Huawei resmi memperkenalkan smartphone flagship barunya, Mate 20 dan Mate 20 Pro. Bersamaan dengan itu, produsen smartphone nomor dua urusan market share itu juga menyingkap smartwatch baru bernama Huawei Watch GT.
Watch GT adalah smartwatch pertama Huawei yang tidak menggunakan sistem operasi Wear OS. Sebagai gantinya, Huawei menyematkan sistem bikinannya sendiri yang dijuluki LiteOS – yang awalnya ditujukan untuk ekosistem Internet of Things (IoT) – demi memaksimalkan daya tahan baterai perangkat.
Huawei tampaknya tidak main-main soal itu. Watch GT diklaim dapat beroperasi hingga 2 minggu, dengan fitur heart-rate monitoring aktif dan fitness tracking yang berfungsi selama 90 menit per minggunya. Tanpa heart-rate monitoring dan fitness tracking – hanya untuk menerima pesan dan panggilan telepon saja – Watch GT diyakini bisa terus menyala sampai 30 hari.
Untuk penggunaan secara aktif (fitness tracking secara kontinu, heart-rate monitoring dan GPS menyala), Watch GT sanggup mendampingi penggunanya hingga 22 jam nonstop. Angka-angka itu akan terdengar semakin mengesankan setelah mengetahui spesifikasinya, utamanya layar sentuh AMOLED 1,39 inci dengan resolusi 454 x 454 pixel (326 ppi).
Sayang Huawei enggan merincikan spesifikasi lengkapnya. Mereka sama sekali tidak mencantumkan tipe chipset yang digunakan. Dugaan saya, Huawei menggunakan chipset bikinannya sendiri yang dibantu AI untuk memaksimalkan manajemen daya.
Terkait desain, wujud Watch GT cukup mirip seperti Huawei Watch 2, terlebih berkat sepasang tombol di sisi kanannya. Bodinya yang tahan air sampai kedalaman 50 meter tergolong bongsor, dengan diameter 46,5 mm, tebal 10,6 mm dan bobot 46 gram. Material yang digunakan mencakup logam, plastik dan keramik, sedangkan strap-nya tersedia dalam varian silikon dan kulit.
Jadwal perilisan Huawei Watch GT masih belum ditentukan, akan tetapi harganya dipatok 199 euro untuk varian Sport, dan 249 euro untuk varian Classic.