Buat yang mencari smartphone Android dengan harga sejutaan, tapi mereknya harus Samsung, maka jawabannya adalah Galaxy A01 dan Galaxy A10s. Harga kedua smartphone ini beda tipis, spesifikasi agak mirip meski perbedaannya cukup banyak terutama di ukuran layar, chipset, dan kapasitas baterainya.
Saat dirilis pada bulan Maret lalu, Samsung Galaxy A01 dibanderol Rp1.499.000. Sebagai pembanding, saat ini harga Galaxy A10s berkisar Rp1,6 jutaan. Menurut Samsung, pasar smartphone entry-level di segmen satu jutaan ini sangat besar dan sangat sensitif terhadap perbedaan harga.
Jadi, lebih baik pilih yang mana, Galaxy A01 atau A10s? Yuk cari tahu dan berikut review Samsung Galaxy A01 selengkapnya.
Desain Infinity-V
Walaupun harganya terjangkau, gaya desain Galaxy A01 sama seperti Galaxy A series yang dibanderol lebih mahal. Tampil simpel dan minimalis dengan notch Infinity V display di bagian muka dan punya sudut-sudut agak membulat yang terasa erat di genggaman tangan.
Hadir dengan dimensi 146.2×70.9×8.3 mm dan bobot 149 gram. Ukurannya memang ringkas dan tipis, begitu mudah di simpan ke dalam kantong celana. Meski begitu, sebetulnya layarnya masih cukup luas yakni 5,7 inci dengan resolusi 720×1520 piksel dalam rasio 19:9.
Kualitas layarnya memang tidak istimewa, tapi sudah mencukupi untuk menopang kegiatan ber-smartphone penggunanya. Bezel tepi layarnya cukup tipis, meski dagunya sedikit agak tebal tapi tidak terlalu mengganggu dan justru dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengistirahatkan ibu jari saat menonton video dalam mode landscape.
Body-nya sendiri terbuat dari material plastik yang harusnya membuatnya lebih tahan lama, tapi bagian cover belakangnya perlu proteksi agar tidak tergores. Karena isi paket penjualan Galaxy A01 hanya terdiri dari unit smartphone, kepala charger, dan kabel data microUSB – maka sebaiknya pengguna mencari anti gores dan case yang dibeli secara terpisah untuk melindungi layar dan cover belakang.
Unit review Samsung Galaxy A01 yang saya test berwarna hitam, pilihan lain terdapat warna biru dan merah. Soal kelengkapan atributnya, tombol power dan SIM tray ditempatkan di sisi kanan, serta tombol volume di sisi sebrangnya, tombol-tombolnya kencang dan terasa mantap saat ditekan. Jack audio 3,5mm berada di atas, sedangkan port microUSB dan mikrofon di bawah. Untuk speaker, bisa ditemui di belakang body smartphone.
OneUI 2.0
Perangkat ini sudah berjalan di sistem operasi Android 10 terbaru dengan sentuhan OneUI versi 2.0 seperti yang terdapat pada smartphone Samsung kelas menengah dan premium. Fokus dari OneUI 2.0 adalah meningkatkan pengalaman pengguna dan kemudahan penggunaan, antarmukanya disederhanakan dan bisa dioperasikan dengan satu tangan.
OneUI 2.0 juga membenamkan fitur-fitur baru Android 10, seperti opsi izin yang baru, sistem navigasi, dan termasuk fitur dark mode. Saat menjelajahi menu utama, kalian akan menemukan sejumlah aplikasi dengan logo abu-abu. Ini disebut AppCloud, intinya Samsung merekomendasikan untuk mengunduh bloatware tersebut ke dalam smartphone kita.
Smartphone ini tidak memiliki fingerprint sensor, namun setidaknya Samsung membenamkan fitur face unlock sebagai cara yang cukup menyenangkan untuk membuka kunci smartphone dibanding cara tradisional seperti pola, PIN, dan password. Saat menggunakan face unlock, akan muncul animasi disekitar kamera depan, prosesnya cukup cepat, dan konsisten di pencahayaan yang baik.
Kamera Pelengkap
Pada rentang harga satu juta, kamera biasanya hanya sebagai fitur pelengkap. Di Galaxy A01, Samsung telah membenamkan setup dual camera belakang. Kamera utamanya beresolusi 13MP dengan aperture f/2.2. Lalu, kamera sekundernya 2MP sebagai depth sensor untuk fitur live focus sehingga pengguna bisa menyesuaikan intensitas efek blur saat memotret.
Sementara, kamera depannya 5MP untuk selfie maupun sistem pengaman face unlock. Baik kamera depan dan belakang Galaxy A01 sanggup merekam video 1080p. Fitur kameranya tidak banyak, tercatat hanya ada lima mode yaitu foto, video, live focus, Pro, dan panorama. Pada mode foto, dilengkapi dengan filter bersama mode beauty, hingga yang cukup menarik ialah stiker. Berikut hasil fotonya:
Hardware dan Performa
Dapur pacu Galaxy A01 ini ternyata cukup powerful, dengan chipset Qualcomm Snapdragon 439. Sayang, kapasitas RAM dan penyimpanannya pas-pasan, masing-masing hanya 2GB dan 16GB.
Untuk menjaga performa smartphone tetap stabil, sebaiknya sisipkan micro SD untuk menyimpan segala jenis file dan gunakan memori internal khusus untuk aplikasi. Kabar baiknya, SIM tray pada Galaxy A01 terdiri dari tiga slot jadi tidak perlu mengorbankan slot SIM kedua untuk menggunakan micro SD.
Tentu saja, kita juga perlu bijak dalam menginstal game dan aplikasi ke Galaxy A01. Sejauh ini, performanya cukup lancar meskipun juga sering dijumpai jeda misalnya saat mengakses kamera atau membuka aplikasi.
Verdict
Samsung Galaxy A01 adalah smartphone entry-level yang dibanderol dengan harga di bawah satu setengah sejuta dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar ber-smartphone. Seperti akses sosial media, browsing, streaming video, hingga bermain game ringan.
Samsung Galaxy A01 membawa tagline satu untuk sejuta gaya. Cocok untuk anak yang memasuki usia sekolah yang baru pertama kali punya smartphone, buat yang baru beralih dari feature phone atau ponsel jadul, dan juga ideal sebagai smartphone kedua untuk yang merindukan smartphone berdimensi ringkas.
Lalu, apa perbedaan utama Galaxy A01 dengan Galaxy A10s? Dari layar, Galaxy A10s mengusung layar lebih besar yakni 6,2 inci tapi dengan resolusi yang sama HD+. Sedangkan, jeroannya sama sekali berbeda karena mengandalkan chipset Mediatek Helio P22 didukung RAM 2GB tapi punya memori internal lebih lapang yakni 32GB. Kapasitas baterainya juga lebih besar, 4.000 mAh dan yang paling membedakan ialah adanya sensor fingerprint.
Sparks
- Desain simpel dengan Invinity V Display
- Dual camera 13MP+2MP
- OneUI 2.0 berbasis Android 10
- Chipset Snapdragon 439
Slacks
- RAM 2GB
- Memori internal 16GB pas-pasan
- Tanpa case dan anti gores di paket penjualannya