Dark
Light

Parrot Anafi FPV Hadirkan Pengalaman Menerbangkan Drone yang Immersive

1 min read
September 3, 2019

Parrot belum sepenuhnya meninggalkan ranah consumer drone. Mereka baru saja merilis varian anyar dari drone unggulannya, Anafi. Dinamai Anafi FPV, varian ini sejatinya membundel drone pesaing DJI Mavic Air tersebut dengan sistem first-person view.

Sistem FPV belakangan memang sedang naik daun, bahkan DJI pun sempat merilis Digital FPV System yang ditujukan untuk drone di luar bikinan mereka sendiri. Parrot mengambil jalur yang agak berbeda. Cockpitglasses, head-mounted display (HMD) yang dibundel bersama Anafi FPV, tidak memiliki display-nya sendiri.

Yang menjadi display-nya adalah smartphone pengguna yang diselipkan (dengan ukuran layar maksimum 6,5 inci), mirip seperti cara kerja Google Cardboard maupun Samsung Gear VR. Usai tersambung, pengguna dapat langsung melihat apa yang tengah dilihat oleh drone Anafi dalam resolusi 720p, dengan jarak transmisi maksimum hingga 4 kilometer.

Parrot Anafi FPV

Pengguna bebas mengatur mode tampilan FPV yang diinginkan, apakah mereka menginginkan tampilan yang minimalis atau yang dipenuhi informasi kontekstual macam kecepatan mengudara maupun tingkat ketinggian dan lokasi drone. Pengaturan kamera Anafi juga dapat diakses melalui tampilan FPV yang sama.

Yang menarik, ada satu tombol di bawah Cockpitglasses yang berfungsi untuk mengaktifkan kamera belakang ponsel yang terpasang, sehingga pengguna dapat memantau sekitarnya tanpa perlu melepas headset. Saat fitur ini aktif, sebuah grafik overlay akan ditampilkan di layar sebagai penanda lokasi persis drone-nya.

Parrot Anafi FPV

Drone-nya sendiri tidak berubah, namun Parrot telah menambahkan dua preset perekaman baru, yakni Cinematic dan Racing. Juga menarik adalah mode Arcade, yang akan menyinkronkan arah terbang drone dengan arah pandangan kameranya, cocok untuk pengguna baru yang masih belajar menerbangkan drone.

Parrot Anafi FPV rencananya akan segera dipasarkan seharga $799. Selain unit drone dan HMD, paket penjualannya juga mencakup sebuah controller, baling-baling ekstra, kartu microSD 16 GB, kabel USB-C, serta tas ransel yang merangkap peran sebagai launching pad. Banderolnya ini jauh lebih murah ketimbang Anafi Thermal yang memang ditujukan untuk kebutuhan komersial.

Sumber: CNET dan Parrot.

Social Innovation Acceleration Program
Previous Story

Program SIAP Kembali Hadir, Sajikan Pelatihan Intensif untuk Social Enterprise di Indonesia

Next Story

Dapat Investasi Rp21,3 Miliar, Team Flash dari Singapura Mau Ekspansi Internasional

Latest from Blog

Don't Miss

Drone-DJI-Mini-4-Pro-5

DJI Mini 4 Pro Dijual Mulai Rp12 Jutaan di Indonesia, Drone Kecil Berfitur Komplet

Erajaya Active Lifestyle mengadakan acara DJI Events Creator Club di
DJI Air 3 Indonesia

Drone DJI Air 3 Resmi Masuk Indonesia, Pre-order Sudah Dibuka

Sebagai salah satu brand pimpinan di dunia drone, DJI memang