Dark
Light

Wimdu, Cloning AirBnB dari Rocket Internet

1 min read
April 18, 2012

Wimdu Indonesia, sebuah cloning AirBnB dari jaringan Rocket Internet, tampaknya mulai menyiapkan operasinya di Indonesia. Meskipun tampak masih menggunakan template yang sama dengan Wimdu di negara lainnya, tetapi beberapa properti yang ditampilkan telah menunjukkan tanda bahwa beberapa orang pernah melakukan booking tempat di layanan tersebut.

Wimdu, dengan taglinetravel like a local” menawarkan pengalaman lain untuk Anda yang suka berwisata. Wimdu memudahkan Anda mencari tempat menginap selain hotel di tempat tujuan wisata Anda. Entah itu apartemen, rumah, atau kamar pribadi, Anda akan bisa mendapatkan harga yang lebih murah daripada Anda menginap di hotel, meski untuk harga bisa jadi tergantung pilihan tempat untuk menginap juga. Selain itu, kesempatan berinteraksi dengan pemilik properti membuat Anda bisa mendapatkan tips-tips yang memungkinkan Anda menjelajah tempat wisata Anda secara berbeda.

Selain di Indonesia, menurut GigaOm, Wimdu juga beroperasi di 42 negara lainnya di dunia. Selain produk dari Rocket Internet yang beroperasi secara global semacam Pinspire, Wimdu merupakan produk dari Rocket Internet mencangkup paling banyak negara dibandingkan dengan produk lain.

Saat ini, layanan Wimdu di Indonesia belum bisa dikatakan lengkap. Setahu saya hanya kota-kota di Indonesia yang terkenal di luar negeri semacam Denpasar, Jakarta, dan Yogyakarta yang telah menampilkan hasil pencarian. Lagipula, hasil pencarian antara Wimdu Amerika Serikat dan Wimdu Indonesia masih mendapatkan hasil pencarian yang sama. Selain perbedaan domain .co.id dan .com, sepertinya belum ada perbedaan antara Wimdu Indonesia dengan Wimdu Amerika Serikat.

Hampir setahun yang lalu, DailySocial menulis akan adanya kemungkinan menjamurnya clone AirBnB di Indonesia. Jika nanti layanan Wimdu Indonesia benar-benar di lokalisasi dan dikelola memang untuk wilayah Indonesia, akankah model bisnis seperti ini akan sukses di Indonesia?

Rocket Internet merupakan perusahaan asal Berlin, Jerman yang melakukan cloning model bisnis dari banyak startup dan melakukan lokalisasi untuk model bisnis-model bisnis tersebut. Contoh produknya yang telah masuk ke Indonesia adalah Pinspire, Lazada, Zalora dan FoodPanda.

2 Comments

  1. Saya prediksikan semua properti milik Rocket Internet di Indonesia tidak akan bisa sukses secara instan. Paling2 ini ntar kasusnya mirip tahun 90 an ketika ada M-Web etc etc di Indonesia, semua pada mau bikin .com atau portal. Bedanya sekarang semua berbondong-bondong mau bikin e-commerce, social things etc etc. Sama ajah seperti di Jakarta semuanya pada mau bikin mall hahaha 🙂

    Rocket Internet paling2 lama2 juga sadar sendiri kalo Indonesia adalah pasar yang sangat2 unik, sudah dan tidak mudah untuk ditaklukan. Indonesia tidak butuh e-commerce etc etc wong internet ajah masih belum merata.

    Yang dibutuhkan Indonesia menurut saya saat ini cuman layanan yang berbasis mobile biasa, bisa diakses dari mana ajah dengan mobile device biasa atau smartphone biasa. Apa layanannya? Silakan pikir sendiri 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Catatan Mindtalk AppsDay 2012 Chapter Malang dan Potensi Developer Lokal

Next Story

Setelah iPhone, Kini Bubbly App Tersedia Untuk Pengguna Android Indonesia

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Ribbit Capital Reportedly Led Series A Funding for Pihhome

Pinhome proptech startup reportedly received a series A funding worth
Pendanaan Seri A Pinhome

Ribbit Capital Dikabarkan Pimpin Pendanaan Seri A untuk Pinhome

Startup proptech Pinhome dikabarkan mendapatkan pendanaan seri A senilai $25,5