Pada akhir bulan November lalu, Vivo menghadirkan varian Pro dari ‘S1’ di Indonesia. Smartphone Vivo S1 Pro ini menjadi penutup tahun 2019 dan Vivo sendiri berakhir di urutan kedua sebagai brand smartphone terbesar di Indonesia pada kuartal ketiga menurut laporan IDC Indonesia.
Saya sudah menggunakan Vivo S1 Pro selama beberapa minggu, smartphone yang ditujukan untuk anak muda ini dibanderol Rp3.999.000 (sekarang Rp3.699.000). Berikut kesan dan review Vivo S1 Pro selengkapnya.
Desain
“Style” menjadi elemen utama smartphone Vivo S series dan bagian paling menarik dari S1 Pro ialah kecantikan desain kamera belakangnya. Vivo menyebutnya “Diamond Shape Design” dan baru diterapkan pada S1 Pro.
Desain berbentuk berlian ini mengemas empat kamera dan dibalut dalam warna yang elegan yakni crystal blue dan glowing black. Modul kamera belakangnya ini agak menonjol, untuk mengurangi resiko permukaan lensa tergores – sebaiknya gunakan case yang terdapat dalam paket penjualannya.
Sementara, bagian depan masih terdapat notch di pucuk layar. Tidak ada mekanisme pop up kamera depan seperti yang ditemukan pada Vivo V17 Pro. Hal ini bisa dimaklumi mengingat posisi smartphone S series ini memang berada satu level di bawah Vivo V series.
Layarnya sudah menggunakan jenis AMOLED dan mendukung fitur sidik jari di bawah permukaan layar alias Screen Touch ID. Panelnya berukuran 6,38 inci dengan resolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9 yang nyaman untuk nonton video maupun bermain game.
Soal kelengkapan atributnya, di sisi atas terdapat lubang jack audio 3.5mm dan mikrofon sekunder. Menurut saya penempatan jack audio di bagian atas merupakan posisi yang paling ideal bagi yang masih menggunakan headphone kabel, karena tidak mengganggu pegangan smartphone.
Port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker berada di sisi bawah. Sisi kanan terdapat tombol power dan volume, serta SIM Tray di sisi kiri dengan slot berbentuk hybrid.
Kamera
Kamera utama Vivo S1 Pro beresolusi 48MP menggunakan sensor Samsung GM1 dengan ukuran tiap piksel 0.8µm dan aperture f/1.8. Seperti kebanyakan smartphone dengan kamera 48MP lainnya, secara default kamera S1 Pro menjepret pada resolusi 12MP sehingga ukuran per pikselnya menjadi lebih besar yakni 1,6μm yang membuatnya ideal untuk bermacam-macam kondisi pencahayaan.
Bagi penikmat fotografi langscape, Vivo menyediakan mode AI 48MP terpisah. Lalu, ada mode Pro yang memberi keleluasaan untuk exposure value, ISO, shutter speed, white balance, dan manual fokus. Sayangnya, kita tidak bisa menggunakan resolusi 48MP di mode Pro dan mode malam juga absen.
Yang cukup disayangkan lagi, kemampuan perekam video S1 Pro hanya sebatas resolusi 1080p 30fps saja. Tidak ada opsi untuk 1080p 60fps maupun 4K 30fps, padahal SoC-nya mendukung.
Lanjut ke kamera kedua, resolusinya 8MP dengan lensa ultrawide 13mm yang menyuguhkan bidang pandang 108 derajat. Kabar baiknya, mode ultra wide-angle tersebut bisa digunakan pada mode foto maupun video. Tentunya tak lepas dari efek distorsi yang sebetulnya cukup parah, tapi bisa menghasilkan foto yang unik di tangan kreatif. Berikut hasil foto dari kamera belakang S1 Pro:
Sisanya, masing-masing 2MP dengan lensa macro dan sebagai depth sensor. Serta, kamera depannya beresolusi 32MP dengan beragam fitur kecantikan. Ya, desain kamera diamond pada S1 Pro hanya memberikan nilai lebih pada estetika, tidak mempengaruhi hasil bidikan kamera belakangnya.
Performa
Smartphone Android 9.0 Pie dengan sentuhan Funtouch versi 9.2 ini diotaki oleh SoC Qualcomm Snapdragon 665, kinerja S1 Pro secara keseluruhan tidak buruk sama sekali. Ditambah dukungan RAM sebesar 8GB dan penyimpanan lapang 128GB, kebutuhan ber-smartphone dan aktivitas gaming pun bisa dijalankan dengan baik.
Dari hasil aplikasi benchmark, Vivo S1 Pro meraih nilai 183.572 poin di AnTuTu. Sementara, di PCMark mendapat skor 6.452 poin. Lalu, Sling Shot Extreme – OpenGL ES 3.1 meraih 1.128 dan Vulkan 1.037. Serta, di Geekbench mendapatkan 312 poin untuk single-core dan 1.391 poin untuk multi-core.
Catatan bagi yang bermain PUBG Mobile, unit Vivo S1 Pro yang saya review hanya mendukung sampai grafis balance dengan frame rate medium. Padahal chipset Snapdragon 665 dan GPU Adreno 610 seharusnya bisa mencapai setidaknya grafis HD dengan frame rate high. Semoga saja, masalah ini bisa diatasi dalam update firmware atau update game PUBG Mobile mendatang.
Verdict
Anak muda yang stylish sekali lagi menjadi target pasar smartphone Vivo, sama halnya seperti V series. Namun smartphone S1 Pro ini tak punya pop up kamera, kamera depannya ditempatkan pada notch. Sisanya sama, dikemas dalam tampilan premium, bersama fitur-fitur kekinian, kamera bagus, dan spesifikasi yang cukup powerful.
Sementara bagi yang hobi bermain game, Vivo juga menyediakan Z series yang lebih cocok untuk kebutuhan gaming dengan SoC lebih baik.
Sparks
- Desain kamera belakang baru, diamond shape design
- Punya konfigrasi empat kamera belakang
- Panel AMOLED Screen Touch ID
- SoC Snapdragon 665 dengan RAM & storage lapang
Slacks
- Belum layar penuh, masih punya notch
- Belum mampu merekam video 4K