Dark
Light

Tendang TNC Predator dan Reality Rift, BOOM Esports Berhasil Lolos ke Starladder Minor 2020

4 mins read
February 17, 2020

Walaupun gagal di kualifikasi ESL One Los Angeles, BOOM Esports tetap mengamankan slot-nya di kualifikasi Starladder Minor 2020. Perjalanan BOOM Esports nampak berat untuk lolos ke Minor. Pasalnya, mereka harus melawan TNC di babak pertama kualifikasi Starladder Minor 2020. Belum lagi Team IO yang terlihat sangat kuat karena berisikan veteran Dota 2 Chai”Mushi” Yee Fung dan Khoo “Ohaiyo” Chong Xin. Reality Rift yang ada di kualifikasi kali ini juga sedang naik daun setelah berhasil masuk ke DreamLeague Season 13: Leipzig Major. Dua tim tadi menjadikan BOOM Esports tidak dijagokan lolos ke Starladder Minor 2020 kali ini tetapi mereka berhasil mematahkan prediksi banyak orang.

Kemenangan dramatis BOOM Esports melawan TNC Predator

Sumber: Trackdota
Sumber: Trackdota

Game pertama melawan TNC Predator merupakan yang paling alot bagi BOOM Esports. Pasalnya, BOOM Esports mengungguli perolehan net worth sebesar 23 ribu di akhir game. Permainan yang agresif dari kedua tim membuat game ini semakin seru. BOOM Esports memang kewalahan untuk melawan Templar Assassin dari TNC Predator yang memakan back line mereka. Melihat permainan Kunkka dari Rafli “Mikoto” Fathur Rahman yang berhasil mencuri Roshan dari Aegis seperti memberikan harapan bagi BOOM Esports untuk mendapatkan game pertama.

Tetapi Monkey King milik Kim “Gabbi” Villafuerte menjadi mimpi buruk di pertengahan game. BOOM Esports seperti tidak memiliki jawaban untuk Monkey King dengan Black King Bar. Phantom Lancer milik Randy “Dreamocel” Muhammad Sapoetra pun belum siap untuk melawan Monkey King.

Phantom Lancer yang terbawa sampai menit 40 pun sudah menyelesaikan Butterfly dan Heart of Tarassque-nya. Alhasil, sangat sulit bagi TNC Predator untuk membunuhnya. Networth difference sudah mengarah ke BOOM Esports dan sepertinya mereka memiliki kesempatan sangat besar untuk mendapatkan game pertama.

Semakin unggul, BOOM Esports pun berhasil mengamankan dua set barracks milik TNC Predator. Tapi Anda harus ingat akan semangat TNC yang pernah mendapatkan comeback walaupun sudah dalam keadaan Mega Creep. Benar saja, BOOM Esports memaksa peperangan di luar base tanpa memiliki satupun Buyback. Dan benar saja, TNC Predator yang menyadari hal ini langsung mendorong ke arah base BOOM Esports dan menyelesaikan permainan. BOOM Esports harus merelakan game pertama ini.

Sumber: Trackdota
Sumber: Trackdota

Game kedua dimulai dan TNC sangat unggul di awal game. Damage besar dari Timbersaw dan Snapfire milik TNC seperti tidak bisa ditahan oleh BOOM Esports. Berkat keunggulan ini, TNC berhasil mengambil 1 set barrack di atas. Tetapi ketika Troll Warlord milik Dreamocel menyelesaikan Black King Bar-nya, TNC seperti kebingungan untuk melawan BKB Troll Warlord. Semua damage output dari TNC masih mengandalkan magic damage. Maka Troll Warlord seperti tidak terkontrol untuk menghabisi TNC Predator. Kemenangan di setiap peperangan pun memberikan keuntungan besar bagi Silencer milik Mikoto. Stolen intelligence yang ia miliki sudah terlalu banyak sehingga damage dari Glaive of Wisdom-nya pun sangat besar. BOOM Esports nampak snowball di game kedua ini dan berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikan game kedua ini. BOOM Esports memenangkan game kedua dan memaksa adanya game ketiga.

Sumber: Trackdota
Sumber: Trackdota

Saya sendiri percaya bahwa BOOM Esports sebenarnya mendominasi TNC di dua game sebelumnya. Dan mereka akan melakukan hal yang sama di game ketiga. Benar saja, TNC membiarkan Mikoto menggunakan Monkey King dan Dreamocel memakai Ember Spirit. Dreamocel selalu menghancurkan back line dari TNC Predator dengan Fire Remnant dan membuyarkan strategi musuh. Sementara Monkey King memberikan sangat banyak damage ke bagian depan TNC Predator. Tidak adanya hero yang memiliki kemampuan tank, membuat TNC Predator semakin terpuruk. Dominasi BOOM Esports terus berlanjut sampai akhirnya mereka bisa menghancurkan ancient milik TNC Predator dan memastikan kursi mereka di partai final upper bracket kualifikasi Starladder Minor 2020.

