Ekosistem esports di benua Eropa dalam dua tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup unik. Semakin banyak tim-tim olahraga konvensional yang ikut terjun ke dunia esports, terutama yang sering kita lihat adalah tim sepak bola. Sebagian dari mereka merekrut tim di cabang esports yang berkaitan dengan sepak bola itu sendiri, seperti Manchester City yang merekrut atlet-atlet FIFA. Namun ada juga yang tidak berkaitan, contohnya FC Schalke 04 dengan tim League of Legends mereka.
Salah satu tim raksasa Eropa yang melakukan hal serupa adalah sang juara liga Spanyol, FC Barcelona. Klub tempat merumput Lionel Messi ini pertama kali masuk ke dunia esports pada tahun 2018 lalu, ketika mereka merekrut tim Pro Evolution Soccer (PES). Langkah tersebut sangat tepat, karena developer PES yaitu Konami sendiri sebetulnya merupakan salah satu sponsor dari klub FC Barcelona.
Baru-baru ini, FC Barcelona kembali mengumumkan perekrutan sebuah tim esports profesional, yaitu dari cabang Rocket League. Game yang menggabungkan tema sepak bola dengan mobil-mobilan akrobatik ini memiliki kejuaraan resmi bernama Rocket League Championship Series (RLCS). Menurut keterangan di situs resmi FC Barcelona, tim Rocket League yang baru mereka rekrut akan ikut berpartisipasi di turnamen-turnamen bergengsi, salah satunya RLCS Season 7 mulai bulan April 2019 ini.
Roster Rocket League di Blaugrana (sebutan untuk FC Barcelona) terdiri dari pemain-pemain yang dulunya merupakan anggota tim Savage!. Mereka adalah Bluey (Dan Bluett), Deevo (David Morrow), Alpha54 (Yanis Champeonis), dan ByMateos (Adrian Mateos). Mereka dikenal sebagai tim kuat di dunia Rocket League, dengan sederet prestasi termasuk juara RLCS Season 6 – Europe: Rocket League Rival Series.
“Menjadi bagian dari FC Barcelona adalah penghargaan tertinggi yang bisa diraih oleh atlet mana pun, jadi saya merasa sangat terhormat dapat memimpin tim ini,” kata Robert Kendall, manajer sekaligus pelatih tim Rocket League FC Barcelona. Menurutnya, langkah FC Barcelona masuk ke dunia Rocket League adalah kesuksesan bagi klub ini maupun bagi komunitasnya. Kendall akan melatih tim ini dengan nilai-nilai yang telah tertanam di FC Barcelona, termasuk gaya permainan yang erat akan kombinasi dan kerja sama tim.
FC Barcelona bukanlah satu-satunya klub bola Eropa yang telah berinvestasi di esports Rocket League. Selain mereka, ada juga Paris Saint-Germain FC dari Perancis dan Servette FC dari Swiss yang melakukan hal serupa. Esports Rocket League tahun 2019 ini memang tengah berkembang. RLCS Season 7 memperluas wilayah kompetisi ke Amerika Selatan, dan Psyonix (developer Rocket League) baru mengumumkan fitur Esports Shop di dalam game mereka. Mungkinkah Rocket League akan tumbuh menjadi esports besar, seperti Overwatch atau Rainbow Six: Siege di masa depan?
Sumber: The Esports Observer, FC Barcelona