Kami mendapatkan konfirmasi bahwa CEO LivingSocial Indonesia Adrian Suherman telah mengundurkan diri. Pengunduran dirinya efektif berlaku mulai hari ini. Belum kami peroleh insight ke mana Adrian akan berlabuh, tapi pengganti Adrian adalah Rolf Monteiro yang saat ini menjabat Sales Director Livingsocial Indonesia. Rolf berasal dari Belanda.
Adrian Suherman bergabung dengan LivingSocial Indonesia sejak pertama kali berdiri sebagai DealKeren. Sebelumnya Adrian bekerja di konsultan bisnis A.T. Kearney dan memiliki pendidikan postgraduate dari Stanford University. Sebagai CEO suatu perusahaan dengan bisnis deal deals/group buying yang tergolong paling awal — di bulan Agustus 2010, berbarengan dengan Disdus — Adrian memiliki tugas mengedukasi pasar untuk mengenal lebih jauh tentang bisnis ini. DealKeren sendiri merupakan perusahaan yang memiliki induk Ensogo — aktif di Thailand dan Filipina. Di bawah kepemimpinannya, DealKeren menjadi pemimpin pasar meninggalkan para pesaingnya.
Per akhir Juni 2011, Ensogo diakuisisi oleh LivingSocial yang merupakan salah satu raksasa daily deals dari Amerika Serikat. Sebagai bagian dari akuisisi ini DealKeren berganti nama menjadi LivingSocial Indonesia dan mengubah tampilan situsnya menjadi tema LivingSocial. Meskipun demikian, LivingSocial Indonesia tetap berusaha mengusung nilai lokal dengan memajang latar belakang pemandangan alam di Indonesia.
Di tahun 2012 ini, meskipun daily deals sudah mulai memasyarakat, nampaknya animo pasar sudah mulai melemah. Terbukti meskipun jumlah deals makin banyak, peminatnya sudah tidak seantusias dulu. Hanya 1-2 deals saja yang bisa terjual sampai ribuan. Kami juga mengetahui bahwa LivingSocial menutup kantor cabangnya di beberapa kota untuk memfokuskan tim secara terpusat. Saat kami mencoba melihat deals di kota lain– misalnya Yogyakarta, Surabaya, atau Bandung — memang sudah tidak tampak diferensiasi isi deals dengan Jakarta. Artinya memang sudah tidak banyak deals lokal (di luar Jakarta) yang tersedia.
Saat mengadakan press conference pergantian DealKeren menjadi LivingSocial Indonesia setahun yang lalu, Adrian mengklaim bahwa LivingSocial Indonesia memiliki 65% pasar daily deals dengan pendapatan sekitar $250 ribu (dan terus meningkat). Pada saat itu deals dari dua perusahaan es krim terjual hingga hampir 15 ribu voucher. Saat ini angka tersebut bisa dibilang mustahil. Jenuhnya pasar dan penurunan pendapatan bisa jadi merupakan pemicu Adrian untuk mencari tantangan baru.
“Jenuhnya pasar dan penurunan pendapatan bisa jadi merupakan pemicu Adrian untuk mencari tantangan baru”bukannya itu tantangannya y?
“Jenuhnya pasar dan penurunan pendapatan bisa jadi merupakan pemicu Adrian untuk mencari tantangan baru”
lah bukannya itu tantangannya? kok malah keluar 😀
mungkin juga mau bikin perusahaan lain yang sejenis, hehe
tantangan yang tidak menarik 😛