Beberapa waktu terakhir, antusias kegiatan “gowes” alias bersepeda meningkat di banyak wilayah, tak terkecuali di seputar Yogyakarta. Tren ini dimanfaatkan baik oleh pengembang layanan digital, salah satunya dengan meluncurkan aplikasi sport tracking. Tak mau kalah, perusahaan penyedia solusi teknologi Gamatechno turut meramaikan dengan meluncurkan Lacakin.
Berplatform Android, aplikasi Lacakin dihadirkan. Pada awalnya dibuat agar memungkinkan pengguna untuk menunjukkan rute dan keberadaannya kepada rekan-rekannya saat bersepeda secara berkelompok. Seiring minat yang meningkat, pembaruan versi 2.0 aplikasi dirilis tahun ini dengan banyak penambahan fitur.
Salah satunya fitur “Activity”, didesain agar pengguna aplikasi dapat membuat aktivitas sendiri secara berkelompok tanpa harus menunggu acara besar. Menurut pemaparan Sr. Business Development Gamatechno Muhammad Reza, ketika pengguna membuat aktivitas akan ada kode aktivitas yang bisa digunakan pengguna lain yang akan mengikuti acara bersama.
Tempat pertemuan, rute, dan posisi rekan-rekan ainnya dapat dilihat ketika aktivitas tersebut dimulai. Penambahan fitur Activity memiliki tujuan spesifik, yakni mengarahkan Lacakin untuk memberdayakan komunitas. Untuk itu, dalam promosinya tim juga banyak menggandeng komunitas pesepeda dan pelari di Yogyakarta.
Versi 2.0 dari aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 3000 pengguna. Di versi sebelumnya Lacakin sempat digunakan lebih dari 13 ribu orang.
Sebenarnya, tidak spesifik pada kegiatan bersepeda dan lari saja, sistem Lacakin juga bisa digunakan untuk olahraga lainnya seperti touring komunitas mobil, komunitas motor, dan olahraga lain yang membutuhkan tracking rute.
Mainkan potensi ke ranah B2B
Kedua, aplikasi kini juga memiliki fitur “Back Office” yang dapat dimanfaatkan pengelola acara besar untuk mengakomodasi peserta. Reza menuturkan, inspirasi pembuatan fitur ini berangkat dari adanya selisih data antara peserta yang sudah mendaftar dan membayar. Selisih ini membuat panitia keteteran dan harus melakukan penghitungan manual kembali.
“Semua peserta harus menggunakan Lacakin, karena mulai dari registrasi event, pembayaran biaya race, konfirmasi pembayaran, pengambilan race pack, hingga pembelian merchandise bisa dilakukan di Lacakin,” tutur Reza.
Melalui dasbor yang dikembangkan, panitia dapat mengelola data peserta secara terintegrasi, sehingga panitia tak lagi bekerja dua kali untuk memantau ulang data pesertanya. Fitur ini juga mempermudah penyelenggara untuk men-tracking keberadaan pesertanya. Mereka bisa memantau pergerakan peserta dan melakukan tindakan preventif jikalau peserta sudah mulai keluar jalur race.
“Untuk kerja sama event, panitia harus konfirmasi ke developer untuk mendapatkan akses Back Office, mereka membutuhkan kapasitas dashboard yang besar untuk memantau peserta. Beda lagi dengan aktivitas biasa, mereka bisa memantau lewat smartphone saja,” kata Reza.
Lacakin sudah mendukung enam acara nasional seperti Audax, Jogja 150 Kilometers, hingga Gowes Moedik 2019 lalu.
Selain Lacakin, sebelumnya juga ada aplikasi Gerak yang menjadi versi lokal dari Strava untuk fasilitasi kegiatan olahraga lari. Termasuk menghubungkan pengguna dengan acara-acara besar yang dihelat di sekitarnya.