Dark
Light

[Review] ASUS ZenBook Duo UX481, Suguhkan Pengalaman Menggunakan Monitor Eksternal

5 mins read
December 11, 2019

Ngopi di kafe sambil kerja buka laptop sudah menjadi pemandangan yang umum dan laptop dengan logo ‘apel’ sudah terlihat terlalu mainstream. Lain cerita kalau laptop yang digunakan ialah ASUS ZenBook Duo, desain ‘nyeleneh’ dengan dual-screen ini sangat mudah mencuri perhatian – kesannya sangat futuristik.

Hari Jumat lalu, waktu menunjukkan jam 2 siang setelah menghadiri acara peluncuran smartphone baru. Karena balik ke kantor jauh, mampir ke tempat ngopi menjadi opsi terbaik untuk lanjut mengetik artikel. Saya bawa ZenBook Duo sekalian untuk mengetesnya dan berikut pengalaman saya menggunakan ZenBook Duo selama seminggu.

Desain Nyeleneh

PSX_20191211_155521

ZenBook Duo tiba dalam balutan warna Celestial Blue yang tampil elegan. Menurut saya warnanya ini lebih ke arah hijau tua dan hampir mirip dengan warna Midnight Green pada iPhone 11 Pro Max. Bagian depan ZenBook Duo ini menampilkan desain khas ZenBook dengan spun-metal finish yang berpusat di logo ASUS.

Saat membuka tutupnya, mekanisme engsel ErgoLift design akan membuat body utama ZenBook Duo sedikit terangkat dan membentuk rongga udara ekstra dengan sudut 5,5 derajat. Posisi keyboard dan layar sekunder yang sedikit miring tersebut membuat pengalaman mengetik lebih nyaman, memberikan sudut pandang layar sekunder lebih baik, serta meningkatkan performa sistem pendingin dan audio.

‘ScreenPad Plus’, begitu ASUS menamainya. Sebuah layar sentuh 12,6 inci yang besarnya sekitar setengah layar utama. Karena tempat yang seharusnya untuk keyboard digunakan untuk ScreenPad Plus, posisi keyboard pun tergeser ke bawah di tempat yang seharusnya untuk touchpad dan sandaran tangan. Touchpad pun diperkecil dan dipindahkan ke samping kanan keyboard, tapi setidaknya ASUS melengkapi touchpad dengan tombol klik kanan dan kiri.

Penempatan keyboard dan touchpad yang tidak biasa ini membuat aktivitas mengetik bikin sering typo dan mengoperasikan laptop menjadi canggung. Bagi yang gampang geregetan, sebaiknya menggunakan mouse.

Keyboard-nya sendiri bergaya chiclet, dilengkapi dengan full-size backlit, dan memiliki key travel sejauh 1.4mm. Keyboard-nya empuk saat ditekan, sejauh ini aktivitas mengetik di permukaan yang rata cukup nyaman. Namun karena tidak punya sandaran tangan, akan sulit mengetik di atas pangkuan paha.

Layar Utama & Dimensi

ASUS ZenBook Duo mengemas NanoEdge display 14 inci, dengan panel LED-backlit beresolusi Full HD (1920×1080 piksel) dalam rasio 16:9, dengan tingkat reproduksi warna color space sRGB hingga 100 persen, dan teknologi wide-view 178 derajat. Warna yang dihasilkan di layar laptop ini juga akurat karena telah dikalibrasi dan telah mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display.

Bezel samping kanan kiri dan atas sangat tipis, hanya 3,5mm dan ASUS mengklaim rasio screen-to-body mencapai 90 persen. Sayangnya, bezel sampingnya ini terbuat dari plastik berpadu karet yang membuatnya terlihat kurang premium.

Mungkin hal ini terkait soal ketahanan body-nya, di mana ZenBook Duo telah mengantongi sertifikasi ketahanan standar militer MIL-STD 810G. Sertifikasi tersebut menandakan bahwa ZenBook Duo telah lolos dari berbagai pengujian ekstrem mulai dari uji penggunaan di ketinggian ekstrem, uji ketahanan jika laptop ini dijatuhkan dari ketinggian tertentu, uji ketahanan terhadap getaran, hingga uji penggunaan di suhu ekstrem.

