Dark
Light

Adji “Sven” Bicara Analisis dan Prediksi Hasil AWC 2019

2 mins read
June 18, 2019
Sumber: Facebook Adji Sven

Tinggal satu pekan jelang Arena of Valor World Cup 2019. Kompetisi ini merupakan ajang tertinggi untuk menunjukkan siapa tim Arena of Valor terbaik di dunia. Indonesia, yang diwakili EVOS AOV, berada di dalam keadaan yang kurang enak. Setelah fase drawing dayEVOS AOV harus terima kenyataan terjebak di grup B, grup paling kompetitif, yang berisikan Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea, dan Vietnam.

Melihat negara-negara kuat terkumpul di dalam satu grup, prediksi hasil dari AWC ini jadi semakin sulit. Jangankan bicara soal siapa juaranya, memprediksi siapa yang lolos dari fase grup saja sudah bikin kita jadi kebingungan. Maka dari itu, kami berdiskusi dengan salah satu shoutcaster yang juga terkenal sebagai community guy dalam Arena of Valor Indonesia, Adji “Sven” Hadi Perdana.

Sumber: Garena Official Media
Sumber: Garena Official Media

Seperti saya sebut sebelumnya, memprediksi hasil AWC ini cukup sulit. Bahkan Adji sendiri cukup kebingungan. Semua tim kuat tergabung di sana, termasuk juga EVOS yang bisa digolongkan sebagai tim kuat. “Jangan meremehkan EVOS loh, mereka juga termasuk kategori tim kuat menurut gue. Hal ini karena melihat perkembangan serta kualitas permainan mereka di panggung ESL Clash of Nation bulan Maret kemarin.”

Tapi terlepas dari hasil mereka kemarin, EVOS AOV juga melakukan rezim latihan yang cukup berat untuk persiapan AWC ini. Mereka sempat latihan bootcamp di Taiwan selama kurang lebih 2 pekan, untuk berlatih tanding dengan negara yang jadi kiblat permainan di Arena of Valor.

Melanjutkan bicara prediksi, menurutnya peluang juara terbesar dipegang oleh tim Toyota Diamond Cobra atau KOG Diamond Cobra, tim perwakilan dari Thailand. Tim ini memang sedang kuat belakangan ini. Kedatangan beberapa punggawa pecahan dari tim Korea di AWC 2018 lalu menjadi salah satu faktor besar bagi tim ini.

“Cara mereka (Sun dan Jjak) bermain dan menguasai map beda banget jika dibanding dengan saat di ahq. Ditambah, Jjak juga terlihat lebih bisa kontrol emosi saat keadaan sedang kalah.” Jawab Adji. “Tetapi yang pasti, kalau dari segi gameplay, nilai lebih mereka adalah gaya permainan yang disiplin. Contohnya adalah, ketika harus bertarung di Abyssal, mereka sudah memastikan minion wave midlane dan DS lane aman terkendali.”

Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra
Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra

Lalu bagaimana dengan grup A? Grup sebelah agak jarang disorot, karena anggapan bahwa grup ini tidak seberat dibanding grup B. Bicara soal ini, prediksi Adji ada pada ahq e-Sports Club dan juga ONE Esports. “Kalau dilihat dari segi player tim ahq punya Kim ‘HAK’ Do-Yeop. Sebagai pemain midlanerpermainan dia sangat stabil, dan jarang bermain buruk.” Adji membahas ahq.

“Kalau dari ONE Esports, apa yang gue lihat adalah permainan mereka itu tipikal Asia Timur, yaitu permainan disiplin objektif. Dalam salah satu rekaman yang gue tonton, ada satu game dia mendapat skor kill di bawah 10, tapi berhasil menang. Melawan mereka tentu bakal jadi sangat sengit dan juga sulit.” lanjut Adji membahas ONE Esports.

Pertandingan Arena of Valor World Cup 2019 akan dimulai pada 27 Juni 2019 mendatang. Mari dukung EVOS AOV, dukung Indonesia dalam pertandingan ini. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, Anda dapat pantau kanal Youtube Garena AOV Indonesia untuk siaran langsung berbahasa Indonesia dari pertandingan AWC 2019.

Previous Story

ASUS Berikan Zenfone 6 ke Developer, Google Camera Mod pun Muncul!

Next Story

Domino’s Pizza Kembali Uji Layanan Delivery Berbasis Robot

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan
AoV Hunter x Hunter

Arena of Valor Jalin Kolaborasi dengan Hunter X Hunter, Bawa 4 Skin Eksklusif

Salah satu game MOBA besutan Tencent Games, Arena of Valor,