Sejak awal tahun ini, ADX Asia telah mengumumkan komitmennya untuk mendorong segmen UKM di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan dengan memberikan akses yang lebih mudah bagi UKM untuk beriklan di platform-nya.
Kemudahan yang dimaksud adalah akses untuk beriklan secara end-to-end, dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp10.000. Demikian juga pilihan kategori iklan yang beragam.
Menurut Head of Marketing ADX Asia Frebriansyah Hermansyah, saat ini terdapat 50 juta UKM di Indonesia yang belum mampu memaksimalkan usaha karena keterbatasan biaya dalam mempromosikannya.
Padahal, kata Frebri, UKM sebetulnya lebih membutuhkan impact daripada exposure saat beriklan. Berkebalikan dengan perusahaan atau brand besar. UKM juga memiliki keterbatasan biaya.
“Misi kami adalah membantu semua UMKM di Indonesia untuk memiliki kesempatan beriklan yang sama dengan brand-brand yang sudah besar,” ujar Frebri saat bertandang ke kantor DailySocial.
ADX Asia merupakan platform yang menyediakan marketplace atau spot untuk beriklan. Sebelum menyasar ke segmen UKM, layanan ADX Asia tadinya hanya menyasar korporat dan brand besar saja. ADX Asia telah berdiri selama 2,5 tahun dan baru digunakan oleh 200 perusahaan.
Perusahaan memetakan jasa beriklan ke dalam beberapa kategori, mulai dari billboard, digital screen (SPBU, mol, lifestyle, airport, inFlight, Videotren, dan Cinema), digital advertising (Adwords, Facebook & Instagram, SMS Blast, dan SMS Targeted), dan experience branding.
Selain itu, ADX memiliki jangkauan iklan di sejumlah area atau tempat di berbagai titik lokasi yang tersebar di DKI Jakarta hingga ke Tangerang.
Lebih lanjut, untuk menjangkau target pasar, ADX akan membantu menyiapkan konten iklan agar hasilnya lebih optimal. ADX juga akan mendukung pengembangan bisnisnya melalui edukasi, seperti kelas komunitas setiap bulan, blog, dan beragam jenis konten lainnya yang dapat diakses oleh UKM.
“Kami akan approach komunitas-komunitas bisnis untuk membantu mereka, mulai dari cara membuat konten, copywriting, dan berbagai aspek bisnis. Dengan begitu, mereka bisa membawa bisnisnya ke next level dari sisi branding dan iklan,” tutur Frebri.
Sementara dari sisi ADX, pihaknya akan melakukan pengembangan User Interface (UI) dan User Experience (UX) pada website-nya sesuai kebutuhan pengguna. Frebri menyebut pihaknya tengah menggarap fitur reporting agar pengguna dapat melihat laporan langsung melalui website.
“Teknologinya tetap kami yang sediakan, karena kita seperti Content Management System (CMS). Tetapi inventorinya tetap ada di pengguna,” katanya.
Dengan membidik segmen UKM, ADX Asia membidik pertumbuhan bisnis hingga sepuluh kali lipat dari tahun 2018, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah pengguna. Tahun lalu, bisnis ADX Asia mengalami pertumbuhan 15 kali lipat dari tahun 2017.