Perkembangan teknologi digital saat ini sudah sangat pesat. Setiap sektor industri kini mau tidak mau harus beradaptasi dan menerima teknologi digital sebagai bagian dari setiap aktivitasnya. Tidak terkecuali pada industri perbankan yang saat ini semakin dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan masyarakat yang semakin digital. Perbankan pun disebut akan tergeser dengan financial technology (fintech) yang akan mendorong Indonesia menjadi cashless society.
Cara bertransaksi masyarakat Indonesia sudah mulai berubah. Peralihan transaksi ini tidak lain merupakan campur tangan aturan Bank Indonesia mengenai uang elektronik di tahun 2009 silam. Untuk mendorong transaksi uang elektronik tersebut, lima tahun kemudian yakni di tahun 2014, Bank Indonesia telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Pencanangan tersebut bertujuan untuk mendorong warga Indonesia jadi cashless society, yang dalam transaksi ekonominya tak lagi memakai uang kartal, melainkan uang elektronik. Gerakan ini bisa Anda rasakan dari kebijakan implementasi pembayaran bus Transjakarta, KRL, jalan tol, maupun pembayaran online lainnya.
Salah satu bentuk dari transformasi digital di industri keuangan adalah hadirnya e-payment atau uang elektronik yang kini sudah mulai banyak digemari oleh masyarakat, terutama mereka yang berada di kota-kota besar. Saat ini sedang berkembang digital payment yang dikembangkan oleh startup financial technology (fintech) dan perbankan, layanan sistem pembayaran tersebut menggunakan teknologi scan QR (Quick Response Code) atau QR payment. Misalnya bagaimana layanan mobile payment digunakan untuk melakukan pembelian pulsa melalui verifikasi berbasis OTP, bagaimana layanan digunakan untuk melakukan pembelian di merchant melalui NFC yang dihubungkan dengan sistem EDC, atau bagaimana transaksi antar pengguna bisa dilakukan secara cepat dengan membidik QR Code yang di-generate oleh aplikasi.
Selain memudahkan, alasan lainnya banyak orang beralih ke e-payment adalah banyaknya promo yang diberikan oleh perusahaan dompet digital. Beberapa provider e-payment menyediakan pembayaran non tunai dengan berbagai macam kemudahan dan promo, sebut saja OVO, Dana, dan lain-lain. Oleh karena itu, sebagai bentuk kontribusi terhadap perkembangan cashless society di Indonesia. Pestadiskon kini hadir sebagai pusat informasi promo dan diskon e-payment di Indonesia, hal ini bertujuan untuk memudahkan para pengguna e-payment di Indonesia melihat informasi diskon e-payment yang mereka sukai. Selain memberikan informasi diskon e-payment, Pestadiskon juga membantu mengembangkan konsep cashless society dengan menyediakan fitur costumer aqcuisition bagi para provider di Indonesia untuk menambah pengguna e-payment hingga meningkatkan transaksi pada provider tersebut.
Tren cashless society ini sebenarnya tidak hanya ada di Indonesia. Bahkan sistem ini sudah lama dilakukan oleh negara lain, terutama di negara-negara maju sana. Di tahun 2014 Belgia yang paling juara dalam penerapan transaksi non tunai diikuti oleh Perancis, Kanada, Inggris, dan Swedia. Sedangkan di benua Asia, Tiongkok menjadi juaranya. Menurut laporan yang ditulis Vice.com, Tiongkok diprediksi menjadi negara pertama yang sepenuhnya meninggalkan uang tunai. Hal ini disinyalir berkat pengontrolan internet yang ketat oleh negara. Data Statista, pada 2017 yang lalu, menyebut total nilai transaksi pembayaran digital di Indonesia adalah $18,6 miliar. Sementara nilai transaksi pembayaran digital atau digital payment di seluruh dunia sudah mencapai $786,11 miliar. Artinya, Indonesia baru menyumbang sekitar 2 persen dari nilai transaksi pembayaran digital global.
Meski masih kecil di tingkat global, namun tren penggunaan uang elektronik di Indonesia memang terus meningkat. Dari data Bank Indonesia (BI), pada 2011, nilai transaksi uang elektronik mencapai lebih dari Rp981 triliun. Meroket tajam pada 2016 menjadi Rp7.063 triliun.
Dengan metode cashless, cukup membawa kartu maka transaksi bisa dilakukan. Hal ini karena memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan dibandingkan dengan membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak.
Dengan kemudahan e-payment kita tidak perlu lagi membawa uang banyak di dompet dan menghabiskan waktu yang banyak hanya untuk menunggu kembalian. Hanya dengan membawa 1 kartu atau pakai e-payment tidak butuh waktu lama bisa dapatkan apa yang kita butuhkan. Hal ini juga dapat membantu negara dalam mewujudkan budaya cashless society di Indonesia.
Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Pestadiskon.com