Berkat ketangguhan serta kemudahan akses ke fungsi-fungsi esensial, Casio G-Shock jadi aksesori penunjuk waktu favorit para penegak hukum dan anggota militer. Reputasi tersebut sulit direbut dari G-Shock, tetapi hal ini tidak menghentikan sejumlah produsen menggarap alternatifnya, terutama brand-brand yang berpengalaman dalam penyediaan perangkat wearable olahraga seperti Garmin.
Beberapa waktu lalu, Garmin sempat memperluas lini produknya lewat pengenalan Tactix, smartwatch rugged dengan rancangan bertema ‘taktis’. Garmin beberapa kali meng-update Tactix, lewat peluncuran varian Bravo dan Charlie, semuanya tetap menjagokan fungsi navigasi. Namun baru di generasi keempat Tactix mendapatkan standardisasi militer sesungguhnya (MIL-STD-810). Garmin menamainya Tactix Delta.
Tactix Delta meneruskan arahan desain yang sebelumnya diusung oleh Charlie. Tubuhnya diselimuti warna hitam, lalu Anda bisa menemukan rangkaian angka mengelilingi bingkai bundarnya. Struktur casing terbuat dari baja dan tersambung ke strap silikon. Layar kembali dilindungi oleh lapisan kaca safir, kemudian bezel-nya diproteksi oleh lapisan berbahan karbon ‘mirip berlian’ untuk meminimalkan peluang terbaret dalam pemakaian sehari-hari.
Smartwatch menyuguhkan layar seluas 1,4-inci, 36 persen lebih lapang dibanding Tactix Charlie dan membuat Delta menjadi perangkat wearable ber-display terlebar yang Garmin punyai saat ini. Dengan layar lebih luas, maka navigasi fungsi dan konten jadi lebih mudah terlepas dari besar atau kecilnya jari Anda. Selanjutnya, kelima tombol yang berada di sekeliling case sengaja dibuat menonjol agar gampang ditekan meski Anda sedang mengenakan sarung tangan.
Dua kapabilitas baru yang jadi andalan di Tactix Delta, stealth mode dan kill switch, memastikannya siap jadi rekan pasukan khusus dalam misi militer. Stealth mode berguna untuk menonaktifkan fitur penyimpanan dan sharing posisi GPS, serta mematikan segala bentuk komunikasi dan konektivitas wireless. Kemudian kill switch bisa digunakan dalam keadaan darurat buat menghapus semua data pengguna dari perangkat.
Tactix Delta didukung pula oleh mode malam sehingga konten tetap bisa dilihat ketika Anda mengenakan kacamata night vision, lalu ada fitur JumpMaster yang dapat menghitung ketinggian dan jarak ke target dalam skenario terjun payung, kemampuan memproyeksikan waypoint, serta mode dual-position untuk menampilkan dua set sistem koordinat di sebuah layar data. Tentu saja, Delta juga punya beragam fungsi pintar layaknya activity tracker premium.
Garmin tak lupa membekali Tactix Delta dengan baterai berdaya tahan tinggi. Perangkat bisa aktif selama 21 hari di mode smartwatch atau 80 hari di mode jam tangan. Selain itu ia dapat menyimpan 2.000 lagu, ditopang Garmin Pay, dan mampu menyalurkan notifikasi.
Tactix Delta sudah mulai dipasarkan di bulan Januari 2020 ini. Walaupun menyimpan banyak fitur militer, produk tetap dijajakan secara umum, dijual seharga US$ 900.
Via BusinessWire.