Organisasi esports asal Singapura, Team Flash, baru saja mendapatkan investasi sebesar US$1,5 juta (Rp21,3 miliar) dari Octava, yang merupakan perusahaan keluarga asal Singapura dan telah menanamkan investasi di berbagai industri, termasuk properti, teknologi finansial, dan edukasi. Team Flash sekarang memiliki lebih dari 30 atlet esports profesional dan kreator konten. Salah satu tim asuhan Team Flash adalah tim Arena of Valor asal Vietnam yang belum lama ini memenangkan 700 juta Đồng (Rp428 juta) dalam Arena of Glory Spring 2019 pada Mei lalu.
Saat ini, Team Flash fokus untuk berbisnis di Singapura dan Vietnam. Kucuran dana segar dari Octava akan digunakan untuk memperkuat posisi mereka di Vietnam. Mereka juga berencana untuk membuat divisi merchandise. Selain itu, Team Flash hendak melakukan ekspansi internasional. Target pertama mereka adalah menguasai Asia Tenggara. Tidak heran jika mereka menyasar Asia Tenggara terlebih dulu, mengingat kawasan itu memiliki pertumbuhan esports paling cepat. Menurut perkiraan Newzoo, audiens esports di Asia Tenggara akan mencapai 31,9 juta orang pada 2019. Esports juga semakin diakui sebagai olahraga, mengingat ia menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di SEA Games pada tahun ini.
“Asia Tenggara adalah kawasan dengan pertumbuhan audiens esports paling cepat. Di sini, juga muncul tren yang mendukung seperti penggunaan media sosial dan konsumsi video,” kata Investment Director Octava, Tan ting Yong, seperti dikutip dari e27. “Ke depan, kami percaya, tim esports akan diuntungkan jika esports berubah menjadi olahraga profesional. Team Flash ada di posisi yang strategis untuk melakukan ini, mengingat mereka memiliki prestasi yang baik dan program untuk menjangkau komunitas.”
https://youtu.be/GcbUq_JiWhY
Team Flash didirikan oleh Terence Ting dan Samson Oh pada 2017. Dalam situs resminya, mereka menyebutkan, visi mereka adalah “menjadikan gamer sebagai pahlawan”. Sementara misi mereka adalah untuk membawa para atlet esports di bawah naungan mereka ke kancah internasional, mendorong terciptanya ekosistem esports yang profesional, serta membantu merek untuk terhubung ke audiens esports. Memang, esports jadi salah satu cara bagi sebuah merek untuk merangkul generasi milenial dan generasi Z, yang tak lagi menonton TV.
CEO Team Flash, Terence Ting mengatakan, meskipun industri esports di Asia Tenggara sempat tertinggal jika dibandingkan dengan kawasan lain, tapi dalam 10 tahun belakangan, industri esports di Asia Tenggara tumbuh pesat. “Tujuan kami adalah membawa talenta dari kawasan Asia Tenggara ke panggung internasional dan menyediakan jalur karir yang baik untuk para pemain kami,” katanya, seperti dikutip dari Esports Insider.
“Kami sangat senang untuk bekerja sama dengan grup investor strategis ini yang akan membantu usaha Team Flash dalam merealisasikan visi kami untuk membuat esports menjadi semakin populer. Dalam 12 bulan ke depan, kami ingin menjadikan Team Flash sebagai organisasi esports internasional bersama dengan rekan kami di kawasan ini.”
Sumber header: Esports Insider