Dalam rangkaian acara HP Home Planet tanggal 15 dan 16 November 2018, HP mengenalkan 3 laptop terbaru mereka ke awak media. Acara sendiri diadakan di Kuala Lumpur, lebih tepatnya di area MITEC. Laptop yang diperkenalkan adalah dua laptop HP Spectre dan x360 dan satu HP Spectre Folio. Untuk Spectre x360 baru, sebenarnya sudah diperkenalkan secara global pada akhir bulan Oktober lalu.
Filosofi “Keep Reinventing” di HP Spectre Folio
Di acara HomePlanet, produk ini diperkenalkan oleh Josephine Tan, Vice-President, Product Management Consumer Notebooks HP Inc. Perkenalan dibuka dengan sebuah jargon yang sedikit banyak menjelaskan seperti apa HP memandang produk konsumen saat ini dan menjadi landasan untuk perjalanan HP di tahun fiskal yang baru, yaitu HP Keep Reinventing.
Penjelasan ini akhirnya mengajak awak media untuk mengenal sebuah laptop yang dalam bahasa Tan sebagai “a PC crafted in a leather”, HP Spectre Folio.
Laptop ini merupakan convertible PC alias laptop yang bisa dilipat dengan elemen kulit yang menutup sebagian besar tampak luar dan sebagian bagian dalam perangkat. Setelah melihat produknya, saya menjadi paham mengapa laptop ini disebut oleh HP sebagai sebuah PC yg dijahit ke dalam bahan kulit bukannya laptop yang hanya dibungkus kulit.
Meski saat peluncuran saya hanya bisa memfoto dan hands-on, namun sedikit banyak mendapatkan kesan yang ingin disampaikan oleh HP lewat produk premium Sepctre Folio ini.
Meski sebenarnya kalau boleh bercanda, apapun produk yang disematkan kulit pasti nilainya akan naik, apalagi kalau geunine leather. Demikian juga dengan Spectre Folio ini. Namun setelah mendengarkan penjelasan dan berbincang singkat dengan Josephine Tan pada saat sesi tanya jawab, kesan saya akan produk ini cukup berubah.
Tan menjelaskan komposisi Sepctre Folio yang bisa Anda lihat di foto berikut ini:
Intinya adalah unsur desain yang diwakili oleh kulit, sangat intim menyatu dengan bagian teknis yang diwakili oleh unsur metal dan spesifikasi teknis sebuah PC. Pemilihan bagian mana yang terbungkus kulit, posisi antara alumunium dan magnesium pada bagian bawah keyboard dan bagaimana menempatkan perangkat keras seperti motherboard dan juga baterai bahkan SIM card (Folio memiliki fitur 4G) juga dipikirkan secara maksimal. Bagaimana kesan hangat – human bisa melekat di perangkat ini, alih alih kesan dingin – robot/perangkat keras.
Menarik untuk melihat filosofi ini diperkenalkan secara cukup mendalam oleh perusahaan yang tidak begitu dikenal menonjolkan sisi desain, meski HP dikenal memiliki laptop hing end yang mengadopsi unsur desain cukup kuat di seri Spectre. Tetapi yang begitu dalam membawa unsur desain di laptopnya, saya kira Folio bisa dibilang adalah kali pertama.
Pengalaman Hands-on
Pengalaman saya sendiri dengan perangkat ini adalah sebuah perangkat yang tidak hanya sebagai alat komputasi saat tertentu saja tetapi sebuah perangkat yang bisa saya gunakan kapan pun, semacam tas multi fungsi atau notebook tulis offline (yang kerap dibawa kemanapun kita pergi). Tampilan desain kulit bisa membawa kesan santai namun ketika dibuka, fungsi komputasi penuh bisa dengan mudah langsung saya pakai.
Meski dari sisi berat tidak ringan seperti tablet atau iPad, tetapi dengan fungsinya yang cukup penuh sebagai PC, berat perangkat ini masih bisa saya tolerasnsi. Keyboard-nya bisa dibilang cukup nyaman, dan layar sentuh 13 inci (4K) menjadikan Folio sebagai PC yang bisa juga berubah jadi seolah-olah tablet dengan layar besar. Fasilitas stylus sebagai alat pendukung jika ingin menjadikan PC ini sebagai alat menggambar atau anotasi yang powerfull baik untuk desainer atau pekerja modern yang memberikan catatan revisi pada slide presentasi. Dukungan baterai disebutkan HP bisa sampai 18 jam, tentunya angka ini akan bergantung pada penggunaan laptop.
Keraguan saya akan produk ini di bagian luar hanya pada cara finishing pinggir kulit yang dilakukan HP, karena dari kasat mata bagian pinggir luar perangkat ini tidak terlihat dijahit, artinya ini mungkin akan berpengaruh pada ketahanan dalam waktu lama saat pemakaian.
Berbicara tentang ketahanan gores bagian kulitnya, Josephine Tan menjelaskan bahwa kulit yang digunakan itu adalah genuine leather, jadi layaknya kulit asli lain, goresan halus bisa dihilangkan dengan mengusapnya.
