Masih antusias membaca berita dari ASUS? Tentu saja mereka tidak berhenti untuk mengeluarkan produk baru. Seperti ingin memenuhi pasar smartphone di Indonesia, ASUS kali ini kembali memperkenalkan perangkat untuk bermain game. Keduanya adalah ASUS ROG Phone dan Zenfone Max Pro M2, Tidak ketinggalan ada pula tipe lebih bawah, Zenfone Max M2.
Acara peluncuran yang diadakan pada ballroom hotel Pulmann Central Park pada tanggal 11 Desember 2018 yang lalu ini merupakan peluncuran untuk kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, banyak jurnalis yang berasal dari kawasan tersebut juga hadir. Acara megah yang diadakan kali ini pun mampu mendatangkan ratusan pengunjung yang terdiri dari media, blogger, dan Youtuber.
Perangkat ROG merupakan smartphone pertama yang menggunakan SoC Snapdragon 845 yang di-overclock hingga 2.96 GHz. ASUS menjanjikan bahwa perangkat ini bakal “adem” karena menggunakan Vapor Chamber yang sudah terbukti mendinginkan chipset pada motherboard. Perangkat ini pun juga memiliki banyak aksesoris yang mendukung untuk bermain game.
ASUS ROG mungkin saat ini merupakan satu-satunya smartphone yang memiliki aksesoris gaming paling lengkap yang pernah ada. Aksesoris itu seperti TwinView Dock yang dapat menggabungkan dua ROG Phone untuk bermain seperti Nintendo DS. Selain itu ada Mobile Desktop Dock yang dapat menghubungkan ROG Phone dengan monitor, keyboard, serta mouse. Ada juga AeroActive Cooler yang menghindarkan ROG Phone menjadi ‘setrikaan’, dan lain sebagainya.
Smartphone berikutnya adalah Zenfone Max Pro M2. Perangkat ini dikeluarkan oleh ASUS untuk memuaskan pasar gamer mainstream yang tidak memiliki dana berlebih untuk membeli ROG Phone. Dengan menggunakan Snapdragon 660, membuatnya dapat digunakan untuk bermain semua game yang ada pada Google Play Store.
Max Pro M2 juga diperbaiki pada sisi kameranya. Selama ini, banyak yang mengakui bahwa hasil kamera Max Pro M1 kurang menunjang untuk pengambilan gambar dengan baik. ASUS menggunakan sensor Sony IMX 486 yang membuat smartphone ini memiliki hasil gambar yang cukup baik.
Versi murah lagi, Max M2 juga diperkenalkan pada acara kali ini. SoC yang digunakan pada Max M2 memang cukup baik, yaitu Snapdragon 632. Hal ini menempatkan Max M2 memiliki kinerja tepat di bawah Max Pro M1.
Untuk mengetahui spesifikasi serta harga jual dari ketiga perangkat, silahkan lihat tabel berikut ini:
ASUS ROG Phone | Max Pro M2 | Max M2 | |
SoC | Snapdragon 845 | Snapdragon 660 | Snapdragon 632 |
Prosesor | 4×2.96 GHz Kryo 385 Gold + 4×1.7 GHz Kryo 385 Silver | 4×2.2 GHz Kryo 260 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver | 4×1.8 GHz Kryo 250 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 250 Silver |
GPU | Adreno 630 | Adreno 512 | Adreno 506 |
RAM / Internal | 8 GB / 128 atau 512 GB | 3/32 GB atau 4/64 GB atau 6/64 GB | 3/32 GB atau 4/64 GB |
Layar | AMOLED 6 inci 2160×1080 18:9 | IPS 6,26 inci 2280×1080 19:9 | IPS 6,26 inci 1520 x 720 19:9 |
Baterai | 4000 mAh | 5000 mAh | 4000 mAh |
OS | Android Oreo 8.1 | Pure Android Oreo 8.1 | Pure Android Oreo 8.1 |
Harga | Rp. 12.999.000 (128GB)
Rp. 14.499.000 (512GB) |
Rp. 2.799.000 (3/32GB)
Rp. 3.199.000 (4/64GB) Rp. 3.699.000 (6/64GB) |
Rp. 2.299.000 (3/32GB)
Rp. 2.699.000 (4/64GB) |
Ketiga smartphone dijual perdana pada ajang Harbolnas 12.12 dan mulai tersedia secara offline pada tanggal 14 Desember 2018. ASUS pun berjanji bahwa perangkat terbaru mereka ini tidak akan lagi “ghoib”, sehingga seharusnya pengguna tidak akan kesulitan dalam membelinya.
M2 Mahal?
Banyak yang mengira bahwa Zenfone Max Pro M2 akan mengikuti skenario harga dari Zenfone Max Pro M1. Akan tetapi, saat peluncuran, keduanya memiliki rentang harga yang cukup jauh, sekitar Rp. 400.000. Lalu bagaimana tanggapan ASUS?
Pihak ASUS mengatakan bahwa sebenarnya mereka memiliki skenario harga yang sama, namun kenaikan kurs rupiah menyebabkan harga M2 menjadi lebih mahal. ASUS pun saat ini sudah menurunkan harga Max Pro M1 menjadi lebih terjangkau lagi serta telah meningkatkan produksi mereka agar tidak jarang dipasaran.
ASUS juga tidak akan menghentikan produksi Max Pro M1 dalam waktu dekat. Jadi, Max Pro M1 dan Max Pro M2 akan dijual secara bersamaan dalam waktu yang cukup panjang. Hal ini karena ASUS menganggap kedua jenis perangkat bakal memiliki pangsa pasar yang berbeda.
Lalu mengapa tidak ada NFC? ASUS mengatakan bahwa pengguna NFC di Indonesia cukup kecil. Hal ini tidak memicu ASUS untuk menaruh chip tersebut pada Max Pro M2. Survei yang mereka lakukan menunjukkan bahwa pengguna NFC di Indonesia hanya 10 persen saja. Mereka pun berjanji bakal menaruh chip tersebut pada saat jumlah permintaannya meningkat.
Untuk yang penasaran dengan ASUS ROG, Anda bisa menonton video hands-on berikut ini: