Dark
Light

Studio Kreatif AR&Co Rilis Permainan Berbasis AR dan Geolocation “Minar”

1 min read
April 25, 2019
Anggota WIR Group, AR&Co, merilis permainan berbasis AR dan Geolocation bernama Minar (Mining with AR) yang diperuntukkan sebagai kanal pemasaran brand
Managing Director Minar Mario Khoe dan Wakil Kepala Bekraf Ricky J Pesik / DailySocial

AR&Co, divisi WIR Group yang bergerak di bidang teknologi kreatif dan realitas digital, merilis aplikasi permainan berbasis AR dan Geolocation bernama Minar (Mining with AR). Aplikasi ini diharapkan menjadi channel marketing buat brand dalam menarik pengguna baru dengan pendekatan yang interaktif.

Managing Director Minar Mario Khoe menjelaskan, cara kerja game ini cukup mudah. Pengguna hanya perlu mencari dan menambang batu-batu Minar di lokasi sekitar pengguna yang telah ditentukan. Layar smartphone diketuk terus menerus, sebagai metode menambang, sampai batu habis ditambang.

Batu-batu ini memiliki nilai ekonomis di dunia nyata yang dapat ditukarkan dengan berbagai manfaat, seperti voucher pulsa, makan, menginap, dan sebagainya. Semakin sering pengguna menambang, akan semakin banyak manfaat yang bisa ditukarkan.

Positioning kita sebagai aplikasi game berbasis AR dan geolocation dengan nilai ekonomis. Minar punya tiga jenis currency. Semua masyarakat bisa menukarkan currency dengan benefit di dunia nyata,” terangnya, kemarin (24/4).

Bagi brand, Minar memiliki pendekatan yang menarik dalam menjaring loyalitas pengguna. Tersedia dashboard yang dapat dimanfaatkan untuk memonitor pergerakan voucher, demografi pengguna, hingga memantau voucher mana yang paling banyak diincar. Dengan demikian strategi pemasaran dapat lebih terukur, efisien, dan hasilnya lebih maksimal.

Batu Minar dapat dikustomisasi lokasinya sesuai kebutuhan masing-masing brand dengan reward yang mereka inginkan demi meningkatkan tingkat kunjungan. Tidak hanya brand besar yang berkesempatan jadi mitra. Skema ini juga terbuka untuk mitra UKM.

Rencana tahun ini

Mario menjelaskan, tahun ini perusahaan akan fokus pada penambahan jumlah brand yang memanfaatkan Minar, setidaknya mencapai 60 brand, dari berbagai skala industri. Disebutkan sejauh ini ada beberapa brand ternama yang telah bergabung, termasuk McDonald’s, Electronic City, Alfamart, Hotel Sahid, dan Papa Ronz.

Minar sendiri diperkenalkan sejak November 2018 di event Disrupto, namun baru mulai aktif dipasarkan secara organik pada bulan ini. Mario mengklaim Minar telah diunduh lebih dari 100 ribu kali dalam kurun waktu seminggu.

Peningkatan unduhan harian rata-rata 30-35% dan diyakini akan terus meningkat. Pengguna tersebar di 27 kota, menyesuaikan dengan persebaran gerai brand. Untuk sementara, Minar hanya tersedia untuk pengguna Android. Versi iOS-nya segera menyusul pada tahun ini.

Dari segi sistem reward, pihaknya akan terus mengembangkan lebih jauh agar tidak sekadar memberi voucher pulsa dan makan, tetapi juga tagihan sehari-hari.

Platform permainan berbasis blockchain

Selain mengembangkan platform permainan berbasis AR, AR&Co juga tengah menjajaki model bisnis yang tepat untuk mengembangkan permainan berbasis blockchain. Untuk hal ini perusahaan telah menjalin kerja sama dengan enabler blockchain Asia Infinity Blockchain Ventures (IBV).

“Targetnya kami ingin bangun gaming dengan nilai tambah blockchain, namun jenis blockchain apa yang dipakai belum ditentukan. mengingat ini ada aturannya dari pemerintah. Untuk itu kami masih menentukan konsep.”

Application Information Will Show Up Here
Smartphone Vivo Y17
Previous Story

Debut di India, Vivo Y17 Punya Kamera Mentereng dan Baterai Jumbo 5000mAh

TokoTalk mengamankan pendanaan 45 miliar Rupiah dari Altos Ventures. Akan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan pertumbuhan bisnis
Next Story

TokoTalk Amankan Pendanaan 45 Miliar Rupiah dari Altos Ventures

Latest from Blog

Don't Miss

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat