Dark
Light

[Review] Honor 8X: Mid-range Smartphone yang Cukup Menjanjikan

5 mins read
November 13, 2018
review-honor-8x

Menurut James Yang, Presiden Honor Indonesia saat peluncuran Honor 8X. Brand awareness Honor telah meningkat signifikan dari 20 persen menjadi 43 persen sejak resmi masuk ke Indonesia pada bulan April.

Honor juga menargetkan masuk dalam tiga besar di pasar smartphone Indonesia dalam 3 tahun dan menjadi nomor satu dalam lima tahun ke depan. Sebagai informasi, saat ini induk perusahaan Honor yakni Huawei merupakan vendor smartphone nomor dua di dunia.

Jadi pendapat saya, bila mereka (Huawei dan Honor) terus berinovasi dan memberikan fitur-fitur yang diinginkan konsumen – ambisi Honor untuk menjadi nomor satu mungkin bisa terwujud.

Cukup pembukaannya, di artikel ini saya akan me-review Honor 8X. Midrange smartphone yang awalnya saya anggap nyaris sempurna. Bagaimana ending-nya? Simak review Honor 8X sampai tuntas.

Paket Penjualan Honor 8X

Honor 8X dibanderol Rp3.999.000 di Indonesia dan unit Honor 8X yang saya review bernama blue – berikut isi dari paket penjualannya:

  • Unit Honor 8X
  • Adapter charging (5V/2A)
  • Kabel data micro USB
  • Earphone
  • Silicon case
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain Honor 8X

review-honor-8x

Sebelum membandingkan Honor 8X dengan para kompetitor di kelasnya, saya akan compare dengan kerabat dekatnya lebih dulu yaitu Huawei Nova 3i. Kedua smartphone ini punya fitur dan spesifikasi yang mirip-mirip, yang berbeda hanyalah eksteriornya saja.

Bagian muka misalnya, sama-sama mengusung desain FullView Display 2.0 dengan notch dan bingkai logam di sekelilingnya. Namun notch Honor 8X lebih minim, sementara punya Nova 3i sedikit lebih besar lantaran memuat dua kamera depan.

Selain itu ukuran layar Honor 8X sedikit lebih besar yaitu 6,5 inci, sedangkan Nova 3i 6,3 inci. Satu lagi, dagu Honor 8X sedikit lebih tipis – hanya 4,25mm.

review-honor-8x

Berbalik ke belakang, beruntung Honor 8X tampil berbeda dengan Nova 3i – karena kalau tampil sama pasti bakal terlihat membosankan. Honor 8X menggunakan material polycarbonate berlapis kaca dengan finishing glossy dan memiliki dual-textured yang menimbulkan efek bercahaya jika terpapar sinar.

Di sana juga terdapat setup dual camera dan LED flash yang berjejer secara vertikal dengan keterangan AI Camera. Serta, area pemindai sidik jari tidak jauh di bawahnya dan logo Honor.

Kemudian, tombol power dan volume terletak di sebelah kanan. Sedangkan, SIM tray berada di sisi sebrang. Mikrofon kedua di sisi atas, sementara jack audio 3.5mm, mikrofon utama, port micro USB, dan speaker tersemat di sisi bawah.

Ya, di harganya yang mencapai Rp4 juta kurang seribu, cukup disayangkan port yang digunakan bukanlah USB Type-C – melainkan versi lawas micro USB.

FullView Display 2.0 

review-honor-8x

Bentang layar 6,5 inci memakai panel IPS dalam aspek rasio 19.5:9. Disokong resolusi Full HD+ (1080×2340 piksel) dengan tingkat kerapatan 396 ppi.

Namun secara default, fitur “smart resolution” aktif untuk menghemat konsumsi daya. Di mana layar akan secara otomatis beralih antara resolusi HD+ dan FHD+ secara dinamis berdasarkan aplikasi dan konten yang dimuat.

Ada pula opsi color mode dan temperature, default-nya berada di mode vivid – di mana kontras dan ketajaman gambar ditingkatkan. Kemudian color temperature bisa disesuaikan agar tampilan lebih hangat, dingin, atau bisa diatur suka-suka.

