Bertujuan untuk merekrut talenta berkualitas serta mengembangkan produk dengan baik, Bukalapak meresmikan kantor Research & Development di Bandung Jawa Barat. Gedung yang menampung tenaga engineer Bukalapak ini nantinya bertanggung jawab untuk menghadirkan inovasi sekaligus mengakomodir keperluan pengembangan produk Bukalapak di platform.
Menurut Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid, dipilihnya kota Bandung sebagai pusat R&D Bukalapak berangkat dari banyaknya talenta berkualitas di Bandung yang berasal dari mahasiswa di universitas sekitar. Juga adanya permintaan dari karyawan Bukalapak untuk bekerja di Bandung.
“Untuk investasi sendiri tidak terlalu banyak yang kita gelontorkan untuk kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Bandung ini. Karena yang kita lakukan hanya merenovasi gedung serta melengkapi fasilitas kepada pegawai,” kata Fajrin.
Saat ini Bukalapak telah memiliki sekitar 650 tenaga engineer yang bertugas untuk mengembangkan teknologi seperti AI, IoT dan lainnya. Masing-masing-masing tim bekerja secara dedicated untuk mengembangkan produk hingga menghadirkan inovasi untuk kepentingan Bukalapak.
Proses ini diklaim oleh Bukalapak, mampu meningkatkan kreativitas para engineer untuk bekerja dan mempercepat proses , validasi hingga peluncuran produk. Selain tenaga engineer di Bandung, Bukalapak juga memiliki tenaga engineer profesional di Jakarta, Yogyakarta, Medan, dan Surabaya.
Meluncurkan BukaBike
Dalam kesempatan tersebut Bukalapak juga turut meluncurkan fitur BukaBike khusus untuk kawasan kampus ITB Bandung. Fitur penyewaan sepeda dengan memanfaatkan teknologi QR Code ini, nantinya bisa dinikmati dengan memanfaatkan aplikasi Bukalapak. Selain QR Code, BukaBike juga dilengkapi dngan smart lock, solar panel dan GPS.
“Saat ini BukaBike masih tersedia di Bandung saja, terutama di kawasan kampus ITB secara gratis. Rencananya layanan ini juga bisa dinikmati di kota-kota lainnya,” kata Fajrin.
Untuk memastikan teknologi yang diterapkan di BukaBike berjalan dengan baik, Bukalapak membangun sistem tersebut secara in-house. Kemudahan serta fleksibilitas yang ditawarkan oleh BukaBike juga memungkinkan Bukalapak untuk melakukan scale up produk untuk memfasilitasi pabrik hingga perkantoran untuk kemudian memanfaatkan layanan BukaBike kedepannya. Fitur BukaBike dapat diakses melalui aplikasi Bukalapak.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyambut baik hadirnya fitur BukaBike dan pusat riset serta pengembangan Bukalapak di Bandung. Jawa Barat sendiri saat ini fokus sebagai provinsi pariwisata dan digital.
“Saya menyambut baik kehadiran R&D di Bandung. Teknologi saat ini sudah tidak bisa ditahan lagi perkembangannya. Selama Bukalapak bisa membantu pemerintah Jawa Barat mengadopsi teknologi, saya akan mendukung upaya yang dilakukan oleh layanan e-commerce seperti Bukalapak,” kata Ridwan.