Bertanding di kandang bukan berarti hasil yang kita dapat pasti memuaskan. Setidaknya itulah yang dibuktikan oleh performa Team Secret di Chongqing Major. Dikelilingi oleh tim-tim raksasa Tiongkok yang bermain di rumah sendiri tak membuat tim yang dipimpin oleh Puppey (Clement Ivanov) itu gentar. Mereka bermain begitu gemilang dan menjadi juara setelah mengalahkan Virtus.pro dengan skor telak 3-1.
Bukannya jadi tempat unjuk gigi tuan rumah, Chongqing Major justru jadi ajang “pembantaian” tim-tim asal Tiongkok. Di Upper Bracket, Virtus.pro mendominasi dengan mengalahkan PSG.LGD, Evil Geniuses, serta Team Secret. Evil Geniuses kemudian tampil meyakinkan di Lower Bracket. Mereka berhasil mengeliminasi tiga raksasa Tiongkok, yatu Vici Gaming, EHOME, dan PSG.LGD. Namun langkah mereka terhenti oleh Team Secret dan Evil Geniuses harus puas dengan peringkat tiga.
Grand Final Chongqing Major digelar tanpa ada satu pun tim Tiongkok di dalamnya. Justru di sini perwakilan CIS (Virtus.pro) berhadapan dengan perwakilan Eropa (Team Secret). Salah satu kunci kemenangan Team Secret adalah strategi drafting rahasia yang menempatkan hero Luna dan Sven sebagai support. Padahal kedua hero ini biasanya adalah hero core, bahkan umum digunakan sebagai hard carry.
Kemunculan Luna dan Sven support ini terjadi pada ronde dua pertandingan Team Secret melawan Virtus.pro. Sekilas terlihat ngawur, Team Secret ternyata memanfaatkan dua hero tersebut untuk memberi keuntungan berupa aura yang bertumpuk-tumpuk. Hasilnya, Team Secret selalu unggul dalam clash sejak early game, sehingga mereka dapat membuat lawan menyerah dalam waktu 17 menit saja!
https://www.youtube.com/watch?v=3HGFTaOwp4k
Virtus.pro menunjukkan perlawanan yang sangat keras di ronde tiga. Mereka bahkan berhasil mencuri poin dari Team Secret berkat permainan Phantom Lancer milik RAMZES666 (Roman Kushnarev). Namun ronde empat kembali jatuh ke tangan Team Secret. Jumlah kill yang sangat terpaut jauh, 30-11, menunjukkan bahwa mereka memang layak menduduki takhta juara.
Team Secret membawa pulang hadiah berupa uang senilai US$350.000 serta 4.950 DPC Point. Kini mereka seri dengan Virtus.pro di puncak klasemen Dota Pro Circuit musim 2018 – 2019. Para penggemar Dota tentu tak sabar melihat kedua tim dahsyat ini bertemu lagi dalam Stockholm Major yang akan berlangsung pada bulan Maret nanti. Akankah Virtus.pro bisa membalas kekalahan Chongqing Major? Atau malah akan muncul juara baru yang tak terduga? Kita tunggu saja tanggal mainnya.