semua pihak. Meskipun login lebih dulu pun tidak menjamin bakal memperoleh antrian lebih awal.
Satu yang pasti, saya berharap skema antri virtual ini bisa diterapkan lebih luas untuk produk apapun. Daripada antri berjam-jam dan menemukan kenyataan bahwa gadget yang diinginkan sudah habis, antri virtual ini merupakan salah satu solusi efektif untuk proses antrian yang lebih menyenangkan.