Guna memaksimalkan layar lapangnya, Honor 8X menyediakan opsi view mode, text size, dan text style untuk memperbesar atau memperkecil tampilan konten yang disajikan dan mengubah font sesuai selera.

Notch di Honor 8X juga bisa disamarkan, tetapi akan terlihat aneh. Kemudian ada fitur eye comfort yang telah disertifikasi TuV Rheinland untuk mengurangi radiasi warna biru dari layar dan bisa diredupkan hingga 2 nits, sedangkan tingkat kecerahan maksimalnya mencapai 470 nits.

Antarmuka EMUI 8.2

review-honor-8x

Honor 8X menjalankan Android 8.1 Oreo dengan skin EMUI 8.2 yang cukup fungsional. Default-nya launcher yang dikenakan menggunakan tampilan satu lapis dan terdapat Google feed yang terletak di sebelah kiri layar utama homescreen Anda.

Bila tidak suka dengan tampilan satu lapis, Anda masih bisa mengubah tampilan dua lapis dengan app drawer di pengaturan. Fitur themes juga tersedia di Honor 8X, tetapi hanya disediakan lima tema saja tanpa ada opsi untuk mengunduh tema lain.

Selain tentunya tumpukan aplikasi dari Google, Huawei juga membenamkan beberapa tool tambahan seperti Game Suite, Health, Phone Manager, dan aplikasi standar lainnya.

Tiga tombol navigasi tradisional di bawah layar juga dapat dihilangkan, bisa diganti dengan navigasi berbasis gesture yaitu single-key navigation atau navigation dock.

Lalu, untuk mengidentifikasi penggunanya – Honor 8X menyediakan opsi yang sudah matang seperti fingerprint sensor yang punya kinerja cepat dan stabil. Fitur face unlock juga tersedia, tetapi Anda tidak seaman pemindai sidik jari.

Kamera Honor 8X

review-honor-8x

Untuk menangkap momen dan mengabadikan kenangan, Honor 8X mengandalkan konfigurasi kamera belakang ganda. Kamera utamanya beresolusi 20-megapixel, aperture f/1.8, dan teknologi PDAF. Sedangkan, kamera sekundernya 2-megapixel sebagai depth sensor.

Sementara, kamera depannya 16-megapixel dengan aperture f/2.0 untuk video call, selfie, vlogging, dan face unlock. Honor 8X juga membanggakan fitur AI Camera, yang mana mampu mengenali hingga 22 skenario berbeda untuk menghasilkan exposure yang tepat dan warna yang lebih kuat tanpa harus repot-repot mengotak-atik pengaturan kamera.

User interface-nya telah disederhanakan, cukup geser ke kanan atau ke kiri untuk berganti mode pengambilan gambar. Beragam mode yang tersedia seperti portrait, aperture, hingga mode pro yang memberikan akses penuh untuk mengatur metering mode, ISO, shutter speed, exposure compensation, focus mode, dan white balance.

Salah satu mode andalan Honor 8X ialah Super Night Shot untuk mengambil bidikan di malam hari dengan teknik long-exposure. Bila objek yang dibidik tidak bergerak dan pengambilan stabil, di shutter speed 6 detik hasilnya cukup mengejutkan – walaupun terkadang hasilnya terlalu berlebihan.

Untuk perekaman videonya, kamera belakang Honor 8X belum mampu merekam resolusi 4K. Namun, bisa menangkap resolusi Full HD hingga 60 fps. Sementara, kamera depannya hanya mampu merekam resolusi HD. Hal ini tentu sangat mengecewakan, tapi semoga saja nanti diberikan update agar kamera depan bisa merekam video Full HD.

Berikut sejumlah bidikan dari kamera Honor 8X:

 

Hasil foto kamera depan Honor 8X:

Hardware dan Kinerja Honor 8X

Jantung Honor 8X ialah SoC mid-range Kirin 710 dengan RAM 4GB dan storage 128GB. Chipset Kirin 710 sendiri terdiri dari CPU octa-core, dalam konfigurasi 4×2.2 GHz Cortex-A73 dan 4×1.7 GHz Cortex-A53 dengan GPU Mali-G51 MP4.

Hasil test benchmark di aplikasi Antutu, Honor 8X menggapai nilai 139.673 poin, sementara di PCMark Work 2.0 meraih 7.121 poin, lalu di 3DMark Sling Shot mendapatkan 1.448 poin, serta di GeekBench 4 single-core 1.616 poin dan multi-core 5.653 poin.

Dari pengalaman pemakaian saya, proses membuka aplikasi terbilang cepat secara konsisten. Kegiatan multitasking juga nyaman, berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya tidak ada masalah. Bagaimana untuk performa gaming?

Sebelum bermain game di Honor 8X, pastikan Anda telah mengaktifkan fitur game acceleration untuk mendapatkan manfaat dari teknologi GPU Turbo yang diusungnya. Caranya buka aplikasi Game Suite dan aktifkan game acceleration.

review-honor-8x

Saya telah membandingkan bermain PUBG Mobile di level grafis HD dan frame rate tinggi. Dalam kondisi game acceleration aktif, permainan berjalan lancar tetapi bila game acceleration tidak aktif pergerakan karakter saya terasa agak berat.

Selain itu, baterai berkapasitas 3.750 mAh membuat Honor 8X mampu menyediakan waktu yang cukup panjang untuk bermain game. Bahkan mampu bertahan seharian dalam penggunaan normal, power saving mode atau extreme ultra power saving mode juga tersedia bila terpaksa harus menghemat konsumsi daya.

Verdict 

Smartphone kelas menengah yang nyaris sempurna, setidaknya itulah impresi awal dari saya. Tampang menawan, penuh fitur kekinian, dan punya spesifikasi yang menjanjikan.

Terlepas dari eksterior yang menarik dan performa smartphone yang mantap betul, setelah melalui serangkaian pengujian – ada beberapa aspek di Honor 8X ternyata belum mampu memenuhi ekspektasi saya.

Pertama hasil foto low light, mode Super Night Shot masih kurang memuaskan – tapi saya masih bisa memakluminya. Kedua, kemampuan perekam video kamera depan yang sebatas resolusi HD – mungkin bisa menjadi deal breaker bagi sebagian orang.

Lalu, ketiga adalah performa gaming. SoC Kirin 710 dan GPU Mali-G51 MP4 dengan GPU Turbo yang digembar-gembor mampu mengoptimalkan hardware dan software untuk meningkatkan kinerja grafis hingga 60 persen – tetapi saya belum merasakan pengalaman gaming yang berbeda.

Meski bukan yang terbaik, tetapi Honor 8X jelas sangat mampu menempel para kompetitor di kelasnya pada rentang harga Rp4 jutaan.

Sparks 

  • Desain kece, dengan warna menarik dan notch
  • Memori internal 128GB
  • SoC Kirin 710 yang cukup kencang

Slacks 

  • Masih menggunakan port lawas micro USB 
  • Kamera belakang belum mampu merekam video 4K
  • Kamera depan hanya bisa merekam video HD
eFishery mendapat investasi 58 miliar Rupiah untuk membantu ekspansi ke luar Indonesia
Previous Story

eFishery Raup Dana Seri A Senilai 58 Miliar Rupiah, Berencana Ekspansi ke Negara Asia Tahun Depan

Next Story

Ada Apa dengan Korea Selatan di META LoL World Championship?

Latest from Blog

Don't Miss

Review Kingston NV3

Kingston NV3, NVMe SSD Kencang, Bisa Buat Banyak Aktivitas Termasuk Ponsel

Kebutuhan akan ruang penyimpanan di era konten saat ini semakin

Review Legion Pro 5i 16IRX9, Tangguh dengan Desain Minimalis Tetapi Tetap ‘Kekar’

Lenovo punya segmen laptop untuk gaming, termasuk juga untuk gaming