Bensmart adalah startup yang berusaha memberikan layanan untuk menghubungkan siswa dengan guru les, baik les akademik maupun keterampilan nonakademik. Pengalaman para pendirikan dijadikan modal untuk menyadikan sebuah wadah yang bisa memudahkan para siswa, orang tua, sekaligus para pengajar.
Nama Bensmart dari perpaduan dua kata, “Ben”, dalam bahasa jawa artinya “supaya” atau “biar menjadi”, sedangkan “Smart” dari kata bahasa Inggris yang artinya pintar. Arti nama ini yang menjadi semangat untuk terus mengembangkan layanan yang bisa menjadikan penggunanya lebih pintar dan lebih terampil.
“Dari hasil testimoni para siswa, bahwa les privat mempunyai kelebihan dibandingkan belajar melalui video atau belajar secara online. Kelebihannya adalah siswa merasakan ada kedekatan dengan guru pengajar sehingga lebih terbuka dalam mengungkapkan bagian pelajaran mana yang belum bisa sehingga belajarnya lebih optimal, menyenangkan dan akhirnya prestasi siswa akan mudah diraih,” terang Co-Founder & CTO Bensmart Arif Dian M.
Arif memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun bekerja di bimbingan belajar. Dalam mendirikan sartupnya, pemuda lulusan Universitas Negeri Yogyakarta ini bekerja sama dengan Yuri Arvian yang merupakan lulusan The George Washington University. Keduanya bersama dengan tim memulai Bensmart sejak Oktober 2018. Hampir satu tahun berjalan Bensmart sudah berhasil memiliki 200 guru privat terdaftar dengan berbagai macam materi/keahlian yang ditawarkan.
Beberapa materi/keahlian yang ditawarkan antara lain materi ujian tengah semester, ujian akhir sekolah, ujian nasional. Ada juga spesialis untuk SBMPTN, ujian masuk PTN, materi kursus bahasa asing, alat musik, melukis, programming, hingga senam dan yoga.
Sebagai bisnis yang memposisikan diri sebagai “marketplace” untuk guru les, Bensmart mengemas aplikasi sedemikian rupa untuk memberikan kemudahan bagi para penggunanya, hal-hal seperti proses pemesanan dan pemilihan jadwal dibuat lebih praktis. Proses presensi dan penilaian juga dikembangkan untuk memberikan laporan proses belajar.
Konsep yang mempertemukan mereka yang ahli dengan para murid saat ini juga dijalankan beberapa startup lainnya. Seperti Ruangguru yang sudah lebih dulu punya Ruangles dan juga PrivatQ yang awal tahun ini merilis aplikasi mobile barunya. Untuk niche yang sedikit berbeda ada juga UstadQ yang secara spesifik memudahkan penggunanya mencari guru ngaji.
Startup yang memiliki kantor di Jakarta, Yogyakarta, dan Tangerang ini sedang mengupayakan beberapa hal untuk mendongkrak bisnis mereka. Tahun ini mereka sedang melakukan sejumlah pendekatan untuk bisa menjangkau lebih banyak pengguna, seperti menjajaki kerja sama dengan pihak sekolah, menyelenggarakan seminar pendidikan dan meningkatkan iklan di berbagai kanal.