Dark
Light

Koprol Telah Transisi ke Website Baru, Namun Masih Belum Jelas Mau Apa

2 mins read
November 30, 2011

Koprol pertama kali memperkenalkan versi beta situs baru mereka pada bulan Juli yang lalu dan merilis juga beberapa fitur seperti hover cards, stamps, hot tags, dan onboarding. Pada hari Selasa, akhirnya mereka menyelesaikan transisi dari desain yang lama dan memindahkan situs beta ke alamat Koprol yang utama. Pengguna Koprol tidak lagi harus mengakses new.koprol.com untuk menggunakan versi yang telah diperbarui.

Selama enam bulan terakhir, Koprol telah bekerja keras dalam memberikan fitur baru, aplikasi, kemitraan serta meluncurkan layanan mereka di Filipina. Anda juga dapat membaca berbagai hal tentang Koprol di DailySocial, namun sejak saya menuliskan surat cinta untuk Koprol pada bulan Agustus lalu, saya belum melihat adanya perkembangan yang serius yang bisa membuat Koprol lebih populer di Indonesia, apalagi ASEAN. Dan pada tahap ini, Anda mungkin bisa melupakan Asia. Lokalisasi layanan adalah satu hal tetapi membuat orang untuk menggunakannya adalah suatu hal yang berbeda.

Sudah setahun sejak kampanye di berbagai media yang dilakukan Koprol berakhir namun hampir tidak ada perubahan yang berarti, kecuali Koprol kini memiliki pengguna lebih banyak, sebuah aplikasi Android, dan tampilan situs baru. Kalau berbicara tentang relevansi layanan, tampaknya memang belum ada hal yang signifikan.

Saya pikir pertanyaan terbesar yang perlu diajukan oleh tim yang ada dibalik Koprol adalah, apa sih Koprol itu? Apakah Koprol merupakan layanan untuk menemukan sesuatu? Sebuah jaringan sosial? Sebuah platform berbagi? Apa yang membedakan Koprol dari layanan besar seperti Twitter, Google+, dan Foursquare? Koprol sedikit lebih tua dari Foursquare dan jauh lebih tua dari Google+. Mengapa Koprol tidak menjadi layanan yang lebih terintegrasi dengan layanan Yahoo seperti yang dilakukan Google pada Google+?

Siapa yang ditujukan menjadi pengguna Koprol? Apa tujuan dari layanan ini dan mengapa orang harus menggunakannya? Untuk mencoba menjawab ini, mari kita lihat beberapa jaringan sosial lainnya sebagai perbandingan.

Facebook pada dasarnya mencoba untuk menjadi rumah Anda di Internet di mana Anda melakukan segala sesuatu dalam lingkungan Facebook. Anda dapat mengirim update status, berbagi foto, menulis blog tentang minat Anda, bermain game, chatting dengan teman dan kolega, dan sebagainya. Ini seperti AOL babak 2.

Twitter memungkinkan Anda untuk memiliki aliran informasi yang dikuratori oleh diri Anda sendiri. Anda mengikuti akun yang menarik dan relevan untuk Anda dan Anda juga dapat terhubung dengan teman-teman atau orang yang tidak Anda kenal. Apa yang Anda bagikan terbatas pada 140 karakter.

Foursquare memungkinkan Anda memberitahu teman Anda di mana Anda berada. Selain itu, Anda dapat berbagi foto dari lokasi, meninggalkan tips dan menerima komentar dari teman Anda. Dengan mendapatkan mayorship, atau melakukan check-in di suatu lokasi lebih dari siapapun, Anda mungkin bisa menerima penawaran khusus.

Google+ adalah semacam layanan campuran antara Twitter dan blogging pribadi. Meskipun menggunakan pendekatan aliran/stream yang populer digunakan oleh banyak jaringan sosial lainnya, layanan ini tidak membatasi jumlah teks yang dimasukkan ke dalam tulisan, secara praktis memungkinkan anggotanya untuk membuat posting blog.

Jadi apa Koprol itu? Layanan ini mengatakan ingin membantu orang menemukan tempat-tempat baru dan menarik di seluruh dunia. Dalam istilah praktis, ini seperti Twitter digabungkan dengan Foursquare. Masalahnya adalah, orang sudah menggunakan Twitter dan Foursquare secara terpisah, jadi kini kita kembali ke pertanyaan awal: Apa yang membuat Koprol berbeda, apa yang membuatnya menarik untuk digunakan?

Pada saat ini, saya tidak punya jawaban untuk berbagai pertanyaan di atas. Saya juga mengajukan pertanyaan yang sama pada para pegawai Koprol dan mereka sepertinya tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan ini, tanpa mengaitkannya dengan kondisi bahwa Koprol adalah layanan asli Indonesia di segmen ini. Jika ada orang yang bisa mencari tahu apa yang diinginkan Yahoo! ketika mereka berencana membeli Foursquare saat bernegosiasi awal 2010 lalu, mungkin jawaban yang sama bisa berlaku untuk Koprol.

Selain itu, belum ada hal menarik tentang fasilitas Koprol for Business yang diluncurkan pada bulan Februari tahun ini.

Melihat pergerakan Koprol saat ini, dan kurangnya prestasi signifikan sejak diakuisisi Yahoo pada bulan Mei 2010, tidak akan mengejutkan bagi saya untuk melihat Koprol berakhir di jalan buntu dalam waktu dua tahun, kecuali Yahoo menyulapnya menjadi layanan yang lebih keren atau setidaknya bisa menemukan apa yang diinginkan dari Koprol.

3 Comments

  1.  koprol lama lebih enak di gunakan dari pada koprol yang baru gak nyaman lagi menggunakan nya karena memakan banyak tab kalau mau komen…bukan nya kita pengguna koprol itu pembeli sedangkan staff koprol itu penjual harus *koprol bisa memberikan yang terbaik kepada pembelinya or pengguna nya*

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Koprol Transitions to New Website, Still Unsure Where It’s Going

Next Story

Statistik: 40 Juta Pelanggan Telkomsel Menggunakan Fasilitas Internet

Latest from Blog

Don't Miss

Flickr Perbarui Ketentuan Terkait Layanan Premium dan Gratisannya

Yang ditunggu-tunggu oleh pengguna loyal Flickr akhirnya datang juga. Flickr
Yahoo Together Resmi Diluncurkan di Android dan iOS

Yahoo Together Menyerupai Slack, Tapi Lebih Dirancang untuk Keluarga dan Teman

Setelah mematikan Yahoo Messenger pada bulan Juli lalu, Yahoo kembali