Dark
Light

Hadir di Indonesia, Bramble Furniture Sajikan Pengalaman Menjelajah Produk Lewat Augmented Reality

1 min read
January 29, 2020
Aplikasi Bramble Indonesia Augmented Reality
Jeremiah Bramble dan Jonathan Aditya saat acara peresmian showroom / DailySocial

Berdiri sejak tahun 1991, Bramble Furniture resmi ekspansi ke Indonesia. Perusahaan furnitur asal Amerika Tersebut kini juga miliki pusat fabrikasi di Indonesia. Demi mendekatkan diri dengan konsumen, sebuah showroom juga baru diresmikan di Jakarta. Namun ada yang unik dengan debutnya di pasar lokal, untuk berikan pengalaman lebih dalam pengenalan produk, mereka kembangkan aplikasi berteknologi Augmented Reality (AR).

Dengan gabungan showroom dan teknologi yang dimiliki, harapannya bisa membantu pelanggan untuk melihat langsung produk yang dimiliki. Bramble juga sudah bentuk tim lokal di Indonesia untuk penetrasi pasar.

Menurut Director Bramble Furniture Jeremiah Bramble, Indonesia menjadi pasar yang sangat ideal untuk perusahaannya. Tidak hanya fokus untuk B2B, kini Bramble turut menyasar segmentasi konsumen menengah ke atas dengan pilihan produk berdesain mewah, dapat dipesan secara online dan offline.

“Meskipun memberikan keuntungan yang pasti, pasar B2B menyulitkan bagi kami untuk membina relasi yang langsung kepada pelanggan. Dengan diresmikannya showroom dan penerapan teknologi AR dalam platform, diharapkan bisa menambah jumlah pelanggan baru,” kata Jeremiah.

Penerapan teknologi AR

Demonstrasi teknologi AR dalam smartphone

Dalam pengembangan aplikasi, Bramble menggandeng Ars.App. Secara khusus Ars.App membantu brand maupun para desainer untuk berbagi konten interaktif secara digital melalui AR. Melalui aplikasi yang dikembangkan, pengguna bisa melihat secara langsung desain (furnitur) yang ingin dibeli secara mendetail.

“Hanya dengan mengunduh aplikasi Ars.App di PlayStore, pengguna bisa langsung memilih semua produk furnitur Bramble. Cara ini tentunya memudahkan pelanggan untuk mengambil keputusan sekaligus menikmati pengalaman unik saat melakukan pembelian produk secara online,” kata Co-Founder Ars.App Jonathan Aditya.

Setiap produk yang didigitalisasi dalam bentuk 3D oleh Ars.App selalu dilandasi data dari Bramble yang didapat dari ketertarikan pelanggan yang direkam melalui aktivitas di situs e-commerce.

“Saat ini bukan hanya kalangan milenial yang sudah terbiasa menggunakan teknologi seperti AR, tapi masyarakat umum pun sudah mulai terbiasa menggunakan. Hal ini tentunya memudahkan kami untuk mempromosikan fitur ini kepada pelanggan agar mempermudah mereka melakukan pembelian dengan melihat langsung produk tersebut secara virtual dalam bentuk aslinya,” kata Jonathan.

Selain teknologi AR, rencana ke depannya Bramble dan Ars.App juga akan menerapkan teknologi Virtual Reality (VR) ke dalam platform. Masih dalam proses pengembangan, harapannya teknologi VR bisa membantu pelanggan sekaligus memberikan kesempatan untuk perusahaan mengumpulkan data yang relevan sekaligus mengakuisisi pelanggan baru memanfaatkan teknologi.

“Ke depannya saya lihat bukan hanya teknologi AR dan VR melalui smartphone saja, namun juga melalui kaca mata atau softlens pintar yang saat ini sudah mulai dikembangkan di Amerika Serikat,” kata Jonathan.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Hasil Penjualan Tiket Bisa Jadi Sumber Pemasukan Baru Bagi Tim Overwatch League dan Call of Duty League

Next Story

[Review] Fujifilm X-Pro3; Kamera Mirrorless Modern Rasa Analog

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat