Dark
Light

Samsung Ungkap Dua Laptop Flagship Baru, Galaxy Book Flex dan Galaxy Book Ion

1 min read
October 31, 2019

Samsung punya dua laptop baru, Galaxy Book Flex yang convertible, dan Galaxy Book Ion yang konvensional (non-touchscreen). Diperkenalkan pada ajang Samsung Developers Conference 2019, kedua laptop ini siap menyasar pasar high-end menjelang akhir tahun nanti.

Dibandingkan laptoplaptop Samsung sebelumnya, Flex dan Ion mengusung desain yang menurut saya lebih elegan. Keduanya sama-sama tipis dan ringan, serta tersedia dalam varian dengan layar 13,3 inci dan 15,6 inci yang sama-sama dikitari oleh bezel cukup tipis. Layarnya ini cukup istimewa meski resolusinya hanya 1080p.

Istimewa karena panel yang digunakan adalah QLED, jenis panel yang selama ini Samsung gunakan pada sejumlah TV mahalnya. Flex dan Ion merupakan laptop pertama yang menggunakannya, dan Samsung mengklaim layar QLED ini mampu mereproduksi warna secara lebih akurat. Tingkat kecerahan mksimumnya juga amat tinggi di angka 600 nit.

Samsung Galaxy Book Flex

Keunikan lain Flex dan Ion tersembunyi pada touchpad-nya. Sepintas touchpad-nya kelihatan biasa saja, akan tetapi dengan menekan shortcut pada keyboard, touchpad tersebut dapat beralih fungsi menjadi sebuah wireless charger. Ya, Anda bisa mengisi ulang baterai smartphone atau smartwatch yang mendukung Qi wireless charging hanya dengan meletakkannya di atas touchpad milik laptop ini.

Satu hal yang perlu dicatat, tentu saja touchpad jadi tidak bisa berfungsi selagi menjadi wireless charger. Namun saya bisa membayangkan kegunaan fitur ini ketika laptop sedang dipakai untuk menonton, atau ketika digunakan selagi ada mouse yang tersambung.

Samsung Galaxy Book Ion / Samsung
Samsung Galaxy Book Ion / Samsung

Melanjutkan tradisi sebelumnya, Flex yang mengemas layar sentuh turut dibekali dengan S Pen, yang ternyata mempunyai ‘rumah’ sendiri di samping kanan perangkat. S Pen yang dibawa pun merupakan generasi terbaru seperti yang kita jumpai pada seri Galaxy Note 10, yang telah dilengkapi sensor gerakan sehingga kita bisa menerapkan berbagai gesture selagi menggenggamnya.

Urusan spesifikasi, Flex dan Ion juga termasuk mumpuni. Keduanya sama-sama menggunakan prosesor Intel generasi ke-10, akan tetapi Flex sedikit lebih unggul berkat arsitektur Ice Lake yang lebih baru, bandingkan dengan Ion yang menggunakan Comet Lake. RAM-nya dapat dikonfigurasikan hingga 16 GB, sedangkan SSD tipe NVMe-nya hingga 1 TB.

Samsung Galaxy Book Ion

Khusus varian 15 incinya, konsumen bisa memilih untuk menambahkan dedicated GPU, spesifiknya Nvidia GeForce MX250. Terkait daya tahan baterainya, Samsung tidak berbicara banyak kecuali menyebut kedua laptop ini telah ‘lulus’ dari program Intel Project Athena, yang sejatinya memberikan jaminan bahwa baterainya tergolong awet.

Seperti yang saya bilang, Samsung Galaxy Book Flex dan Galaxy Book Ion bakal mulai dipasarkan pada bulan Desember nanti di beberapa negara. Banderol harganya masih belum disebutkan, tapi sudah pasti di atas $1.000.

Sumber: Samsung.

Banner ads is not essentially beneficial to internet users.
Previous Story

Top Reasons Why Brands Should Choose Natives Ads Over Banner Ads

COD Modern Warfare
Next Story

Liga Esports Call of Duty Dimulai Januari 2020, Larang Penggunaan Mouse & Keyboard

Latest from Blog

Don't Miss

Pantau-Kesehatan-24-7-dan-Lebih-Produktif-dengan-Galaxy-Ring

Pantau Kesehatan 24/7 dan Lebih Produktif dengan Galaxy Ring

Smartwatch telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehat

Samsung Galaxy Z Fold 6 Buat Perencanaan Acara Tahun Baru Lebih Mudah

Menyambut berakhirnya tahun 2024, akan ada beragam acara yang direncanakan