Meski masuk dalam keluarga ZenBook, ZenBook Duo dengan dual-screen punya profil yang lebih tebal sehingga tidak masuk dalam kategori ultrabook atau laptop thin & light. Sebab dimensinya mencapai 323×223 mm dengan ketebalan 19,9 mm dan bobot 1,5 kg. Sebagai laptop 14 inci, bentukan ZenBook Duo masih terbilang ramping. Namun body-nya memang seperti laptop mainstream, cukup tebal dan agak berat.

Soal konektivitas, ZenBook Duo telah dilengkapi modem Intel Wi-Fi 6 dengan Gig+ (802.11ax). Lalu, pada sisi kanan terdapat port USB 3.1 Gen 1, audio jack 3,5mm, dan slot microSD card reader. Sementara, di sisi kirinya terdapat port charging, port HDMI, port USB 3.1 Gen 2, dan port USB Type-C 3.1 Gen 2.

ScreenPad Plus

Layar kedua bernama ScreenPad Plus menjadi sajian utama ZenBook Duo, ASUS merancangnya untuk meningkatkan produktivitas penggunanya lewat multitasking. Layarnya berukuran 12,6 inci dan uniknya ScreenPad Plus ini sudah touchscreen, padahal layar utama tidak mendukung touchscreen dan dibekali stylus dalam paket penjualannya.

Layarnya sendiri memiliki finishing matte, bukan glossy seperti pada layar utama. Mengingat penempatan layar pertama dan kedua saling berhadapan, finishing matte pada ScreenPad Plus akan mengurangi efek refleksi. Meskipun artinya akan ada perbedaan kualitas, tampilan yang kontras suka atau tidaknya tergantung dari preferensi pengguna masing-masing.

ScreenPad Plus ini dikenali oleh sistem sebagai monitor eksternal. Secara default berada di mode Extend, kita mengubah ke mode lainnya seperti mode duplicate, mode second screen only, dan mode PC screen only dengan menekan tombol F8.

Ya, kita dapat menyeret konten di layar utama ke layar kedua dengan mulus. Sebagai seorang content creator, saya bisa menulis review atau berita dan membuka banyak referensi di layar kedua.

Lalu, saat mengedit video – saya bisa menyeret file project dan timeline ke layar kedua – sehingga layar utama bisa digunakan sepenuhnya untuk preview video. Saat mengedit foto, saya bisa memindahkan tool ke bawah dan menggunakan stylus untuk meningkatkan akurasi lebih baik.

Kita bisa menampilkan dua hingga tiga window atau aplikasi di ScreenPad Plus. Cukup drag-and-drop konten yang diinginkan dan posisikan sesuai dengan layout yang disediakan. ASUS juga menyediakan antarmuka khusus agar lebih mudah dalam mengatur berbagai aplikasi yang sedang ditampilkan. Serta sejumlah fitur untuk membantu multitasking, meliputi App Switcher, Tas Swap, App Navigator, Task Group, dan fitur yang paling istimewa adalah Quick Key.

Fitur tersebut memungkinkan pengguna ZenBook Duo UX481 menampilkan tombol pintasan (shortcut) di layar ScreenPad Plus. Selain dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, Quick Key juga dapat diintegrasikan dengan aplikasi apapaun yang sedang dijalankan. Dengan demikian Quick Key dapat menampilkan tombol pintasan sesuai dengan aplikasi yang sedang berjalan.

Hardware dan Performa

PSX_20191211_155131

Sebagai laptop yang dirancang optimal untuk melakukan multitasking, ZenBook Duo UX481 hadir dengan performa yang powerful. Unit ZenBook Duo yang saya review ditenagai prosesor Intel Core i7-10510U Comet Lake generasi ke-10, quad-core 1.8GHz dengan Turbo Boost (hingga 4.9GHz) dan cache 8MB.

