Dark
Light

Platformer Lokal Rage in Peace Meluncur ke Switch dan Steam pada November 2018

1 min read
October 31, 2018
Rage in Peace

Satu lagi game buatan Indonesia akan segera meluncur ke Steam dan Nintendo Switch. Rage in Peace adalah action platformer yang dapat membutmu mengamuk saat bermain, persis seperti judulnya. Tak lain tak bukan, penyebabnya yaitu tingkat kesulitan game ini yang sangat tinggi dan akan menantang kapabilitas otak Anda hingga maksimal.

Rage in Peace bercerita tentang Timmy Malinu, pemuda biasa-biasa saja yang punya impian untuk meninggal dalam keadaan tidur, di rumah, damai tanpa drama. Suatu hari, malaikat maut mendatangi Timmy dan berkata bahwa sudah waktunya bagi Timmy untuk meninggal. Tapi sebelum itu, si malaikat maut memberi kesempatan kepada Timmy agar bisa mewujudkan impiannya.

Rage in Peace | Screenshot 1
Rage in Peace | Sumber: Nintendo

Anda harus mengantar Timmy pulang ke rumah melalui medan yang berat lagi penuh jebakan maut. Berbeda dengan platformer seperti seri Mega Man atau Mario Bros., gaya permainan Rage in Peace punya fokus kuat pada kemampuan mengingat. Saat pertama kali main Anda pasti sangat sering mati, tapi seiring Anda menghafal timing serta lokasi jebakan yang ada, kemungkinan untuk menyelesaikan level akan semakin terbuka lebar.

Pertama kali diumumkan pada tahun 2016, Rage in Peace merupakan buah karya studio game asal Bandung bernama Rolling Glory Jam dan diterbitkan oleh Toge Productions. Pada awalnya Rage in Peace dibuat hanya sebagai purwarupa dalam sebuah game jam. Namun melihat respons positif dari berbagai pihak (termasuk YouTuber kenamaan PewDiePie), Rolling Glory Jam akhirnya mengembangkannya menjadi game utuh.

Rage in Peace | Screenshot 2
Rage in Peace | Sumber: Nintendo

Rage in Peace juga memiliki keunikan dalam ceritanya yang tak biasa. Pada umumnya game bergenre platformer tidak begitu mementingkan cerita, namun Rolling Glory Jam justru ingin ada nilai lebih dalam unsur tersebut. Kisah Rage in Peace yang berkaitan erat dengan kematian namun disajikan dengan gaya humoris adalah hasil inspirasi dari buku karya Paulo Coelho, Like the Flowing River.

Saya sudah pernah mencoba memainkan Rage in Peace beberapa kali saat Rolling Glory Jam membawa game ini ke pameran-pameran. Dan memang benar, game ini sangat menantang sekaligus membuat geregetan. Karena strategi kemenangan utama adalah hafalan, setiap kali saya terkena jebakan saya selalu merasa, “Seharusnya saya bisa menghindari itu!” Rasa geregetan itu juga yang membuat kita terdorong untuk mencoba lagi dan lagi hingga berhasil lolos sebuah level.

Rage in Peace | Screenshot 3
Rage in Peace | Sumber: Nintendo

Rage in Peace akan dirilis di PC Windows dan Mac OS X via Steam, serta di Switch via Nintendo eShop pada tanggal 8 November 2018. Tersedia juga DLC album soundtrack berisi 19 lagu yang digubah oleh berbagai musisi indie keren tanah air, termasuk di antaranya Ikkubaru, Monkey Melody, Peonies, Gardika Gigih, dan L’Alphalpha. Dapatkah Anda mengantar Timmy pulang dengan selamat?

Sumber: Rolling Glory Jam, Nintendo

Previous Story

Apple Umumkan MacBook Air dan Mac Mini Generasi Terbaru

TCASH melakukan uji coba penggunaan Kode QR terstandar untuk pembayaran mulai bulan Oktober 2018
Next Story

TCASH Mulai Uji Coba Transaksi dengan Kode QR Terstandar

Latest from Blog

Don't Miss

IGDX Roadshow di Yogyakarta Bahas Tentang Cara Masukkan Elemen Lokal di Game

Setiap tahun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Asosiasi Game

Cerita di Balik Pembuatan A Space for the Unbound

Pada Januari 2023, Mojiken Studio merilis sebuah game baru. Ialah A