Bak cerita lama yang terulang kembali, ajang puncak MPL ID Season 5 menyajikan rivalitas tertua di skena Mobile Legends Indonesia, EVOS dengan RRQ. Liga kasta utama Mobile Legends: Bang-Bang ini memang unik, karena selalu menyajikan cerita-cerita tak terduga. Namun anehnya, cerita tak terduga yang terjadi sepanjang babak Regular Season seakan tak berarti, karena laga final kerap kali tertutup oleh sang dua raksasa.
Babak Regular Season MPL ID Season 5 kita melihat Bigetron Alpha, mendominasi musim dengan perolehan menang-kalah 11-3. Namun masuk babak Playoff, mereka harus tersungkur tak berdaya saat menghadapi EVOS di upper-bracket dan ONIC Esports di lower-bracket.
ONIC Esports jadi tim lain yang juga tampil tak terduga. Terseok di babak Regular Season, mereka malah tampil prima di babak Playoff. Kalau di upper-bracket oleh RRQ, mereka mendapat momentum setelah kalahkan Bigetron di lower-bracket. Sayang, menghadapi semangat muda pemain-pemain EVOS, mereka tersungkur di peringkat 3, kalah 2-0.
Babak final menjadi sajian yang diidam-idamkan oleh para penonton, The El Clasico, EVOS vs RRQ. Tercatat laga antara dua organisasi esports terbesar di Indonesia ini sudah terulang sebanyak 3 kali sepanjang 5 musim MPL Indonesia. Pertemuan pertama mereka pada MPL ID Season 2, yang mana RRQ melenggang mulus jadi juara dengan skor 3-0, membuat EVOS bertahan menjadi raja tanpa mahkota.
Kutukan juara dua EVOS putus di musim keempat, saat laga El Clasico lagi-lagi terulang di babak Grand Final. Musim itu EVOS sedang dalam keadaan prima, mereka pun menjuarai MPL ID Season 4, bahkan sekaligus menjadi juara dunia di ajang M1 World Championship.
Musim ini, EVOS kembali terseok. Berada di peringkat 3 babak Regular Season, performa permainan EVOS cenderung inkonsisten. Salah satu penyebabnya mungkin karena pemain senior mereka yaitu Oura yang undur diri dari ajang kompetitif Mobile Legends setelah menyelesaikan musim terbaik mereka.
Walau EVOS terseok di Regular Season, namun laga final MPL ID Season 5 ternyata berlangsung dengan sengit. Menariknya, dalam pertandingan ini, RRQ selalu menang dominan, namun kemenangan EVOS didapatkan lewat usaha berlebih yang mereka lakukan.
Game pertama dan kedua contohnya. RRQ menangkan game hanya dalam 12 menit saja dengan keunggulan 10 ribu net-worth. Sementara EVOS harus memenangkan game kedua lewat pertarungan sengit, bahkan hampir kalah oleh RRQ, dengan durasi permainan selama 14 menit dan tanpa keunggulan net-worth yang begitu besar.
Game ketiga dan keempat keadaan malah berbalik. RRQ menang ngotot, pertandingan baru selesai setelah lord kedua dengan durasi permainan selama 20 menit, dan beda net-worth yang tipis-tipis sepanjang permainan. Setelahnya EVOS melawan balik dengan sangat galak. Harith dari Wann sunggu merepotkan RRQ, EVOS pun bisa selesaikan pertandingan dalam 12 menit, setelah satu kali Lord saja.
https://www.youtube.com/watch?v=SH6Damjqra8
Entah apa yang terjadi, EVOS malah seperti kehilangan semua momentumnya pada game terakhir. RRQ menutup dengan dominasi yang sangat kuat, pertandingan berakhir dalam 11 menit, diselesaikan setelah satu kali push dengan Lord.
Seakan mengulang cerita laga final MPL ID Season 2, RRQ menjadi juara di MPL ID Season 5. Ini sekaligus jadi rekor tersendiri bagi RRQ di MPL, menjadi tim pertama yang bisa memenangkan liga kasta utama MLBB sebanyak dua kali.
Selamat bagi RRQ Hoshi! Perjuangan RRQ belum usai sampai di sini. Mereka akan melanjutkan perjuangan mereka di Mobile Legends South East Asia Championship 2020 (MSC 2020) nanti bersama EVOS Legends selaku runner-up dari MPL ID Season 5. Akankah Indonesia tetap mendominasi skena MLBB internasional? Mari kita doakan yang terbaik bagi kedua tim.