Dark
Light

Google Luncurkan Podcasts Manager untuk Bantu Kreator Mengembangkan Kontennya

1 min read
May 6, 2020

Google terus mengembangkan platform podcasting-nya lebih jauh lagi. Usai aplikasi Google Podcasts dirilis di iPhone belum lama ini, sekarang giliran tool Google Podcasts Manager yang diluncurkan buat kalangan kreator.

Fungsi utama Podcasts Manager adalah sebagai analytics software, spesifiknya yang menyajikan analisis retensi sehingga kreator dapat lebih memahami perilaku para pendengarnya. Analisisnya cukup mendetail, kreator dapat memantau di menit berapa terdapat jumlah pendengar yang paling banyak, dan di titik mana mereka berhenti.

Durasi mendengarkan, total menit yang berjalan, dan berbagai metrik lainnya untuk tiap-tiap episode podcast juga akan ditampilkan supaya kreator bisa memantau engagement dari para pendengarnya. Andai diperlukan, data-data ini juga dapat di-export dan dijejalkan ke beragam analytics software lain.

Google Podcasts Manager

Metrik lain yang tak kalah penting adalah persentase jenis perangkat yang digunakan oleh para pendengar, yang tentunya sudah dianonimisasi. Harapannya adalah supaya kreator bisa beradaptasi dengan situasi yang ada. Jadi semisal mayoritas pendengarnya menggunakan smart speaker, sang kreator mungkin bisa mempertimbangkan untuk menciptakan konten yang lebih family-friendly.

Satu metrik yang belum tersedia sejauh ini adalah data demografi, yang umumnya menunjukkan lokasi para pendengar maupun rentang usianya. Dari sejumlah platform podcasting besar yang ada, baru Spotify yang menyediakan data demografi pendengar kepada para kreator. Data semacam ini tentu penting, tapi di sisi lain juga berkaitan langsung dengan aspek privasi.

Tanpa harus melakukan apa-apa, podcast bikinan kita memang akan muncul dengan sendirinya di katalog Google Podcasts (selama ada RSS feed-nya). Namun untuk bisa memantau data analytics-nya menggunakan Google Podcasts Manager, kreator harus mengklaim kepemilikannya terlebih dulu, dan Google memastikan proses verifikasi yang simpel.

Sumber: Google dan The Verge.

Program kartu prakerja punya landasan yang baik. Namun urgensi serta kualitas pelatihan membuat program ini dipertanyakan efektivitasnya.
Previous Story

Mempertanyakan Efektivitas Kelas-kelas Daring Program Kartu Prakerja

pes team lobby
Next Story

Online PES Community Adakan Kompetisi PES Team Lobby

Latest from Blog

Don't Miss

Gemini Live Bahasa Indonesia

AI Google “Gemini Live” Kini Dapat Berbicara Bahasa Indonesia

Seiring semakin populernya penggunaan AI di berbagai perangkat, Google juga

Pixel 9 Pro XL: ‘Kembaran’ iPhone yang Hampir Sempurna

Tulisan berikut ini adalah tulisan tamu oleh Aryo Meidianto –