Kepikiran untuk memasang pemblokir iklan (ad blocker) supaya tidak lagi diganggu iklan ketika menikmati musik-musik terbaru di Spotify versi gratisan? Idenya kreatif, tapi coba pikirkan lagi ya.
Pasalnya, dalam laporan terbaru Spotify menambahkan aturan baru terhadap pemblokir iklan dalam pembaruan Ketentuan Layanan via GSMArena yang telah direvisi. Dalam aturan terbaru tersebut, melarang aktivitas “menghindari atau memblokir iklan di layanan Spotify, atau membuat atau mendistribusikan alat yang dirancang untuk memblokir iklan di Spotify.”
Tak sulit untuk menjawab mengapa Spotify mulai serius memperhatikan persoalan ini. Sebab, iklan merupakan salah satu sumber pemasukan untuk terus bertahan menghadirkan layanan terbaik bagi penggunanya. Bukan yang utama, tapi di kuartal keempat tahun 2018 lalu tak kurang dari $199 juta masuk ke kantong Spotify dari pendapatan iklan. Jadi, yap ini adalah sumber uang yang cukup besar.
Untuk mensosialisasikan aturan baru ini, Spotify dilaporkan bakal mengirimkan email kepada pengguna yang isinya berupa pemberitahuan bahwa pedoman penggunanya telah direvisi yang secara khusus mempertegas kembali bahwa semua jenis pemblokir iklan, bot, dan kegiatan curang dengan tegas tidak lagi diizinkan.
Sampai hari ini aturan baru tersebut belum efektif diberlakukan. Tapi mulai 1 Maret mendatang, bagi Anda yang masih menggunakan aplikasi pemblokir iklan, sebaiknya mulai berpikir untuk mencopot aplikasi dari perangkat jika tak ingin kehilangan akun Spotify Anda.
Baru-baru ini Spotify juga merilis laporan tahunan untuk kuartal keempat periode 2018, di mana mereka sukses mengantongi 207 juta pengguna aktif di mana 96 juta di antaranya merogoh kocek untuk menjadi pelanggan berbayar.
Spotify Premium sendiri dibanderol $10 per bulan. Namun, ada beberapa cara untuk mendapatkan layanan Premium dengan harga yang lebih terjangkau, misalnya menggunakan promo diskon untuk siswa, paket keluarga, dan penawaran khusus melalui perusahaan mitra.
Sumber gambar header Pixabay.