Beberapa waktu lalu, organisasi esports asal Korea Selatan, T1, mengumumkan beberapa inisiatif mereka terhadap Valorant. Mereka segera merilis roster untuk bermain dan streaming game FPS besutan Riot Games, serta menggelar turnamen Valorant, bekerja sama dengan Nerd Street Gamers selaku penyelenggara.
Digelar pada 4 Mei 2020 lalu, kompetisi diikuti oleh 8 tim, mulai dari Team Shroud, Sentinels, dan banyak nama besar FPS lainnya, dengan format double-elimination. Berlangsung selama dua hari, tim Gen.G melibas Team Brax 2-1 pada babak Grand Final.
Dari 8 tim, mungkin hanya Gen.G dan Sentinels yang merupakan tim profesional. Sisanya hanya merupakan tim yang berisikan streamer. Team Brax yang melaju ke babak final sendiri sebenarnya berisikan tiga pemain T1, namun mereka terpaksa menggunakan pemain tambahan yaitu pro CS:GO Tyler Latham (Skaadoodle) dan Jonathan Jablonowski (Elige).
Day 2 of the Amateur Open brought the final chance for amateur teams to earn their spot in the @T1 x NSG Valorant Invitational.
Team Prospects came back with a vengeance. GGs to all who competed! Who will we see competing this weekend?
➡️ https://t.co/dqReDtubmz pic.twitter.com/uGJToZ9Nh3
— Nerd Street (@nerdstreet) May 5, 2020
Turnamen merupakan debut bagi Gen.G. Ini mengingat roster mereka baru diumumkan satu hari sebelum turnamen besutan T1 dimulai. Begitu juga Sentinels, karena baru mengumumkan roster Valorant mereka beberapa waktu lalu, yang salah satunya pemainnya adalah Sinatra, peraih gelar MVP Overwatch League.
Sayangnya beberapa tim tersebut tidak berhasil mendapat hasil yang optimal. Sentinels hanya menang satu kali di hari pertama, dan langsung kalah di pertandingan hari kedua. Sementara tim lain seperti mouseSpaz dan Team Shroud mengalami nasib serupa.
https://twitter.com/GenG/status/1257441149545058307
Babak final antara Gen.G melawan Team Brax menjadi pertandingan yang sangat sengit antara keduanya. Gen.G sempat kewalahan melawan pemain-pemain papan atas yang bertanding untuk Team Brax, mereka pun kalah pada map 1. Beruntung mereka berhasil comeback, berhasil memenangkan pertandingan di ronde ketiga dengan skor 13-11.
Kemenangan tersebut memberikan tim Gen.G hadiah sebesar US$25.000 (sekitar Rp378 juta), hadiah yang cukup besar untuk turnamen dari game yang bahkan belum rilis secara penuh.
Kemenangan Gen.G pada turnamen ini juga menjadi unik, karena sebelumnya T1 berhasil membantai Gen.G 3-0 pada laga final League of Legends Championship Korea. Kira-kira, akankah Gen.akan menjadi tim yang dominan dalam skena kompetitif Valorant masa depan?