Untuk spesifikasinya, dapat dilihat sebagai berikut:
Prosesor | Intel® Core™ i5 atau i7 – Y series |
GPU | Intel UHD Graphics 615 |
RAM | 8GB |
Penyimpanan | HDD/SSD. 1TB SSD PCIe NVMe |
Baterai | 54Wh, 6-cell. |
Dimensi | 320 x 234 x 15.2 mm |
Berat | 1.50 kg |
OS | Windows 10 Home |
Jika Anda merasa sudah siap untuk merogoh kantong karena ingin membeli, Anda harus merogoh lebih banyak karena Spectre Folio sayangnya belum masuk pasar Indonesia, saat tulisan ini diterbitkan Anda bisa membelinya di Singapura atau Malaysia. Untuk pasar Indonesia, mari kita bahas dua produk lain yg diperkenalkan HP di acara Home Planet ini, yaitu HP Spectre x360 ukuran 13 inci dan 15 inci.
Hands-on dengan Spectre x360 baru layar 13 inci dan 15 inci
Saya sendiri jatuh hati dengan Spectre x360 baru dengan layar ukuran 13 inci, meski secara spesifikasi kalah dengan layar 15 inci namun secara ukuran bagi saya cukup pas untuk dibawa bekerja secara mobile.
Keyboard juga menjadi bagian penting yang saya alami saat hands-on, keyboard versi 13 inci bagi saya terasa lebih lembut dari yang 15 inci saat mencoba mengetik. Untuk desain sendiri, ada sesuatu yang sedikit ingin coba saya ceritakan lebih banyak karena ini berhubungan dengan slogan HP yang ingin ditonjolkan HP tahun depan yaitu keep reinventing.
Desain yang ingin ditonjolkan HP di Spectre yang baru salah satunya yaitu bagian pinggir bagian kanan dan kiri, diujung. Jika biasanya ujung ini bentuknya sudut menyiku, maka kini bentuknya seperti terpotong. Dan HP menempatkan colokan untuk mengisi daya di bagian ini dan diujung satunya lagi diletakan tombol power.
Kalau dilihat dari atas/depan, maka desain laptop ini pun terlihat menyegarkan karena berbeda dengan yang ada dipasaran. Memang ujung-ujung laptop ini jadi berubah lancip dan sekilas desainnya modern dan mungkin bisa jadi terlalu futuristik bagi sebagian orang. Namun, kembali lagi ketika merunut dengan visi apa yang ingin dicapai oleh HP di tahun berjalan dan di tahun depan, bentukan seperti ini menjadi angin segar ditengah bentuk laptop yang terkesan monoton.
Jika pabrikan ponsel berlomba untuk menghadirkan desain yang bisa ikut tren (mendorong layar penuh dengan slider atau kamera pop up), mengapa tidak dengan pabrikan laptop yang mencari desain-desain baru untuk perangkat mereka.
Untuk finishing bahan serta elemen lain yang bisa disentuh, pengalaman hands-on memang tidak bisa menggambarkan semuanya, tetapi kesan yang saya dapatkan adalah baik dan membayangkannya akan cukup menyenangkan untuk mendukung produktivitas. Apalagi tipe laptop high end ini adalah convertible, jdi bisa digunakan dengan berbagai mode karena layarnya bisa dilipat.
Spesifikasi untuk Spectre x360 dengan layar 15 inci antara lain bisa dilihat dari foto ini (untuk Spectre x360 layar 13 inci spesifikasinya lebih rendah dari layar 15 inci):
Penutup
Jauh di lubuk hati yg paling dalam, ada rasa kebahagiaan ketika pabrikan laptop mencoba menembus batas untuk menghadirkan perangkat yang modern. Dari sisi model, saya kira Spectre terbaru ini bisa menjadi semacam base model untuk laptop ke depannya, meski secara desain bisa terlalu futuristik bagi sebagian orang, dengan cut-cut yang cukup tegas, namun penempatan kabel charger yang ada di pojok dengan desain laptopnya yang juga bersikukuh adalah sebuah kesegaran.
Seri Folio juga memberikan kesegaran tersendiri, awalnya saya hanya menganggap sebuah perangkat yang ditempel oleh kulit, tapi ternyata pembuatannya lebih dalam dari itu. Keputusan berimbang antara desain dan mesin dalam proses desain menjadi garis merah yang ingin diceritakan dari perangkat ini.
Di sisi lain, seperti yang saya sebutkan di atas, untuk seri Spectre x360 yang baru juga membawa kesegaran dengan diamond cut yang multi fungsi.
Memang kalau berbicara laptop, maka tidak akan bisa lari dari bayang-bayang seram pangsa pasar yang stagnan, apalagi laptop yang di jelaskan di atas ini semua premium alias mahal. Namun pasar untuk perangkat seperti ini tetap ada. Saya sendiri belakangan ini menyadari bahwa pilihan laptop highend yg secara desain bisa menyaingi MacBook (dari sisi kalau dikeluarkan orang akan melirik), masih tidak sebanyak segmen konsumen menengah atau bahkan gaming.
—
Ketersediaan
HP tidak menyebutkan kapan ketiga laptop di atas akan hadir di Indonesia namun dari rilis yang saya terima, harga untuk Spectre x360 layar 13 inci sudah tertera harganya dalam rupiah, yaitu : Rp24.499.000. Sedangkan untuk yang Sepctre Folio, belum ada informasi, HP masih mencari mitra yang tepat untuk menjualnya, namun disebutkan akan hadir tahun 2019.