Dua tahun terakhir ini kita dihadapkan dengan harga smartphone flagship yang terus melambung. Namun dampak positifnya, smartphone kelas menengah ke bawah kian bertambah banyak, dan kualitasnya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.
Bicara soal smartphone kelas mid-end atau low-end, sudah pasti pabrikan smartphone asal Tiongkok yang menjadi subjek bahasan utamanya. Berdasarkan hasil riset Counterpoint, berbagai penawaran dari brand seperti Xiaomi, OPPO, maupun Vivo menjadi salah satu pendorong terbesar pertumbuhan pasar smartphone.
Data mereka menunjukkan bahwa ada peningkatan penjualan smartphone sebesar 6% di pasar Indonesia selama kuartal kedua kemarin jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Juga menarik adalah fakta bahwa empat dari lima brand smartphone dengan penjualan terbesar di tanah air merupakan brand asal Tiongkok, dengan total pangsa pasar melebihi 55%.
Keempat brand itu adalah, sesuai urutannya terkait pangsa pasar: Xiaomi (21%), OPPO (17%), Vivo (9%) dan Realme (8%). Untuk Xiaomi, bintang utama mereka di pasar tanah air adalah seri Redmi 7 dan Redmi 6A, dan peningkatan penjualan mereka turut didukung oleh pergeseran strategi dari yang tadinya eksklusif secara online, menjadi lebih banyak membuka toko ritel fisik sekarang.
Untuk OPPO, A5s dan A3s yang berharga terjangkau menjadi motor penjualan di tengah upaya mereka membangun branding di segmen high-end lewat seri Reno. Vivo di sisi lain berhasil meningkatkan angka penjualan mereka berkat strateginya merilis model yang sama seperti yang dijual di pasar Tiongkok, tapi dengan spesifikasi yang lebih rendah demi menekan harga jualnya dan menjadi lebih kompetitif di pasar lokal.
Di posisi kelima, ada Realme yang menjalani debutnya dengan cemerlang, meski eksistensinya belum ada satu tahun. Portofolio yang dimiliki sub-brand OPPO ini terbilang ringkas, dan di saat yang sama mereka juga cukup agresif dalam mematok harga. Ke depannya, Realme bahkan sudah punya niatan untuk membuka sejumlah toko ritel fisik demi semakin mendorong angka penjualan.
Brand non-Tiongkok yang masih bertahan di posisi lima besar adalah Samsung, dan mereka juga masih mantap di peringkat pertama, utamanya berkat tingginya penjualan model seperti Galaxy A50 yang menyasar kalangan muda-mudi. Kalau ditotal, lima brand smartphone dengan penjualan terbesar di Indonesia ini memegang pangsa pasar sebesar 82% sendiri.
Sumber: Counterpoint.