Berbicara soal multitasking, ZenBook Duo UX481 telah dilengkapi dengan RAM DDR4 berkapasitas hingga 16GB. Didukung oleh penyimpanan berupa M.2 PCIe NVMe SSD berkapasitas 1TB.

ZenBook Duo UX481 juga hadir dengan chip grafis NVIDIA GeForce MX250 yang cukup powerful untuk berbagai kegiatan komputasi. Tidak hanya itu, chip grafis dengan VRAM sebesar 2GB ini bahkan dapat diandalkan untuk mengakselerasi performa ketika melakukan photo atau video editing.

Prosesor Intel Core 10th Gen memiliki konsumsi daya yang lebih rendah dari generasi sebelumnya. Lalu dengan kapasitas baterai 70Whrs, laptop ini mampu bertahan lama. Menurut ASUS dengan pengujian menggunakan PCMark 10 battery pada mode modern office menunjukkan ZenBook Duo UX481 dapat bertahan hingga 8 jam.

Verdict

PSX_20191211_154526

Layar 14 inci pada laptop memang dianggap sebagai ukuran yang proporsional, nyaman buat bekerja dan tetap portable. Namun untuk kegiatan multitasking, layar laptop terlalu kecil untuk menampilkan beberapa aplikasi atau tugas secara bersaam. Keberadaan monitor tambahan tentu akan sangat membantu kita dalam bekerja.

ScreenPad Plus adalah jawaban dari ASUS, tak hanya dapat membuka banyak aplikasi secara bersamaan – tapi juga ditampilkan secara efisien. Tampilan bisa dibagi-bagi, sehingga kita bisa dengan nyaman dan cepat menyelesaikan pekerjaan di layar utama.

Di sisi lain, desain revolusioner ZenBook Duo dengan dual-screen mengorbankan aspek ergonomis – ia bukanlah laptop ultrabook atau thin & light. Meskipun dimensinya tergolong padat dan ramping, body-nya cukup tebal dan agak berat seperti laptop mainstream. Selain itu, penempatan keyboard dan touchpad-nya yang agak canggung mungkin bisa jadi masalah dalam kondisi penggunaan tertentu.

Berikut harga ASUS ZenBook Duo UX481:

  • Rp16.299.000 (Core i5, UMA, 8GB/512GB)
  • Rp18.299.000 (Core i5, MX250, 8GB/512GB)
  • Rp20.299.000 (Core i7, MX250, 16GB/512GB)
  • Rp23.999.000 (Core i7, MX250, 16GB/1TB)

Sparks

  • ScreenPad Plus menyuguhkan pengalaman seperti layaknya menggunakan monitor eksternal, berguna untuk multitasking
  • Desain unik dan tampil futuristik
  • Termasuk stylus, case, dan dudukan lipat
  • Harganya mulai dari Rp16 jutaan

Slacks

  • Kualitas tampilan layar utama dan kedua kontras
  • Penempatan keyboard agak canggung dan touchpad-nya sempit 
  • Layar utama tidak touchscreen
  • Body agak tebal dan berat

 

Lukman Azis

Penikmat fotografi, eksplorasi gadget untuk berkreasi. Mengasah produksi video secara rutin. Temui di Tiktok @lukman.tech.

Dua petinggi Gojek, Kevin Aluwi dan Ryu Suliawan, terlibat pendanaan Seri A sebesar $5,5 juta untuk startup India m.Paani
Previous Story

Kevin Aluwi dan Ryu Suliawan Ikut Pendanaan Seri A untuk Startup India m.Paani

Next Story

Lenovo Luncurkan Dua Laptop Premium Baru di Indonesia, Yoga C940 dan Yoga S740

Latest from Blog

Don't Miss

ASUS-ROG-Phone-9-dan-9-Pro-Ditenagai-Snapdragon-8-Elite,-Ini-Peningkatannya

ASUS ROG Phone 9 Diperkenalkan dengan Snapdragon 8 Elite, Ini Peningkatannya

ASUS ROG Phone telah menjadi simbol smartphone gaming selama bertahun-tahun.
Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Smartphone Vivo V40 Series terbaru yang masuk Indonesia ada tiga