Akhir pekan yang lalu,saya membaca Tweet menarik dari dari Okto Silaban (@labanux) yang memberikan info tentang diakuisisinya (dalam tanda kutip) YogYES.com oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta. Pada Tweet tersebut, Laban memberikan sebuah artikel yang mengarahkan pada situs Indonesia.travel, dimana pada paragraf terakhir terdapat alamat Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta dengan menyertakan YogYES.com adalah sebagai situs milik mereka.
Kami mencoba menghubungi mencoba menghubungi pihak YogYES.com tentang kebenaran dari informasi tersebut. Apakah mereka memang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta atau malah penempatan tautan ini dilakukan secara sepihak atau ada kesalahan penulisan. Ketika kami tanyakan ke Pihak YogYES.com, mereka sendiri menjelaskan bahwa YogYES.com tidak diakuisisi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta.
“Sejauh ini belum pernah ada pembicaraan apapun antara YogYES dan Dinas Pariwisata. Hingga saat ini YogYES tetap startup lokal yang murni dikelola oleh swasta”, tegas Agus Supriyadi (Co-Founder YogYES.com) kepada DailySocial. Agus juga menjelaskan bahwa dia tidak mengerti mengapa YogYES.COM bisa ada di artikel indonesia.travel tersebut. Namun dia merasa cukup senang mendapatkan keuntungan berupa backlink dari situs resmi pariwisata Indonesia.
Lantas, Apa rencana yang akan dilakukan YogYES tentang artikel tersebut? “Terkait artikel tersebut, YogYES tidak memiliki rencana apapun. Tapi YogYES akan terus mengangkat obyek-obyek wisata baru di Yogya seperti cave tubing di Gua Pindul yang tidak kalah dengan underground river di Filipina yang masuk New 7 Wonder. Saat ini kami sedang menyiapkan artikel tempat-tempat eksotis untuk merayakan tahun baru di Yogya. YogYES juga telah melengkapi info hotel di YogYES Places dengan deskripsi dan harga kamar untuk membantu wisatawan yang akan merayakan libur tahun baru di Yogya”, jelas Agus kembali.
Di satu sisi agak disayangkan bahwa pemuatan tautan link YogYes tidak melalui proses pembicaraan dua pihak, meski ada ‘keuntungan’ yang didapatkan dari traffic namun bukankah alangkah baiknya jika pembicaraan dilakukan antar dua pihak, agar tercipta kerja sama yang baik, karena saya yakin, masing-masing memiliki tujuan untuk memajukan travel di Indonesia.