ELEAGUE, salah satu penyelenggara kompetisi esports yang terkenal berkat kompetisi CS:GO, umumkan akan selenggarakan kompetisi FIFA 19. Hal ini dilakukan ELEAGUE setelah kerjasama antara mereka dengan sang pengembang FIFA 19, Electronic Arts, akhirnya resmi terjalin.
Bentuk kerjasama antar keduanya adalah penyelenggaraan serta penayangan kompetisi FIFA 19 oleh ELEAGUE, termasuk kompetisi FIFA 19 Global Series (salah satu kompetisi kelas Major dari game FIFA 19). Selain itu karena kepemilikan Turner (konglomerasi media di Amerika Serikat) terhadap ELEAGUE, maka kerjasama ini juga menawarkan integrasi unik antara FIFA 19 dengan kompetisi sepakbola itu sendiri serta kesempatan untuk menayangkan esports di jaringan televisi TBS.
Kerjasama ini tentu menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi EA sendiri selaku pengembang FIFA. Alih-alih sekadar menayangkan kompetisi mereka di Twitch dengan menggunakan branding ELEAGUE, tawaran agar game FIFA 19 bisa tayang di televisi tentu jadi tawaran rekanan yang sulit untuk dilewatkan.
“Hal ini adalah kesempatan yang besar. Sejak awal kami memang sudah melihat peluang pada game FIFA 19. Dengan aset yang kami miliki, kami merasa kerjasama ini adalah kesempatan untuk membuat esports jadi lebih dikenal lagi, memberi pengalaman yang lebih menyeluruh namun tetap otentik kepada para fans. Menurut kami, ini adalah nilai pembeda dari ELEAGUE; sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh ESL ataupun MLG.” Kata Craig Barry, Executive Vice President dan Chief Content Officer dari Turner Sports kepada Esports Observer.
Seperti tadi sudah disebutkan, ELEAGUE selama ini terkenal sebagai salah satu penyelenggara dari kompetisi Major CSGO. Namun portfolio pengalaman mereka tak terbatas pada CSGO saja. Selama kurang lebih 4 tahun pengalaman, mereka juga sudah menggelar kompetisi beragam game, contohnya seperti Super Smash Bros, Street Fighters, Injustice 2, dan juga Rocket League.
Dengan semua pengalaman tersebut, ELEAGUE menjanjikan produksi berkualitas tinggi seperti kompetisi lainnya yang pernah mereka jalankan. Barry pun kembali menambahkan soal evolusi teknologi serta industri game yang kini semakin bergeser nilainya. Kembali mengutip dari Esports Observer, menurutnya salah satu pelajaran terbesar dalam industri tersebut adalah keharusan untuk mendengar masukan dari para fans dan ekosistem.
Salah satu contoh terbesar hal ini adalah Fortnite, yang mana game tersebut tak lagi hanya sekadar game. Fortnite, terutama di Amerika Serikat sana, seakan jadi perpanjangan tangan dari kultur serta cara anak muda untuk bersosialisasi, layaknya seperti bagaimana popularitas Mobile Legends mengakar di Indonesia.