Dark
Light

Bukalapak Konfirmasi “Perampingan” Jumlah Pegawai

1 min read
September 10, 2019
Bukalapak menyebut keputusan perampingan pegawai untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan sebagai "perusahaan dewasa" yang fokus ke sisi keuntungan
Bukalapak menyebut keputusan perampingan pegawai untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan sebagai "perusahaan dewasa" yang fokus ke sisi keuntungan

Marketplace bervaluasi di atas $1 miliar Bukalapak mengonfirmasi bahwa memang terjadi perampingan bisnis, yang berdampak pada pengurangan pegawai, untuk mendukung  yang berkelanjutan. Hal tersebut menjawab informasi yang berseliweran di media saat ini, termasuk dari sumber kami yang dikonfirmasi secara terpisah. Meskipun demikian, perusahaan tidak memberikan informasi detail tentang berapa jumlah pegawai yang terdampak dan bagian apa saja yang terkena perampingan.

Kepada DailySocial, Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan, “Bukalapak sudah tumbuh sebesar dan secepat ini dalam kurun waktu singkat. Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa, atau bisa kami sebut sebagai a grown up company, terutama untuk menjamin visi kami untuk terus tumbuh sebagai sustainable e-commerce dalam jangka panjang.

“Tentunya sudah lazim untuk perusahaan manapun melakukan penataan internal secara strategis untuk mendukung implementasi strategi bisnisnya. Demikian pula dengan Bukalapak,” lanjutnya.

Menurut beberapa sumber media, ada ratusan pegawai yang terkena dampak perampingan ini, termasuk kabar penutupan pusat R&D di Medan dan Surabaya. Bukalapak saat ini memiliki sekitar 2000-an pegawai dengan 1100 di antaranya, per Juli 2019, adalah engineer.

Konsep perampingan atau fokus ulang bisnis bukanlah barang baru bagi startup Indonesia. Gojek sebelumnya pernah menutup pusat R&D di Yogyakarta, sementara Sorabel (dulu bernama Sale Stock) dan Berrybenka di tahun 2016 pernah melakukan langkah yang sama. Sampai sekarang perusahaan-perusahaan tersebut tampak baik-baik saja, bahkan mendapatkan pendanaan baru sebagai bukti kepercayaan investor.

Bukalapak tahun ini memprediksi memperoleh annualized GMV hingga $5 miliar (sekitar 70 triliun Rupiah) dan mengklaim laba kotor bulanan naik dua kali lipat ketimbang perolehan bulan Desember 2018.

Kepemilikan terbesar Bukalapak saat ini disebut dipegang oleh Emtek, Ant Financial, dan GIC Singapura.

“Menjadi suatu perusahaan e-commerce berkelanjutan adalah hal penting bagi kami, karena meskipun pertumbuhan GMV adalah metrik penting di sektor e-commerce, perusahaan kami telah melangkah ke tahap selanjutnya dan telah sukses memperoleh peningkatan pendapatan menuju profitabilitas, yang sudah sesuai harapan dan bahkan lebih cepat dibanding ekspektasi kami,” klaim Intan.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Zipchair Gaming Jadi Sponsor Overwatch League, Coca-Cola Dukung Tespa

Next Story

[Video] 4 Aspek Utama Vivo Z1 Pro, Smartphone yang Diracik Buat Gaming?

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
Lapakgaming rebranding

Lapakgaming Umumkan Rebranding, Komitmen di Industri Top-up dan Hiburan Digital

Lapakgaming, platform top-up game dan produk digital yang berada di