Indonesia akhirnya memiliki asosiasi yang mewadahi penggiat Internet of Things (IoT). Asosiasi merupakan transformasi dari Indonesia IoT Forum, kini menjadi Asosiasi IoT Indonesia (ASIoTI). Rencananya ASIoTI akan menyelenggarakan musyawarah nasional (Munas) pertama tanggal 13 Desember mendatang, sekaligus meresmikan struktur organisasi dan rancangan program kerja untuk satu tahun mendatang.
CEO Dycode Andri Yadi yang turut andil dalam lahirnya ASIoTI ini menyebutkan bahwa asosiasi ini merupakan wadah resmi bagi setiap insan yang memiliki visi untuk mengembangkan ekosistem IoT di Indonesia. Tidak hanya praktisi tetapi juga penggiat lain seperti akademisi, regulator, dan pihak lainnya; yang ingin bersama-sama membawa ekosistem IoT Indonesia lebih baik lagi.
Tujuan utama dari pendirian ASIoTI adalah membantu pemerintah dengan memberikan masukan-masukan terkait kebijakan IoT, termasuk membantu memberikan standardisasi dan sertifikasi untuk ekosistem IoT yang ke depan akan semakin banyak dibutuhkan.
“IoT ini kan baru, government juga masih meraba-raba, jadi tidak ada yang lebih tepat kecuali pemerintah ngobrol dengan industri. Nah untuk memudahkan makanya dibentuk sebuah wadah untuk memudahkan,” terang Andri.
Beberapa pihak yang nantinya bergabung di ASIoTI ini antara lain CEO Dycode Andri Yadi, Direktur & Chief Innovation Regulation Office Indosat Ooredoo Arief Musta’in, Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, CEO Prasimax Didi Setiadi, Bussiness Development Polytron Joegianto, Ketua Umum Mastel Kristiono, Managing Director Cisco Indonesia, Founder Indonesia IoT Forum Teguh Prasetya, dan lain-lain.
“Sebagai Project Coordinator untuk kampanye IoT Goes to Market yang diadakan di lima kota oleh Indonesia IoT Forum, saya merasa sudah waktunya forum ini untuk berkembang agar dapat memberikan lebih banyak manfaat,” ungkap perwakilan Indonesia IoT Forum (yang sekarang menjadi ASIoTI) Fita Indah Mulani.
Mengenai rencana asosiasi ke depan Fita menjelaskan beberapa sedang dimatangkan, baru akan diresmikan ketika munas dilangsungkan. Salah satu yang akan dilakukan adalah fokus pengembangan makers, transfer pengetahuan ke kampus dan SMK, dan beberapa program lainnya.
“Ada beberapa lagi godog [rencana ASIoTI], baru diketok palu di munas nanti. Tapi yang pasti kita mau fokus mengembangkan makers dan transfer knowledge ke kampus dan SMK. Terus ada sertifikasi juga. Ada program business matching dan support keluarnya regulasi terkait IoT,” imbuh Fita.