Bagi sebagian besar orang, deretan aplikasi Microsoft Office mungkin adalah software yang paling sering digunakannya selagi berada di depan PC atau laptop. Maka dari itu, tidak heran apabila Microsoft terus berusaha agar software produktivitas bikinannya semakin mudah digunakan, tidak peduli versi online maupun offline-nya.
Upaya mereka sudah dimulai sejak tahun lalu, tepatnya ketika mereka merombak tampilan situs Office.com menjadi semacam pusat kendali bagi para pelanggan layanan Office 365. Kerja keras mereka tidak sia-sia; terbukti sekarang lebih dari 40% pelanggan Office 365 memulai harinya dengan mengunjungi Office.com.
Kesuksesan itu mendorong Microsoft untuk membangun suatu aplikasi native yang fungsinya bisa menggantikan situs tersebut sepenuhnya. Dari situ lahirlah aplikasi untuk Windows 10 yang dinamai sesederhana Office, yang saat ini sudah tersedia di versi preview terbaru Windows 10, dan akan segera meluncur buat semua pengguna Windows 10.
Saat dibuka, Office akan langsung menampilkan deretan aplikasi produktivitas yang paling sering digunakan oleh masing-masing konsumen. Di bawahnya, ada list dokumen yang terakhir mereka kerjakan, dokumen yang mereka pin, dan yang di-share oleh pengguna lain.
Masih dalam satu aplikasi yang sama, pengguna dapat memanfaatkan fungsi pencarian yang komplet, termasuk untuk melakukan pencarian di internet. Microsoft sejatinya ingin semua yang berbau produktivitas bisa Anda mulai dari aplikasi ini.
Office bakal menggantikan aplikasi My Office sepenuhnya buat para pelanggan Office 365. Aplikasi ini juga bakal tersedia di Microsoft Store dan dapat diunduh secara cuma-cuma, dan mulai musim panas 2019, semua perangkat baru yang menjalankan Windows 10 bakal kebagian jatah aplikasi ini secara default.
Singkat cerita, apapun versi Office yang Anda gunakan; Office 365, Office Online, Office 2016 maupun Office 2019, semuanya dapat diakses langsung dari aplikasi ini, asalkan perangkat Anda menjalankan Windows 10.
Sumber: Microsoft.