Dark
Light

7 Tips Agar Email Tidak Masuk Folder Spam

2 mins read
August 1, 2019
folder spam

Email saat ini menjadi salah satu saluran pemasaran yang cukup efektif dalam menjangkau konsumen. Email marketing telah menjadi salah satu strategi yang digunakan berbagai perusahaan untuk berkomunikasi dengan pengguna, mulai dari mengirimkan berbagai informasi, promosi, hingga sekedar menyapa atau menjadi pengingat akan informasi yang dikirimkan sebelumnya. Namun, dalam email marketing, salah satu kekhawatiran sang pengirim adalah apabila email yang dikirimkan masuk ke folder Spam.

Spam diartikan sebagai pesan yang dikirim oleh seseorang tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Sebenarnya terdapat beberapa penyebab mengapa sebuah email marketing dianggap sebagai spam. Mulai dari isi konten email yang berisi scam, tidak menambahkan opsi unsubscribe, membeli daftar kontak, dan sebagainya. Ada pula kondisi ketika sang penerima email menandai sebuah email sebagai spam. Hal ini tentu sangat merugikan bagi pengirim. Sebab, ketika email yang dikirim masuk dalam folder spam, maka reputasi pengiriman semakin menurun. Kemudian yang terjadi adalah email-email berikutnya yang dikirim memiliki kemungkinan besar dianggap pula sebagai pesan spam.

Untuk menghindari hal tersebut, berikut beberapa tips agar email tidak masuk folder spam.

1. Mintalah persetujuan subscriber

Sebelum mulai mengirimkan email secara rutin seperti newsletter, ada baiknya untuk meminta persetujuan penerima untuk berlangganan layanan email tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan konfirmasi bahwa sang penerima tersebut memang ingin mendapatkan dan menerima email dari Anda. Melakukan langkah tersebut dapat  menghindarkan terjadinya email dianggap sebagai spam.

2. Kirim welcome email secepat mungkin

Ketika seseorang telah menjadi subscriber layanan email marketing Anda, segeralah mengirim welcome email. Akan lebih baik untuk menggunakan fitur email automation dalam melakukan langkah ini untuk memastikan welcome email dapat dikirim kurang dari 24 jam setelah sign up. Sebab, menunggu terlalu lama untuk mengirim welcome email kepada subscriber baru dapat memberikan kesan pertama yang kurang baik.

3. Hindari spam word

Spam word merupakan kumpulan kata-kata yang dapat secara otomatis membuat email yang Anda kirimkan masuk ke dalam folder spam. Hal ini merupakan salah satu fungsi dari spam filter yang terdapat dalam penyedia layanan email. Beberapa daftar kata-kata tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  • Commerce: clearence, amazing stuff, buy direct, shopper, order status, sale, claim, no fees.
  • Finance: benefit, cash, credit, money, lowest price, money back, bargain, best price, bonus, save up to, profit, get paid.
  • Income: earn money, make money, expect to earn, double your, extra cash, extra income, insurance, guarantee, earn per week, million dollars.
  • Marketing: click, click to remove, click below, subscribe, search engines, don’t delete, marketing solution.
  • Numbers and offers: #1, 100% free, 50%, 100% satisfied, thousand, being a member, deal, give away, prize, you are winner!, you have been selected, month trial offer, $$$.
  • Free: free gift, free installation, free grant money, free membership, free trial, free offer, free sample.
  • Call to action: visit our website, click here, give it away, sign up free today, see first, compare.
  • Sense of urgency: only today, time limited, act now, get it now, urgent, for only, apply now, order now, last chance, instant.
  • Food: lose weight, stay in shape, hungry.

4. Hindari link yang dipendekkan (shortened link)

Memendekkan link menggunakan bit.ly sepertinya merupakan praktik yang biasa, namun ternyata hal semacam ini membuat email mudah terbaca sebagai spam. Jadi sebaiknya gunakan url secara full dalam mengirim email agar email tidak masuk folder spam.

5. Tambahkan link unsubscribe

Dalam email marketing, pelanggan alias subscriber memiliki hak untuk berhenti berlangganan atau melakukan unsubscribe. Oleh karena itu, link untuk melakukan proses unsubscribe juga merupakan bagian penting dari sebuah email. Jika bagian ini dihilangkan, maka fitur spam filter yang dimiliki penyedia layanan email akan secara otomatis menganggap pesan tersebut sebagai spam.

6. Kirim konten sesuai ekspektasi subscriber

Salah satu cara yang paling baik untuk menghindari komplain, sekaligus menghindarkan email agar tidak masuk folder spam adalah dengan mengirim konten sesuai dengan keinginan subscriber. Jadi, usahakan untuk tidak mengirim informasi secara random atau tidak sesuai dengan segmentasi penerima yang kita tuju.

7. Gunakan domain perusahaan

Jika Anda mengirim email mewakili perusahaan, gunakanlah email dengan domain perusahaan sebagai sender, bukan dengan alamat email pribadi. Sebab, penggunaan domain email perusahaan akan dianggap lebih meyakinkan dan lebih sulit dipalsukan dibandingkan dengan domain email gratis seperti Gmail atau Yahoo.

Jika terlanjur melakukan sebuah hal yang membuat email dianggap sebagai spam, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan melihat seberapa besar kesalahan yang dibuat. Perbaiki kesalahan jika memungkinkan (seperti mengirim follow up email), kemudian pastikan kesalahan yang sama tidak terulang.

Disclosure: Artikel tamu ini adalah hasil kerja sama DailySocial dengan layanan email marketing dan marketing automation MTARGET.

Banyak startup yang datang terlalu cepat dan terlalu lambat. Mencari waktu yang tepat adalah kunci
Previous Story

Waktu yang Tepat Memulai Startup

Next Story

Pembagian Grup Six Major Raleigh, Usaha Meruntuhkan Dominasi G2 Esports

Latest from Blog

Don't Miss

Co-Founder & CEO Shoplinks Teresa Condicion / Shoplinks

Personalisasi Kupon Belanja Shoplinks Dorong Kegiatan Pemasaran Brand FMCG

Berangkat dari pengalamannya bekerja di perusahaan FMCG selama 17 tahun,
Tips Mengubah Pembeli Jadi Pelanggan dengan Email Marketing - DailySocial.id

Tips Mengubah Pembeli Jadi Pelanggan dengan Email Marketing

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pastinya memiliki pembeli adalah hal yang