Dark
Light

Baru Dibuka November Lalu, Eatsy Indonesia Tutup Layanan

1 min read
March 27, 2020
Penyebaran Covid-19 menjadi alasan utama penutupan layanan Eatsy Indonesia. Di negara asalnya, Singapura, Eatsy menutup layanan secara sementara
CEO Eatsy Shaun Heng dan tim Eatsy

Baru saja  meluncur bulan November 2019 lalu di Indonesia pasca perolehan pendanaan dari East Ventures, startup Singapura yang memosisikan diri sebagai dining mobile app Eatsy mengumumkan penutupan layanan di Indonesia mulai tanggal 1 April 2020 mendatang.

Dalam pernyataan resminya, alasan utama penutupan dilakukan karena makin masifnya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Akibatnya makin banyak pemilik bisnis kuliner yang menutup restoran dan tempat makan mereka untuk mengantisipasi penyebaran meluas virus tersebut. Anjuran untuk bekerja di rumah juga menjadi alasan penurunan jumlah orang yang berkunjung ke restoran dan memesan makanan.

Country Manager Eatsy Indonesia Geoffrey Wardiman kepada DailySocial enggan bercerita lebih lanjut soal penutupan ini. Di Indonesia sendiri Eatsy sudah memiliki beberapa anggota tim lokal.

Aplikasi Eatsy membantu pengguna memesan antrean dan makanan di restoran. Ketika sampai di restoran, konsumen tidak perlu lagi menunggu lama untuk antre tempat duduk dan memesan hidangan. Startup yang berbasis di Singapura disebut telah memiliki 400 rekanan merchant di Singapura. Solusi yang ditawarkannya diklaim berhasil mendongkrak penjualan hingga 1,5 kali lipat.

Penurunan bisnis kuliner saat pandemik COVID-19

Aplikasi Eatsy
Aplikasi Eatsy

Makin masifnya penyebaran virus COVID-19 secara langsung berimbas kepada bisnis kuliner di Indonesia. Menurut riset yang dilakukan Moka, daerah Jabodetabek mengalami penurunan pendapatan harian yang cukup signifikan untuk industri F&B, walau tidak setajam Bali dan Surabaya.

Anjuran dari pemerintah untuk tidak keluar dari rumah guna memperlambat laju penyebaran COVID-19, membuat masyarakat tinggal lebih banyak di rumah. Perubahan perilaku ini menyebabkan peningkatan pembelian makanan yang dibawa pulang (take-away food). Meningkat sebesar 7% di bulan Januari hingga Februari 2020.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak manajemen Gojek telah meluncurkan Gojek Partner Support Fund yang bertujuan membantu mitra pengemudi dan merchant restoran tetap bisa berakivitas.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Realme 6 dan 6 Pro Luncur: Snapdragon 720G dan Mediatek Helio G90T Bersaing!

Next Story

Semua Game dan Update yang Diumumkan di Nintendo Direct Mini Edisi Maret 2020

Latest from Blog

Don't Miss

Yummy Corp Akuisisi MyBrand

Perkuat Ekosistem, Yummy Corp Akuisisi MyBrand

Setelah mengantongi pendanaan lanjutan seri B dari Sembrani Nusantara milik
Waku sajikan berbagai pilihan katering yang bisa dipesan secara online

Waku Terus Perluas Area Bisnis di Tengah Momentum Pertumbuhan Aplikasi Kuliner

Setelah melakukan rebranding akhir tahun 2020 lalu, platform yang memungkinkan penggunanya mudah