Selama ini kita mengenal teknologi layar E Ink sebagai display andalan perangkat e-reader macam Amazon Kindle. Namun belakangan E Ink juga dimanfaatkan sebagai medium untuk berkreasi lewat tablet seperti reMarkable dan Sony DPT-CP1.
Tren baru ini rupanya dilihat oleh E Ink Holdings selaku pemegang paten teknologi E Ink untuk mengembangkannya lebih lanjut. Buah pemikiran mereka melahirkan JustWrite, display E Ink jenis baru yang dirancang untuk memberikan pengalaman menulis atau menggambar yang begitu alami dan nyaris tanpa jeda (latency).
Rahasianya terletak pada absennya panel TFT pada JustWrite, sehingga komponen elektronik yang dibutuhkannya sangatlah minim (hanya untuk me-refresh layar ketika konten dihapus). Sebagai gantinya, semuanya dibebankan ke stylus, dan pada akhirnya coretan-coretan pengguna akan langsung muncul di layar secara instan.
E Ink bilang bahwa JustWrite dapat diproduksi dengan lebar sampai 90 cm, yang berarti ada peluang baginya untuk diimplementasikan menjadi pengganti papan tulis tradisional. Di saat yang sama, kelebihan-kelebihan layar E Ink standar juga tetap dipertahankan, di antaranya adalah kontras yang bagus, irit daya, serta durabilitas yang tinggi mengingat jenis bahannya dari plastik.
E Ink masih belum menyebutkan kapan JustWrite bakal diproduksi secara massal. Mereka sepertinya masih disibukkan dengan layar E Ink berwarna yang mulai diproduksi sejak bulan Agustus lalu, tapi baru untuk papan display digital, belum e-reader.
Sumber: The Verge dan Business Wire.