Pengguna mobil dan motor sering kali merasa kesulitan saat ingin berbelanja produk otomotif, entah itu aksesoris ataupun onderdil, harus mencari di tempat terpisah. Yang mana lokasinya bisa jadi berjauhan satu sama lainnya. Jika ingin cari di tempat yang sama, harus masuk ke forum otomotif online demi mendapatkan rekomendasi terbaik.
Pengalaman tersebut dialami oleh Co-founder Asamreges Fiki Rottriana dan lebih dari 73% pengguna kendaraan lainnya yang ia survei selama dua bulan. Hal ini menginsipirasinya untuk mendirikan Asamreges pada Juli 2018.
Tidak sekadar ingin jadi marketplace untuk onderdil otomotif, Asamreges juga mengakomodir segmen jasa, sehingga montir jalanan dan tukang tambal dapat memperluas cakupan pelanggan.
“Asamreges akan jadi satu tempat untuk menjawab seluruh masalah yang sama dialami oleh pecinta otomotif. Apalagi jumlah kendaraan di Indonesia lebih dari 100 juta unit,” terang Fiki kepada DailySocial.
Nama Asamreges sendiri diambil dari lokasi pasar di Jakarta Barat dengan nama sama yang dikenal sebagai pusat suku cadang dan aksesori otomotif terbesar di Asia Tenggara pada era 1960-an.
Fiki memposisikan Asamreges sebagai marketplace dengan dua fungsi, menjual barang dan jasa yang terintegrasi dan belum ada di layanan sejenis sebelumnya. Asamreges melayani semua jenis kendaraan, baik motor, mobil, forklift, escavator, hingga dump truck. Metode pencarian dapat berdasarkan merek kendaraan, model, varian, dan tahun.
Terdapat fitur Beli + Pasang, memungkinkan konsumen untuk berburu, berbelanja, sekaligus memasang di tempat yang sama. Platform ini dilengkapi pula dengan Garansi Virtual, sehingga konsumen dapat menyimpan kendaraan dalam profil.
Apabila konsumen ingin mencari jasa montir, sementara ini baru tersedia untuk motor. Ke depannya akan diperluas untuk mobil. Konsumen dapat memilih jadwal servis, pilihan montir berdasarkan keahlian, waktu, reputasi, dan lokasi di mana konsumen berada, dan harga yang transparan.
“Asamreges ini mulai dikembangkan pada 2018, secara platform masih versi beta. Namun secara bisnis, belum launching secara resmi karena kami masih fokus engage dengan merchant di Jabodetabek, terutama di pasar Asem Reges.”
Dia menyebut untuk bergabung ke Asamreges sebagai merchant, tidak ada biaya langganan yang diberlakukan. Mereka cukup mengisi biodata lengkap, KTP, dan rekening tabungan. Juga tidak dibatasi minimal item yang harus mereka jual, satu item pun diperbolehkan.
Sementara ini lebih dari 150 merchant yang bergabung dan menyajikan lebih dari 6.800 produk di situs Asamreges. Seluruh merchant ini berlokasi di Jabodetabek dan montir yang sudah mendaftar baru tersedia di Tangerang saja.
Rencana Asamreges
Fiki menjelaskan secara layanan, Asamreges baru bisa diakses lewat situs desktop dan mobile. Aplikasi masih dalam proses pengembangan, hanya saja nantinya bakal tersedia untuk versi Android terlebih dahulu. Versi iOS akan mulai dikembangkan pada pertengahan tahun ini.
Lantaran Asamreges belum hadir secara resmi, perusahaan belum melakukan monetisasi. Fiki mengatakan saat sudah resmi beroperasi pihaknya menyiapkan sistem sharing profit untuk montir dan premium member untuk merchant.
“Saat ini funding masih bootstrapping. Rencana fundraising ada karena dibutuhkan untuk pertumbuhan yang agresif di masa yang akan datang,” pungkasnya.