Dark
Light

Scoop Masuki Usianya Yang Pertama

1 min read
November 23, 2011

Hari ini Scoop memasuki usianya yang pertama. Layanan yang menyediakan newsstand untuk pasar pengguna perangkat Apple ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia untuk pengguna iPad.

Scoop untuk iPad menjadi salah satu aplikasi populer untuk pengguna perangkat Apple (iPad) di Indonesia. Dalam pengumuman resminya, yang saya terima lewat email, disebutkan juga bahwa setelah dua hari peluncuran satu tahun yang lalu, Scoop menjadi aplikasi nomor pertama untuk Top Free App di App Store (Indonesia), serta jumlah terbitan bertambah menjadi 25 pada hari peluncuran.

Saat ini Scoop, yang dikembangkan oleh Apps Foundry,  telah memiliki 280 terbitan (majalah, jurnal, e-book) dan telah memiliki 100.000 pengguna yang telah mengunduh lebih dari 600.000 majalah dan buku (e-book).

Scoop juga tercatat melakukan kerja sama dengan layanan Evolitera, yang menyediakan konten premium di Scoop. Jadi pembaca bisa membeli konten premium yang biasanya tersedia di Evolitera langsung dari aplikasi Scoop.

Sejak bulan Agustus lalu, Scoop tersedia bukan hanya bagi pengguna iPad tetapi juga iPhone dan iPod Touch. Mereka juga mengatakan bahwa akan merilis layanan newsstand ini untuk platform lainnya dalam beberapa bulan ke depan.

Layanan kios majalah dan e-book sepertinya cukup diminati oleh pengguna Indonesia, Scoop sendiri mengatakan bahwa aplikasi mereka cukup populer di App Store Indonesia dan mendapatkan banyak review, layanan lain seperti WayangForce juga terus merilis berbagai terbitan baru yang ada di koleksi mereka. Selain itu ada juga layanan DetiKios, Kobo yang telah diakuisisi Rakuten dan kemungkinan juga akan memasuki pasar Indonesia karena Rakuten sendiri sudah hadir di sini, selain itu ada juga newsstand dari Apple sendiri.

Dunia penerbitan, terutama majalah cukup ramai di Indonesia, belum lagi masing-masing juga berlomba untuk hadir bagi pengguna perangkat pintar, tablet atau smartphone. Peluang untuk merilis majalah dalam bentuk digital masih terbuka luas, meski akses informasi – berita juga bisa dilakukan melalui portal/blog atau media lain di internet, namun penerbitan berupa majalah dan buku digital masih punya peluang untuk terus tumbuh, salah satu faktornya bisa jadi dikarenakan kemudahan akses dari tablet, apalagi jika harga yang ditawarkan bisa lebih kompetitif dari harga terbitan cetak.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Mirror Macports Kini Tersedia di Indonesia

Next Story

BlackBerry DevCon Asia Resmi Dipindahkan ke Singapura

Latest from Blog

Don't Miss

Managing Director Gramedia Digital Nusantara Kelvin Wijaya

Strategi Gramedia Digital Nusantara Gabungkan Kultur Startup dan Korporasi

Setelah melebur menjadi Gramedia Digital Nusantara pada tahun 2016 lalu,

Scoop Resmi Jadi Gramedia Digital

Kompas Gramedia mengonfirmasi telah mengubah layanan Scoop menjadi Gramedia Digital.