Peluncuran dua buah produk Lenovo terbaru kali ini adalah satu alasan lagi mengapa industri PC semakin matang dan kini tiba pada sebuah era baru yang dikenal dengan istilah PC+. Jika para kompetitor masih mencoba bereksperimen dengan desain PC hybrid mereka, Lenovo sudah memutuskan bahwa kini mereka berkonsentrasi untuk menyempurnakan rancangan notebook convertible mereka – sembari menyongsong era PC+.
Lenovo adalah produsen consumer electronic pertama yang benar-benar fokus mengusung konsep multimode dalam laptop. Konsep ini pertama kali diperkenalkan dalam Lenovo IdeaPad Yoga 13 yang dirilis satu tahun lalu. Bukan hanya digunakan di seri Yoga, konsep yang sama juga digunakan dalam keluarga Flex yang bisa dibilang cukup baru.
Tentu saja dengan keluarga baru, Lenovo tidak mau kita melupakan dari mana semua ide ini berasal. Dengan alasan itulah Lenovo memperbarui varian berlabel Yoga mereka dengan dua buah produk baru, Lenovo Yoga 2 Pro sebagai pewaris langsung seri ini dan Lenovo Thinkpad Yoga – adaptasi konsep ‘yoga’ di keluarga ThinkPad yang termasyhur.
Sang Country General Manager Lenovo Indonesia, Rajesh Thadani, memberikan komentarnya tentang kedua device baru ini, “Desain flip dan fold yang revolusioner telah menggebrak komputasi convertible karena memberikan fleksibilitas baru dan pilihan tanpa batas bagi pengguna dalam satu PC. Kami menyempurnakan konsep itu bagi konsumen di Indonesia dengan Yoga 2 Pro yang lebih tipis dan ringan dengan pengalaman smart mode yang dimilikinya; demikian juga bagi para profesional bisnis Indonesia yang mobile dengan ThinkPad Yoga. Ia memiliki fitur-fitur bisnis baru yang mereka butuhkan, disandingkan dengan sistem lift and lock yang menciptakan desain yang benar-benar adaptif.”
Sayangnya ‘menggebrak pasar komputasi convertible‘ belum bisa dibilang cukup untuk menyelamatkan angka penjualan PC dan notebook yang menurun beberapa waktu ke belakang. Tetapi saya setuju dengan bagaimana Lenovo menyempurnakan konsep ini dan menyajikannya dengan lebih tipis dan ringan, karena menurut saya Yoga 2 Pro adalah ultrabook tipis yang paling menawan.
Yoga 2 Pro memiliki desain yang jauh lebih langsing dan bobot lebih ringan dibandingkan sang pendahulu. Ia hanya memiliki ketebalan 1,55 cm dengan berat 1,39kg. Ia didesain dengan perpaduan material aluminium dan polikarbonat. Layar IPS QHD+ berukuran 13,3-incinya didukung dengan teknologi multitouch 10-titik, dengan luas pandang sebesar 178 derajat dan resolusi empat kali dari sang pendahulu, 3200×1800 (Lenovo Yoga hanya memiliki resolusi 1600×900). Penampilan luar ini terpadu manis dengan keyboard chiclet backlit-nya.
Penampilan yang cantik tak akan sempurna tanpa hardware yang dapat diandalkan. Maka dari itu, Lenovo menyiapkan jeroan canggih di dalamnya. Anda mendapatkan Intel Core i7-4500U, RAM sebesar 8GB, penyimpanan SSD 256GB, kartu grafis terintegrasi hingga kamera 720p dan berjalan di platform Microsoft Windows 8.1. Bukan itu saja, ia juga memiliki fitur Intel WiDi, Dolby Home Theatre V4.
Lenovo ThinkPad Yoga juga tidak kalah canggih. Ia dengan bangga mengenakan ‘identitas resmi’ keluarga ThinkPad: warna hitam dengan desain logam magnesium yang kokoh, tulisan ThinkPad miring di bagian pojok notebook dengan titik huruf ‘i’ yang menyala, serta trackpoint merah yang berada di tengah-tengah tuts G, H, B dan N. Yang terakhir ini merupakan warisan suci peninggalan desain ThinkPad saat masih dimiliki oleh IBM.
Penampilan ThinkPad Yoga memang tidak semanis Yoga 2 Pro, tapi memang tujuan ia diciptakan bukanlah untuk hanya sekedar menjadi penyedap mata: ia adalah notebook profesional yang tangguh. Device ini memiliki layar lebih kecil dibandingkan sepupunya itu, dengan luas 12,5-inci dan resolusi 1366×768. Bedanya, layar IPS ini dirancang dengan material Corning Gorilla Glass HD ditambah fitur opsional FHD IPS dan pena.
Notebook ini dilengkapi kemampuan lift and lock yang diciptakan untuk mode tablet. Sistem ini secara otomatis mengangkat dan mengunci tuts keyboard saat berada di bawah. Kemudian Lenovo juga membubuhkan fitur NFC dan juga backlit keyboard yang opsional. Bagian keyboard ini dirancang dengan tuts cukup ‘dalam’ sehingga ia sangat nyaman digunakan untuk mengetik ketimbang notebook lain.
Di dalamnya Anda akan menemukan hardware-hardware teranyar seperti chip Intel Core 17-4500U dengan kecepatan hingga 3GHz dan GPU Intel HD Graphics 4400 sebagai reaktor tenaga utamanya, hard disk 1TB berkecepatan 5400 rpm, kemudian RAM sebesar 8GB dan kamera 720p dengan konektivitas HDMI, dua buah USB 3.0 hingga OneLink Dock.
Baik ThinkPad Yoga maupun Yoga 2 Pro dapat digunakan dalam empat mode berbeda: Laptop Mode; Stand Mode saat Anda ingin menyaksikan film; Tent Mode jika Anda mau bersantai-santai di atas kasur; dan tentu saja Tablet Mode. Saya sempat bertanya apakah dengan menggunakan Tablet atau Stand Mode, laptop jadi lebih terekspos pada ‘zat-zat’ berbahaya seperti genangan air di meja – apalagi dengan dengan posisi keyboard menghadap ke bawah. Ternyata Lenovo sudah melengkapi kedua notebook ini dengan kemampuan spill proof.
Dengan menitikberatkan pada desain convertible, mereka memang sangat menjanjikan: ThinkPad Yoga untuk para profesional dan Lenovo Yoga 2 Pro – karena masih menjadi bagian dari keluarga besar IdeaPad – untuk fungsi yang lebih luas sebagai device multimedia dan hiburan.
Tetapi apakah konsep unik yang dimiliki kedua notebook tersebut akan memberinya peluang lebih dalam kerasnya medan perang laptop saat ini? Hanya waktu yang akan mengungkapkannya. Apalagi kedua produk ini tidak bisa dibilang sebagai perangkat yang ekonomis. Lenovo Yoga 2 Pro ditawarkan mulai dari Rp 16,1 juta dan Lenovo Yoga dibanderol seharga mulai dari Rp 20 juta…