Dark
Light

Panduan Dasar Memulai Mobile Marketing (Bagian 3)

3 mins read
March 6, 2020
native ads adalah

Dalam seri artikel sebelumnya, kami telah menjabarkan mengenai berbagai jenis model biaya yang diterapkan dalam menjalankan sebuah kampanye pemasaran. Pada artikel bagian ketiga ini, yang akan dibahas adalah mengenai format iklan yang biasa digunakan. Artikel seputar mobile marketing ini kami rangkum dari Back to Basics – Panduan Adjust untuk Pemasaran Seluler di Tahun 2020.

Format Iklan

Dalam menjalankan sebuah kampanye pemasaran, tampilan iklan baik dari segi visual maupun konten teks yang ditampilkan merupakan komponen yang sangat penting untuk menjangkau audiens yang menjadi target pasar Anda. Namun selain isi dari kontennya, format yang digunakan untuk menyajikan konten iklan tersebut juga tak kalah penting. Setiap format iklan memiliki keunggulan tersendiri untuk menjangkau karakter audiens yang berbeda. Berikut adalah beberapa format iklan yang biasa digunakan dalam mobile marketing.

Banner Ads

Format iklan yang paling umum adalah banner ads, merupakan format tradisional yang digunakan untuk pemasaran digital di desktop. Jenis iklan ini menampilkan gambar (atau gambar bergerak) yang apabila diklik akan mengarahkan audiens menuju url website yang diinginkan. Visual dari gambar mengarahkan dan mendorong pengguna untuk mengklik gambar tersebut.

Meskipun format ini merupakan jenis iklan online generasi pertama, banner ads ternyata masih sangat diminati. Berdasarkan laporan Liftoff terbaru, disebutkan bahwa banner ads “secara mengejutkan sangat efektif, terutama pada Android.” Banner ads dapat memberikan hasil yang jauh lebih baik daripada native ad dari segi engagement pasca-instalasi pada Android.

Namun ada sisi negatif yang juga dimiliki oleh banner ads yang disebut “banner blindness,” yaitu kondisi di mana pengguna sudah sangat sering melihat iklan semacam ini dan mengabaikannya. Maka, iklan banner sangat tepat apabila disandingkan dengan model biaya CPC.

Native Ads

Ciri khas dari format native ads adalah iklan yang seolah menyatu dengan konten yang dimiliki. Dengan format yang disesuaikan dengan estetika, maka iklan jenis ini cenderung tidak mengganggu dan mampu menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik daripada jenis iklan lainnya.

Dengan kelebihan tersebut, format iklan native ads menjadi pilihan yang sangat populer. Bahkan menurut riset yang dilakukan oleh Facebook dan IHS Inc., sebanyak 63,2% pemasar memilih format iklan jenis ini.

Interstitial Ads

Secara umum, format Interstitial Ads mirip dengan banner ads. Perbedaannya terdapat pada ukuran, di mana interstitial ads biasanya berupa video atau gambar full-screen. CTR (click to rate) dari format iklan jenis ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan banner ads biasa. Hal ini disebabkan antara lain karena ukurannya yang besar, serta dengan adanya pilihan sederhana untuk mengklik iklan atau menutup iklan dan melanjutkan menggunakan aplikasi.

Interstitial ads biasa digunakan untuk mengiklankan konten seperti video atau lokasi toko. Untuk mendapatkan hasil terbaik, CTA (call to action) harus tersedia secara jelas, serta harus mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menampilkan iklan tersebut dalam aplikasi, yaitu pada momen-momen “kunci” dalam penggunaan aplikasi oleh pengguna.

Video Ads & Rewarded Video Ads

Format iklan dengan bentuk video merupakan salah satu yang populer. Alasannya, karena iklan jenis ini sangat menarik bagi pengguna, serta dapat berpengaruh kepada CTR yang tinggi. Ada pula format iklan berbentuk rewarded video ads yang memberikan imbalan atau keuntungan kepada pengguna karena telah melihat iklan. Format iklan video berhadiah ini dapat meningkatkan pendapatan iklan bagi publisher, serta mendorong pengguna untuk dapat menonton konten video tersebut dalam durasi yang lebih lama.

Playable Ads

Iklan yang dapat dimainkan atau disebut sebagai Playable Ads ini juga sangat menarik karena pengguna dapat berinteraksi dengan iklan tersebut. Umumnya format iklan jenis ini digunakan untuk mengiklankan game mobile, sehingga para pengguna dapat mencoba sebagian game tersebut, sebelum akhirnya ditawarkan untuk menginstall atau membeli game tersebut untuk mendapatkan pengalaman secara penuh. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh eMarketer, playable ads merupakan format iklan dalam aplikasi yang paling efektif menurut agensi profesional di Amerika Serikat.

Rich Media Ads

Seringkali disebut sebagai multimedia banner, format iklan ini mengandung konten interaktif berupa video, game, peta, dan sebagainya yang dapat menyajikan pengalaman pengguna dengan lebih menarik. Tujuan dari format iklan ini beragam, mulai dari mendorong suatu tindakan tertentu, misalnya install aplikasi, atau untuk meningkatkan popularitas brand.

Salah satu contohnya adalah iklan yang disajikan oleh Netflix untuk mempromosikan serial Bates Motel season 3. Dalam iklan ini, lebih dari 100 kamera digunakan untuk mengambil gambar preview untuk ditampilkan pada web banner. Dampaknya, iklan ini dapat meningkatkan jumlah penonton baru serial Bates Motel di Netflix sebesar 49%.

Menentukan format iklan terbaik memang penting. Tetapi materi kreatif dalam konten tetap menjadi hal yang utama untuk dapat mendorong pengguna untuk mengklik iklan yang kita pasang. Dengan bantuan dari attribution provider, Anda dapat mengukur kinerja materi iklan untuk mengidentifikasi materi kreatif yang paling sesuai bagi audiens Anda, dengan tujuan meningkatkan konversi. Lakukan pula A/B testing pada materi iklan Anda untuk mengetahui format, gambar, teks, dan konten lainnya yang paling relevan dan disukai oleh audiens Anda.

Setelah menentukan format iklan yang tepat, Anda dapat melanjutkan untuk mempelajari mengenai cara kerja tracking dan pengukuran kinerja iklan. Anda dapat membaca informasinya secara lengkap dalam Back to Basics – Panduan Adjust untuk Pemasaran Seluler di Tahun 2020 yang dapat Anda unduh secara gratis.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust

Previous Story

Fitur Edit Video VSCO Kini Jauh Lebih Lengkap

Next Story

GeForce Now dan Google Stadia, Mana yang Performanya Lebih Baik?

Latest from Blog

Don't Miss

Co-Founder & CEO Shoplinks Teresa Condicion / Shoplinks

Personalisasi Kupon Belanja Shoplinks Dorong Kegiatan Pemasaran Brand FMCG

Berangkat dari pengalamannya bekerja di perusahaan FMCG selama 17 tahun,
Tips Mengubah Pembeli Jadi Pelanggan dengan Email Marketing - DailySocial.id

Tips Mengubah Pembeli Jadi Pelanggan dengan Email Marketing

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pastinya memiliki pembeli adalah hal yang