Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, VW bakal memasarkan SUV elektriknya, ID. Crozz mulai tahun depan. Meski dikategorikan SUV, Crozz sebenarnya lebih pantas digolongkan sebagai crossover (seperti tersirat dari namanya) mengingat kabinnya hanya mampu menampung lima penumpang saja.
Itulah mengapa VW memutuskan untuk menyingkap mobil konsep yang lain lagi. Namanya ID. Roomzz, dan ia merupakan SUV tujuh penumpang dengan panjang bodi yang mencapai angka lima meter. Terkait desain, VW sengaja membuatnya agar tampil senada dengan adiknya yang berdimensi lebih kecil.
VW terkesan tak mau menyia-nyiakan keunggulan Roomzz perihal space atau ruang. Dipadukan dengan sistem kemudi otomatis (Level 4), Roomzz dapat beralih fungsi menjadi lounge berjalan. Jadi ketika sistem kemudi otomatisnya aktif, penumpang dapat memutar posisi joknya menjadi berhadap-hadapan seperti di sebuah lounge.
Inilah yang menjadi kelebihan utama Roomzz dibandingkan Crozz. Interiornya boleh kelihatan minimalis, tapi fungsionalitasnya superior berkat kemampuannya beradaptasi dengan keinginan penumpang sekaligus mode berkendara yang sedang aktif.
Selebihnya, Roomzz cukup identik dengan Crozz, terutama di sektor performa. Dua motor elektrik yang terpasang siap menghasilkan output daya sebesar 302 hp. Meski bongsor, Roomzz masih bisa mencatatkan waktu 6,6 detik untuk urusan akselerasi 0 – 100 km/jam.
Dipadukan dengan baterai berkapasitas 82 kWh, Roomzz dapat menempuh jarak sekitar 450 km dalam satu kali pengisian, selisih sedikit dibandingkan Crozz mengingat ada perbedaan dimensi. Baterainya pun juga telah mendukung teknologi fast charging, di mana 80% kapasitasnya dapat terisi dalam waktu sekitar setengah jam saja.
Rencananya, VW berniat merealisasikan Roomzz dan memasarkannya pada tahun 2021, dimulai di pasar Tiongkok terlebih dulu. VW boleh terlambat mencicipi segmen mobil elektrik, namun mereka sepertinya lebih memilih menyiapkan portofolio yang komplet terlebih dulu.
Sumber: VW.