Dark
Light

Lacak.io Dukung Armada Logistik Skala UKM Tersistem secara Digital

2 mins read
January 22, 2019
Sistem Manajemen Logistik Lacak.io
Lacak.io Dukung Armada Logistik Skala UKM Tersistem Secara Digital / Lacak.io

Industri logistik masih memiliki banyak tantangan dalam menyambut percepatan industri 4.0. Lacak.io berusaha menjawab tantangan tersebut dengan produk yang mereka sediakan.

Co-Founder dan CCO Lacak.io Danny Chiang menjelaskan, bisnisnya menyediakan solusi bagi perusahaan logistik kecil menengah di Indonesia untuk bisa scale-up, mengubah armada tradisional tanpa sistem menjadi armada yang terkoneksi secara digital.

Lacak.io memungkinkan pihak manajemen mendapatkan visibilitas terbaik dari actionable data armada seperti data sensor suhu muatan, suhu mesin, level bahan bakar, dan gaya berkendara; data kinerja armada apakah sudah terutilisasi maksimal atau belum; data jumlah pengiriman apakah tepat waktu atau tidak.

Dikelola juga data perawatan armada yang dilakukan tepat waktu atau tidak. Data ini dianggap penting untuk menjaga armada dalam kondisi selalu prima mengingat armada kendaraan adalah mesin utama penghasil uang bagi perusahaan logistik.

“Selain mendapat visibility data terbaik dengan terkoneksinya armada mereka secara digital, maka kesempatan bisnis mereka untuk bekerja sama dengan korporasi besar juga akan terbuka lebih lebar,” terang Danny kepada DailySocial.

Model bisnis Lacak.io

Dalam menyajikan layanannya, Lacak.io menggunakan teknologi web interface untuk pemantauan dengan fitur seperti visibilitas data lokasi, laporan, notifikasi, utilitas armada, jumlah pengiriman, jadwal perawatan, dan evaluasi gaya berkendara.

Untuk menunjang tim lapangan yang lebih mengandalkan smartphone, pihaknya menyediakan pemantauan praktis dengan aplikasi Lacak Live. Pada dasarnya, aplikasi ini mengubah smartphone pengemudi menjadi GPS pelacak. Tim lapangan lainnya seperti kurir, sales, driver, atau engineer yang tidak memungkinkan untuk menggunakan perangkat GPS pelacak, Lacak.io menyediakan aplikasi Lacak Mobile.

Aplikasi tersebut memungkinkan lokasi tim lapangan dan status kerjanya terpantau oleh perusahaan. Tidak hanya itu, tim lapangan bisa berkirim pesan dengan tim perusahaan dari aplikasi tersebut.

“Contohnya, mereka bisa melihat tugas hari ini ke mana saja dan melaporkan hasil pekerjaan menggunakan formulir elektronik, tanda tangan digital dan upload gambar yang sudah tersedia semua di Lacak Mobile.”

Menurutnya, produk yang ditawarkan ini adalah jawaban dari solusi yang sebenarnya di butuhkan perusahaan logistik. Kebanyakan produk manajemen armada hanya menawarkan pemantauan lokasi tanpa ada data yang bisa diterjemahkan untuk mengambil suatu keputusan bisnis.

Dalam menjalankan bisnisnya, Lacak.io menetapkan sistem monetisasi berdasarkan keanggotaan per perangkat. Ada tiga jenis keanggotaan dari enterprise, professional, dan basic dengan biaya bervariasi mulai dari Rp6,1 juta untuk enterprise pada tahun pertama saja dan jadi Rp2 juta pada tahun berikutnya.

Rencana bisnis

Danny menerangkan pada tahun lalu perusahaan yang aktif menggunakan layanan ini mencapai 80 perusahaan. Di antaranya DHL Supply Chain Indonesia, Jasa Marga, KMDI, Malaba, dan lainnya. Dilihat dari jumlah armada yang terkoneksi aktif dengan sistem Lacak.io ada sekitar 1.700 unit dengan pertumbuhan 376%.

Perusahaan ingin meningkatkan pencapaian tersebut hingga berkali-kali lipat pada tahun ini. Armada yang terkoneksi bisa mencapai 4 ribu dan menghubungkan 25 ribu kendaraan barang atau setara dengan 0,32% dari total keseluruhan kendaraan barang terdaftar di Indonesia.

Untuk mencapai itu, Lacak.io sedang mengembangkan layanan yang lebih menyasar ke visualisasi gambar dan video sehingga tidak hanya data kendaraan yang dapat terlihat, melainkan situasi lingkungan sekitar dapat terlihat. Bakal ada juga Driver Status Monitoring System untuk mengirimkan notifikasi saat supir terdeteksi ter-distract oleh smartphone, merokok, menelepon, atau kelelahan.

Berikutnya tim sedang menyiapkan Advance Driver Assistance System yang memungkinkan pendeteksian dua detik lebih dini untuk driver sehingga meminimalisir tingkat kecelakaan dari tabrakan belakang.

Perusahaan tengah mencari pendanaan eksternal untuk mengembangkan bisnis Lacak.io sebesar Rp6 miliar di tahun ini. Danny mengaku saat ini masih dalam proses pitching ke investor.

“Putaran paling pertama sebenarnya sudah sejak 2016 waktu itu bentuknya convertible note dari teman. Kalau benar-benar dari eksternal ini baru pertama kalinya.”

Sebanyak 60% dari dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mendorong pemasaran dan membuka kantor perwakilan di beberapa provinsi seperti Jawa, Bali, Makassar, dan Medan. Sisanya untuk pengembangan teknologi, layanan, serta pengembangan tim operasional.

Previous Story

Menyusul Yakuza 0, Yakuza Kiwami Juga Akan Hadir di PC

Next Story

Google Berpotensi Mengembangkan Smartwatch dengan Fitur ECG ala Apple Watch

Latest from Blog

Don't Miss

Smartwatch Garmin Venu 2 Plus Tersedia di Indonesia, Bisa Telepon dan Akses Voice Assistant

Garmin telah meluncurkan smartwatch GPS terbaru yang memenangkan CES 2022
Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan