Dark
Light

Kiat Fore Coffee Optimalkan Bisnis Melalui Teknologi

1 min read
March 8, 2019
Elisa Sutedja
Co-Founder & Deputi CEO Fore Coffee Elisa Sutedja / Fore Coffee

Fore Coffee merupakan startup kopi binaan East Ventures. Belum lama ini mereka mendapatkan pendanaan lanjutan senilai 118 Miliar Rupiah dari sejumlah investor, termasuk East Ventures, SMDV dan lain-lain. Hal menarik dari startup ini ialah konsep bisnis yang dihadirkan, yakni dengan memanfaatkan kapabilitas teknologi secara menyeluruh dalam operasionalnya.

Dalam sebuah kesempatan, Co-Founder & Deputi CEO Fore Coffee Elisa Suteja menceritakan tentang kiatnya mengelola bisnis. Usaha ritelnya mencoba menerapkan transformasi digital secara end-to-end, mulai dari pemrosesan pesanan, pengantaran, hingga pengalaman pelanggan.

“Merbaknya aplikasi on-demand mengubah pola konsumsi pelanggan dalam cara memesan makanan dan minuman sehari-harinya,” ujar Elisa.

Fore Coffee memulai bisnisnya pada Agustus 2018, sebulan kemudian mereka meluncurkan aplikasi mobile untuk menangani pesanan di tokonya. Melalui aplikasi tersebut, konsumen bisa membeli kopi atau biji kopi.

“Orang-orang kantoran (target pasar utamanya) inginnya serba cepat, tulah mengapa kami memutuskan untuk meluncurkan aplikasi mobile untuk menangani order yang masuk ke toko,” lanjut Elisa.

Dalam jangka waktu lima bulan, Fore Cofee telah membuka 16 gerai di Jakarta dan menjual lebih dari 100 ribu cangkir kopi per bulannya. Investasi yang baru didapatkan juga akan difokuskan untuk pengembangan mempercepat inovasi dalam memberikan pengalaman online-to-offline.

Teknologi sebagai kunci bisnis

Elisa mengatakan bahwa teknologi menjadi salah satu kunci utama dalam menjalankan bisnis saat ini, “Tidak hanya untuk delivery saja kami memanfaatkan aplikasi yang ada, tapi mulai dari pemesanan di tempat untuk memudahkan pegawai, sampai dengan urusan administrasi dan kegiatan operasional seperti stok barang dan laporan penjualan.”

Selain menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri, Elisa mengaku bahwa untuk urusan operasional, ia mempercayakan bisnisnya pada penyedia jasa sistem kasir digital Moka — keduanya sama-sama startup portofolio East Ventures. Ia memanfaatkan fitur laporan penjualan ​real-time​ untuk memantu pendapatan penjualan secara lebih akurat dalam kurun waktu tertentu. Selain fitur laporan, Elisa juga memanfaatkan fitur ​ingredient inventory yang sangat membantu dari segi pergudangan.

Dengan jumlah cabang Fore Coffee yang cukup banyak, ia tentu harus melakukan pengecekan secara berkala untuk setiap tokonya. Di fitur​ inventory management, ia bisa menghitung harga dasar setiap produk dengan lebih komprehensif sehingga dapat menentukan harga jual. Dengan kata lain, fitur ini membantunya mengelola stok dan keuangan bisnisnya secara seimbang.

Selain bercerita tentang bisnisnya, Elisa juga memberikan tips untuk pemula yang ingin membangun bisnis di luar sana, “Mulai dulu dengan ide yang sudah dibangun, akan banyak hal yang kita gak tau kalau kita gak coba.”

Disclosure: Artikel ini hasil kerja sama Moka POS dan DailySocial

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Previous Story

7 Pemain Indonesia akan Bertanding di Final Regional Asia PES League 2019

Next Story

Punya Kamera 48MP, Meizu Note 9 Jadi Penantang Serius di Kelas Menengah

Latest from Blog

Don't Miss

Platform Web3 Singapura, AWST, Dapatkan Pendanaan Awal 26,4 Miliar Rupiah

AWST merupakan salah satu start-up Web3 yang berbasis di Singapura.
Startup energi terbarukan Xurya mengumumkan perolehan pendanaan Seri A sebesar $21,5 juta yang dipimpin oleh East Ventures (Growth Fund) dan Saratoga

Xurya Konfirmasi Pendanaan Seri A 308 Miliar Rupiah Dipimpin East Ventures dan Saratoga

Startup energi terbarukan Xurya mengumumkan perolehan pendanaan seri A sebesar