Reality Rift pembasmi raksasa Asia Tenggara

Sumber: Trackdota
Sumber: Trackdota

Team IO yang dikalahkan Reality Rift dan TNC harus gugur paling awal di kualifikasi ini. Kekalahan Reality Rift atas BOOM Esports di final upper bracket, memaksa mereka untuk melawan TNC Predator di final lower bracket. Tak disangka, Reality Rift berhasil mengalahkan TNC Predator dengan skor 2-1. Menurut saya, potensi kemenangan BOOM Esports lebih besar ketika melawan Reality Rift dibanding TNC Predator. Mengingat TNC Predator kali ini adalah pemegang peringkat satu perolehan poin DPC.

BOOM Esports pun berhadapan dengan Reality Rift di partai final best of 5 kualifikasi Asia Tenggara untuk Starladder Minor 2020. Game pertama berjalan lancar bagi BOOM Esports yang berhasil menyelesaikannya pada menit 33. Reality Rift seharusnya berhati-hati dengan Centaur milik Saieful “Fbz” Ilham dan Monkey King Dreamocel pada pertandingan selanjutnya. Andrew “Drew” Halim dan timnya seperti sangat respect terhadap Tiny milik Brizio “Hyde” Adi Putra. Pasalnya, Tiny selalu terkena ban di setiap pertandingan.

Sumber: Trackdota
Sumber: Trackdota

Game kedua, Reality Rift berusaha meniru hero pick milik TNC Predator saat melawan BOOM Esports. Kombinasi Puck dan Timbersaw sangat menjanjikan untuk menang di awal game. Tetapi, last pick dari BOOM Esports adalah Outworld Devourer. Pick yang membahayakan bagi Reality Rift. Seberapapun tebalnya armor milik Timbersaw, ia tidak akan bisa menahan damage dari Arcane Orb milik Outworld Devourer. Reality Rift terlalu berfokus untuk melawan Phantom Lancer saat pick and ban dan melupakan 1 hero yang belum diambil oleh BOOM Esports. Troll Warlord milik Drew pun tidak bisa berkutik, karena selalu terkena kiting oleh Astral Imprisonment. Dengan waktu yang hampir sama, BOOM Esports menyelesaikan game kedua di menit 34.

Sumber: Trackdota
Sumber: Trackdota

Melihat dua game sebelumnya, para penonton seperti sudah memperkirakan bahwa pertandingan ini akan berakhir di 3-0 untuk kemenangan BOOM Esports. Tetapi Reality Rift masih belum menyerah. Winter Wyvern milik Ravdan “Hustla” Narmandakh sukses menyulitkan BOOM Esports setiap peperangan besar. Winter’s Curse selalu dilemparkan menuju Silencer milik Mikoto. Maka tidak ada yang bisa mematahkan kombo dari Reality Rift ketika peperangan berlangsung dan Mikoto selalu terambil di awal. Benar saja, Reality Rift tidak akan membiarkan BOOM Esports menang mudah di best of five ini dan memaksa adanya game 4.

Sumber: Trackdota
Sumber: Trackdota

Pada game 4, BOOM Esports berhasil memenangkan mid lane dan safe lane. Razor milik Mikoto tidak bisa dilawan oleh Templar Assassin. Selalu diusir dengan Static Link memaksa Templar Assassin untuk berpindah ke jungle. Lifestealer Dreamocel pun tidak mengalami masalah laning phase melawan Centaur. Inisiasi Ring of Blood dari Fbz juga sangat cepat membuat Winter Wyvern Hustla tidak sempat bertindak apapun untuk menyelamatkan temannya. Keunggulan yang dimiliki BOOM Esports menjadi snowball dan BOOM Esports berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-1.

Dengan ini, BOOM Esports berhasil lolos ke Starladder Minor 2020 sebagai wakil Asia Tenggara. Kali ini, dipastikan ada pemain Dota 2 Indonesia pada event Major dan Minor selanjutnya.

Previous Story

Samsung Jelaskan Mengapa Kamera 108 Megapixel Milik Galaxy S20 Ultra Bukan Sebatas Gimmick

Next Story

Map Legendaris Counter-Strike, Dust 2, Akan Segera Hadir di Fortnite

Latest from Blog

Don't Miss

Dota 2 10th anniversary

Rayakan 10 Tahun, Dota 2 Rilis Seri Kosmetik Ikonik Sepanjang Sejarah

Setelah dinantikan sekian lama, Dota 2 akhirnya merilis update untuk
Dota 2 patch 7.34

Dota 2 Rilis Patch 7.34 sebagai Patch Terakhir Jelang The International

Seperti yang telah dijanjikan sebelumnya, Valve akhirnya merilis patch 7.34 untuk