Memanfaatkan pengguna transportasi umum seperti KRL, MRT, TransJakarta, Railink dan LRT, platform logistik berbasis crowdsourcing Krowrier resmi meluncur di Indonesia. Masih tersedia di kawasan Jabodetabek, perusahaan menawarkan harga flat Rp19 ribu ke semua pengguna yang ingin mengirimkan barang memanfaatkan pengguna transportasi umum.
Kepada DailySocial, CEO Said Romadlon mengklaim, Krowrier menjadi pioneer perusahaan di bidang logistik yang menerapkan metode crowdsourcing dan mengoptimalkan fungsi transportasi publik. Metode ini menjadikan proses pengiriman paket menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Krowrier hadir dengan visi untuk menciptakan solusi dalam industri pengiriman dengan menerapkan metode yang ramah lingkungan dan menawarkan efisiensi. Ramah lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan transportasi publik sehingga mengurangi kemacetan dan polusi. Efisien dengan memberikan added value bagi pengguna transportasi umum dalam mobilitasnya.”
Target dan rencana penggalangan dana
Berbeda dengan layanan pengiriman lain, cara kerja Krowrier melibatkan tiga pihak, yaitu Feeder, Drop Point, dan Courier. Feeder yaitu orang yang mengambil paket dari pengirim ke drop point dan dari drop point ke penerima. Drop Point adalah ruang transit penyimpanan paket yang letaknya di sekitar stasiun. Courier adalah pengguna transportasi umum yang membawakan paket dari drop point awal menuju drop point tujuan. Singkatnya, proses end-to-end Krowrier dilakukan dengan memberdayakan massa dan memanfaatkan transportasi publik.
“Untuk saat ini berada di angka sekitar 100 lebih pengguna yang mengirimkan paket tiap harinya. Saat ini layanan baru tersedia untuk wilayah Jabodetabek rute Depok-Manggarai. Ke depannya, kami akan memperluas wilayah secara bertahap namun progresif,” kata Said.
Platform Krowrier dapat diakses melalui landing page maupun aplikasi. Krowrier mengklaim memiliki fitur-fitur unggulan, di antaranya live time tracking (pengirim paket dapat melihat secara real-time keberadaan paketnya dan siapa yang membawa paketnya), live chat (pengirim dapat berkomunikasi langsung dengan kurir Krowrier), multiple order (pengirim dapat mengirimkan barang sekali banyak ke berbagai alamat dalam sekali pengiriman), dan scheduling (baik pengirim maupun kurir dapat mengetahui kapan barang ingin diantar).
“Kami menargetkan di kuartal keempat, semua rute KRL, MRT, TransJakarta, Railink dan LRT sudah ada layanan Krowrier. Next round, di 2020 kami akan masuk rute kereta antar kota dan bus antar provinsi. Di 2021, kami akan duplikasi di semua kawasan metropolitan di Asia,” kata Said.
Untuk mencapai target tersebut, Krowrier membuka peluang bagi angel investor dan venture capital untuk berinvestasi di model bisnis yang ditawarkannya. Strategi perusahaan untuk memperoleh pendapatan adalah dengan terus meningkatkan user experience dan terus memberikan added value kepada pengguna dan mitra crowdsourcing.
“Krowrier memberikan alternatif bagi masyarakat yang ingin mengirimkan barang secara cepat, aman. Daerah tujuan yang berjarak lebih dari 25 km tetap dapat dijangkau dengan biaya terjangkau,” tutup Said.